Ketua Yayasan Islam (Yasim) Bima saat ini telah diganti. H. Muhammad, AR, BA dipercayakan untuk menjabat sebagai Ketua Yasim Bima yang baru.
Bima, KS.- Ketua Yayasan Islam (Yasim) Bima saat ini telah diganti. H. Muhammad, AR, BA dipercayakan untuk menjabat sebagai Ketua Yasim Bima yang baru. Mantan Asisten Sekda Kabupaten Bima itu terpilih melalui pemilihan oleh Pembina Yayasan tersebut. Terpilihnya salah satu mantan pejabat kabupaten itu mendapat perhatian sejumlah kalangan. Salah satunya, Aliansi Pejuang Integritas (API) Bima.
Ilustrasi
Aliansi dibawa kepemimpinan, Sudirman, SH itu mengapresiasi atas terpilihnya yang bersangkutan untuk menjalankan tugas pada yayasan tersebut. Sebab, wawasan, ilmu pengetahuan dan kemampuanya dalam memimpin organisasi sudah tak diragukan lagi. "Saya rasa, beliau layak dan pantas menjadi ketua yayasan tersebut. Apalagi, beliau pernah menjabat sebagai asisten. Tentunya, pengalaman, wawasan dan ilmu pengetahuan yang didapat saat menjabat di pemerintahan akan diterapkan di yayasan dimaksud. Jadi, tidak berlebihan apabila saya memberi apreasiasi pada beliau," kata Sudirman yang akrab disapa Topan kepada Koran Stabilitas.
Kendati demikian, tetapi ia berharap kepada Ketua Yasim baru untuk menjalankan tugas sesuai aturan yang telah ditentukan. Sehingga, yayasan tersebut dapat dibenahi, meski secara bertahap. Ia yakin, dengan cara seperti itu yayasan bakal lebih baik lagi dari sebelumnya. "Harapan saya, jalankan tugas sesuai aturan. Agar, yayasan dapat lebih baik lagi dari sebelumnya. Tapi, untuk mewujudkan hal itu tidak saja dibutuhkan, kerja keras, ilmu, pengalaman, tapi juga niat ikhlas, tulus dan kemauan. Namun, saya yakin beliau memiliki semua itu," ujarnya.
Menanggapi itu, H. Muhammad mengaku siap menjalankan tuga dan amanat sesuai aturan main sesungguhnya. Karena dari awal sebelum terpilih menjadi ketua yasim, dirinya sudah memiliki niat dan komitmen moral untuk membenahi yayasan tersebut. "Memperbaiki yayasan ini sudah menjadi komitmen moral saya," tandasnya.
Tapi untuk mewujudkan niat itu, dibutuhkan peran dan dukungan semua elemen yang ada. Diantaranya, LSM, Aktivis dan wartawan. Namun tegasnya, yang teramat dibutuhkan yakni teguran sebagai salah satu bentuk pencegahan. Karena, pencegahan lebih baik daripada membiarkan praktek penyimpangan terjadi."Kalau ada yang salah di yayasan ini, saya mohon untuk ditegur, siapapun orangnya, termasuk saya sendiri. Karena, teguran merupakan salah satu cara pencegahan, jangan setelah masalah terjadi baru ditegur, itu namanya bukan pencegahan tapi pembiaran," pungkasnya. (KS-09)
Ilustrasi
Aliansi dibawa kepemimpinan, Sudirman, SH itu mengapresiasi atas terpilihnya yang bersangkutan untuk menjalankan tugas pada yayasan tersebut. Sebab, wawasan, ilmu pengetahuan dan kemampuanya dalam memimpin organisasi sudah tak diragukan lagi. "Saya rasa, beliau layak dan pantas menjadi ketua yayasan tersebut. Apalagi, beliau pernah menjabat sebagai asisten. Tentunya, pengalaman, wawasan dan ilmu pengetahuan yang didapat saat menjabat di pemerintahan akan diterapkan di yayasan dimaksud. Jadi, tidak berlebihan apabila saya memberi apreasiasi pada beliau," kata Sudirman yang akrab disapa Topan kepada Koran Stabilitas.
Kendati demikian, tetapi ia berharap kepada Ketua Yasim baru untuk menjalankan tugas sesuai aturan yang telah ditentukan. Sehingga, yayasan tersebut dapat dibenahi, meski secara bertahap. Ia yakin, dengan cara seperti itu yayasan bakal lebih baik lagi dari sebelumnya. "Harapan saya, jalankan tugas sesuai aturan. Agar, yayasan dapat lebih baik lagi dari sebelumnya. Tapi, untuk mewujudkan hal itu tidak saja dibutuhkan, kerja keras, ilmu, pengalaman, tapi juga niat ikhlas, tulus dan kemauan. Namun, saya yakin beliau memiliki semua itu," ujarnya.
Menanggapi itu, H. Muhammad mengaku siap menjalankan tuga dan amanat sesuai aturan main sesungguhnya. Karena dari awal sebelum terpilih menjadi ketua yasim, dirinya sudah memiliki niat dan komitmen moral untuk membenahi yayasan tersebut. "Memperbaiki yayasan ini sudah menjadi komitmen moral saya," tandasnya.
Tapi untuk mewujudkan niat itu, dibutuhkan peran dan dukungan semua elemen yang ada. Diantaranya, LSM, Aktivis dan wartawan. Namun tegasnya, yang teramat dibutuhkan yakni teguran sebagai salah satu bentuk pencegahan. Karena, pencegahan lebih baik daripada membiarkan praktek penyimpangan terjadi."Kalau ada yang salah di yayasan ini, saya mohon untuk ditegur, siapapun orangnya, termasuk saya sendiri. Karena, teguran merupakan salah satu cara pencegahan, jangan setelah masalah terjadi baru ditegur, itu namanya bukan pencegahan tapi pembiaran," pungkasnya. (KS-09)
COMMENTS