Salah satu Menteri yang mendapat tugas penting itu yakni, Menteri Pertanian RI, Ambran Sulaeman.
Bima, KS.– Perhatian dan kepedulian Pemerintah Indonesia dibawa kepemimpinan Presiden, Jokowi terhadap rakyat yang mencari nafkah dengan bertani sepertinya bukan hanya sekedar pengakuan belaka. Tetapi, benar-benar diwujudkan lewat tindakan nyata. Sebagai bukti keseriusan atas masalah yang sudah dan sedang dialami masyarakat tani diseluruh daerah se-Indonesia, orang nomor satu di Indonesia itu mengistruksikan kebinet untuk turun langsung ditengah-tengah masyarakat tani. Salah satu Menteri yang mendapat tugas penting itu yakni, Menteri Pertanian RI, Ambran Sulaeman.
Menteri Pertanian RI, Ambran Sulaeman berdialog dengan Kelompok Tani
Menteri beserta rombongannya yang sudah mendatangi 200 daerah di Indonesia itu, Jum’at (19/6) kemarin melakukan kunjungan di daerah Kabupaten Bima. Salah satu tujuan kunjungan pada daerah yang kini dipimpin, Drs.H.Syafrudin,HM.Nur,M.Pd itu yakni ingin mengetahui kualitas bawang merah, termasuk jumlah produksi bawang merah, masalah berikut penyebab yang dihadapi para petani bawang merah. Hasilnya, pusat melalui Kementerian Pertanian menilai bawang merah Bima memiliki kualitas terbaik dari seluruh daerah se-Indonesia.
Atas penghargaan itu, Tahun 2015 ini pusat sudah menyediakan bantuan gratis seribu hektar lahan tanam bawang dan seratus hektar lahan bibit yang tersebar di sejumlah titik se-Kabupaten Bima. Meski demikian, tetapi kesuksesan atas penghargaan kualitas bawang merah terbaik hingga pusat bersedia memberi bantuan, tidak terlepas dari peran dan perjuangan politisi Partai Nasdem yang tengah memimpin kabupaten saat ini. Karena harus disadari baik buruk, sukses atau sebaliknya hasil panen rakyat tidak terlepas dari kinerja serta keikhlasan juga ketulusan hati seorang pemimpin.
”Harus diakui, kualitas bawang merah Bima terbaik dibanding daerah lain. Ini prestasi membanggakan bagi rakyat dan daerah, saya bangga dengan kerja keras petani dan Bupatinya. Meski saat ini, petani sedang dihadapkan dengan persoalan serius akibat tidak stabilnya harga bawang. Tapi tenang, pemerintah punya solusinya, saat ini pusat sudah menyediakan bantuan seribu hektar lahan gratis untuk tanam bawang merah. Disamping itu, juga telah disediakan seratus hektar bibit untuk seluruh petani bawang yang tersebar disejumlah titik se-kabupaten. Jadi tidak perlu khawatir, pusat dan pemerintah daerah akan berjuang keras sebagai bukti kepedulian terhadap petani,” ujar Amran usai panen raya bawang merah di Desa Sangiang Sape.
Jauh sebelum dipercayakan menjabat sebagai Menteri Pertanian, figur yang bernampilan sederhana itu mengaku pernah menjadi petani selama 20 Tahun. Artinya, pahit manis, asam garamnya yang dialami dalam menjalankan profesi itu tentu bukan sesuatu yang asing. Idealnya, berbekal pengalaman dan pelajaran itu, ia memiliki komitmen moral dan impian untuk mencintai petani indonesia. Istilah itu tentu mengandung makna dan tujuan penting demi kemajuan rakyat tani dan negara indonesia. “Saya cinta petani indonesia, aku lebih mencintai petani bima dibanding petani negara lain. Saya ingin memutuskan tujuh rantai menjadi tiga rantai. Saya tidak ingin hasil pertanian diimpor dari negara lain, terutama hasil tani bawang merah. Karena, saya yakin hasil tani rakyat indonesia dapat mencukupi kebutuhan hidup kita. Jadi itulah salah satu tujuan pemerintah memberikan sejumlah bantuan untuk masyarakat tani di Indonesia. Termasuk, bantuan untuk petani bawang di Bima,” katanya.
Selain itu, pihaknya sudah mengistruksikan kepada Dirjen Bulog untuk mengumpulkan hasil bawang merah Bima untuk dikirim ke Jakarta. Diakuinya, beberapa waktu lalu ada rencana impor bawang merah dari negara lain demi memenuhi kebutuhan di Bulan Suci Ramadhan ini, tapi wacana itu batal dilaksanakan. Karena mendengar informasi itu, pihaknya langsung mengambil sikap dan meminta ijin kepada Presiden dan Menteri Perekonomian untuk bertatap muka langsung dengan petani, bicara dari hati ke hati dalam kaitan itu.”Prinsipnya, kalau petani Bima bisa menghasilkan bawang merah, saya tidak akan biarkan bawang dari negara lain masuk ke negara kita. Saya yakin, hasil bawang dari Brebes dan Bima bisa memenuhi kebutuhan bawang selama bulan puasa ini, jadi untuk apa bawang merah dari negara lain,” tandasnya.
Bawang hasil kerja keras petani di Bima memiliki kelebihan dan kualitas terbaik, jadi sebutnya tidak perlu diimpor dari negara lain. Salah satu hal penting yang harus dilakukan yakni mencari cara untuk meningkatkan hasil produksi bawang tersebut. Namun bukan berarti tidak memikirkan masalah mengstabilkan harga. Karena persoalan serius bagi masyarakat tani bawang tetap akan dicarikan jalan keluarnya. Tapi saat ini, salah satu upaya pemerintah untuk membantu masyarakat tani yakni memberikan bantuan gratis untuk petani bawang disejumlah titik se kabupaten.
”Pemberian sejumlah bantuan adalah langkah pemerintah untuk mengatasi masalah serius yang tengah dihadapi petani saat ini. Kalau petani merasa rugi karena harga bawang turun, kami atasi dengan bantuan bibit gratis. Artinya, harga dapat diimbangi dengan bibit dan lahan gratis. Sehingga, tidak ada lagi istilah rugi bagi petani bawang, harga boleh turun, tapi bibit dan lahan gratis alias petani tidak lagi mengeluarkan uang untuk keperluan tersebut. Intinya, bantuan ini semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat tani, ini adalah penghargaan negara atas konstribusi masyarakat khusus sektor pertanian,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Bima, H. Syafrudin merasa terharu atas hasil panen bawang merah yang diperoleh masyarakat tani tersebut. Karena bukan saja perolehan hasil panen yang membanggakan, tapi juga kualitasnya sukses mengharumkan nama besar daerah. Tapi salah satu keberhasilan ini, merupakan buah kerja keras, perjuangan, usaha dan do’a semua elemen yang ada, termasuk pemerintah.”Ini merupakan keberhasilan, prestasi seluruh rakyat dan daerah bima. Saya terharu, karena bernilai ibadah, hasil keringat rakyat saya bisa memenuhi kebutuhan bawang rakyat indonesia di bulan suci ini,” terangnya. (KS-09)
Menteri Pertanian RI, Ambran Sulaeman berdialog dengan Kelompok Tani
Menteri beserta rombongannya yang sudah mendatangi 200 daerah di Indonesia itu, Jum’at (19/6) kemarin melakukan kunjungan di daerah Kabupaten Bima. Salah satu tujuan kunjungan pada daerah yang kini dipimpin, Drs.H.Syafrudin,HM.Nur,M.Pd itu yakni ingin mengetahui kualitas bawang merah, termasuk jumlah produksi bawang merah, masalah berikut penyebab yang dihadapi para petani bawang merah. Hasilnya, pusat melalui Kementerian Pertanian menilai bawang merah Bima memiliki kualitas terbaik dari seluruh daerah se-Indonesia.
Atas penghargaan itu, Tahun 2015 ini pusat sudah menyediakan bantuan gratis seribu hektar lahan tanam bawang dan seratus hektar lahan bibit yang tersebar di sejumlah titik se-Kabupaten Bima. Meski demikian, tetapi kesuksesan atas penghargaan kualitas bawang merah terbaik hingga pusat bersedia memberi bantuan, tidak terlepas dari peran dan perjuangan politisi Partai Nasdem yang tengah memimpin kabupaten saat ini. Karena harus disadari baik buruk, sukses atau sebaliknya hasil panen rakyat tidak terlepas dari kinerja serta keikhlasan juga ketulusan hati seorang pemimpin.
”Harus diakui, kualitas bawang merah Bima terbaik dibanding daerah lain. Ini prestasi membanggakan bagi rakyat dan daerah, saya bangga dengan kerja keras petani dan Bupatinya. Meski saat ini, petani sedang dihadapkan dengan persoalan serius akibat tidak stabilnya harga bawang. Tapi tenang, pemerintah punya solusinya, saat ini pusat sudah menyediakan bantuan seribu hektar lahan gratis untuk tanam bawang merah. Disamping itu, juga telah disediakan seratus hektar bibit untuk seluruh petani bawang yang tersebar disejumlah titik se-kabupaten. Jadi tidak perlu khawatir, pusat dan pemerintah daerah akan berjuang keras sebagai bukti kepedulian terhadap petani,” ujar Amran usai panen raya bawang merah di Desa Sangiang Sape.
Jauh sebelum dipercayakan menjabat sebagai Menteri Pertanian, figur yang bernampilan sederhana itu mengaku pernah menjadi petani selama 20 Tahun. Artinya, pahit manis, asam garamnya yang dialami dalam menjalankan profesi itu tentu bukan sesuatu yang asing. Idealnya, berbekal pengalaman dan pelajaran itu, ia memiliki komitmen moral dan impian untuk mencintai petani indonesia. Istilah itu tentu mengandung makna dan tujuan penting demi kemajuan rakyat tani dan negara indonesia. “Saya cinta petani indonesia, aku lebih mencintai petani bima dibanding petani negara lain. Saya ingin memutuskan tujuh rantai menjadi tiga rantai. Saya tidak ingin hasil pertanian diimpor dari negara lain, terutama hasil tani bawang merah. Karena, saya yakin hasil tani rakyat indonesia dapat mencukupi kebutuhan hidup kita. Jadi itulah salah satu tujuan pemerintah memberikan sejumlah bantuan untuk masyarakat tani di Indonesia. Termasuk, bantuan untuk petani bawang di Bima,” katanya.
Selain itu, pihaknya sudah mengistruksikan kepada Dirjen Bulog untuk mengumpulkan hasil bawang merah Bima untuk dikirim ke Jakarta. Diakuinya, beberapa waktu lalu ada rencana impor bawang merah dari negara lain demi memenuhi kebutuhan di Bulan Suci Ramadhan ini, tapi wacana itu batal dilaksanakan. Karena mendengar informasi itu, pihaknya langsung mengambil sikap dan meminta ijin kepada Presiden dan Menteri Perekonomian untuk bertatap muka langsung dengan petani, bicara dari hati ke hati dalam kaitan itu.”Prinsipnya, kalau petani Bima bisa menghasilkan bawang merah, saya tidak akan biarkan bawang dari negara lain masuk ke negara kita. Saya yakin, hasil bawang dari Brebes dan Bima bisa memenuhi kebutuhan bawang selama bulan puasa ini, jadi untuk apa bawang merah dari negara lain,” tandasnya.
Bawang hasil kerja keras petani di Bima memiliki kelebihan dan kualitas terbaik, jadi sebutnya tidak perlu diimpor dari negara lain. Salah satu hal penting yang harus dilakukan yakni mencari cara untuk meningkatkan hasil produksi bawang tersebut. Namun bukan berarti tidak memikirkan masalah mengstabilkan harga. Karena persoalan serius bagi masyarakat tani bawang tetap akan dicarikan jalan keluarnya. Tapi saat ini, salah satu upaya pemerintah untuk membantu masyarakat tani yakni memberikan bantuan gratis untuk petani bawang disejumlah titik se kabupaten.
”Pemberian sejumlah bantuan adalah langkah pemerintah untuk mengatasi masalah serius yang tengah dihadapi petani saat ini. Kalau petani merasa rugi karena harga bawang turun, kami atasi dengan bantuan bibit gratis. Artinya, harga dapat diimbangi dengan bibit dan lahan gratis. Sehingga, tidak ada lagi istilah rugi bagi petani bawang, harga boleh turun, tapi bibit dan lahan gratis alias petani tidak lagi mengeluarkan uang untuk keperluan tersebut. Intinya, bantuan ini semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat tani, ini adalah penghargaan negara atas konstribusi masyarakat khusus sektor pertanian,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Bima, H. Syafrudin merasa terharu atas hasil panen bawang merah yang diperoleh masyarakat tani tersebut. Karena bukan saja perolehan hasil panen yang membanggakan, tapi juga kualitasnya sukses mengharumkan nama besar daerah. Tapi salah satu keberhasilan ini, merupakan buah kerja keras, perjuangan, usaha dan do’a semua elemen yang ada, termasuk pemerintah.”Ini merupakan keberhasilan, prestasi seluruh rakyat dan daerah bima. Saya terharu, karena bernilai ibadah, hasil keringat rakyat saya bisa memenuhi kebutuhan bawang rakyat indonesia di bulan suci ini,” terangnya. (KS-09)
COMMENTS