Analisa Pemilukada 2015 - Tiga Pasangan Diprediksi Akan Bertarung

Siapa saja pasangan calon yang bakal maju pada ajang pilkada 2015 mendatang? Berikut prediksi sementara versi Koran Stabilitas.

Bima, KS.- Sampai saat ini belum ada satupun pasangan calon jalur Partai Politik (parpol) yang mendeklarasikan diri. Padahal, jadwal pendaftaran pasangan calon yang ditetapkan KPU sudah sangat dekat yakni tanggal 26-28 Junli 2015. Namun dari sekian nama bakal calon Bupati yang muncul belum menyerkatan nama bakal calon wakilnya. Siapa saja pasangan calon yang bakal maju pada ajang pilkada 2015 mendatang? Berikut prediksi sementara versi Koran Stabilitas.

Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Pemilihan Umum Kepala Daerah (pemilukada) Kabupaten Bima akan dihelat secara serentak pada tanggal 09 Desember 2015 mendatang. Sejumlah nama bakal calon Bupati dan wakil Bupati Bima terus bermunculan, baik yang melalui jalur parpol maupun jalur perseorangan.

Sebelumnya, muncul nama-nama bakal calon Bupati Bima periode 2015-2020, seperti Drs.H.Syafruddin HM.Nur M.Pd,MM (Incumbent), Drs.H.Zainul Arifin, Hj.Indah Damayanti Putri (Dinda), Ady Mahyudi, Ali Ahmad, H.Abdullah (H.Ola), Drs.H.Najib HM.Ali, dan Kolonel Hidayat, Dzul Amirul Haq, serta Abdul Khayir SH,MH dari jalur perseorangan. Sementara bakal calon wakil Bupati yang bermunculan antara lain, Drs.H.Maskur HMS, Drs.H.Muchdar Arsyad (Mantan Ketua DPRD Kabupaten Bima), Drs.H.Mustahid H.Kako MM, Drs.H.Abdul Hamid, M.Si (jalur perseorangan), Ir.M.Saleh yang juga pernah mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari PDIP, Muhammad Aminurllah SE, Ilham Yusuf, Dr.Irfan dan Dahlan tokoh dari Kecamatan Langgudu.

Seiring berjalannya waktu, nama-nama tersebut terseleksi dengan sendirinya, dimana sejumlah nama yang ingin merebut posisi Bupati dan Wakil Bupati harus kandas ditengah jalan, karena dipastikan tidak mendapatkan dukungan parpol dan dukungan dari masyarakat bagi yang menempuh jalur perseorangan, dan juga karena kendala dan alasan lainnya.

Prediksinya, berdasarkan informasi yang dirangkum Koran Stabilitas, pada pilkada Kabupaten Bima kali ini, maksimalnya hanya ada tiga pasangan calon atau dua saja yang akan bertarung pada tanggal 09 Desember mendatang. Pasangan yang hampir mendeklarasikan dirinya dalam waktu dekat antara lain, Drs. H. Syafrudin HM. Nur M.PD bakal berpasangan dengan Drs.H.Masykur HMS, Ady Mahyudi bakal berpasangan dengan Ir.M.Saleh, dan Hj.Indah Damayanti Putri akan berpasangan dengan Dahlan.

Informasi terakhir hanya tiga pasangan tersebut yang dipastikan maju sebagai bakal calon yang akan bertarung merebut kursi nomor satu dan dua di Kabupaten Bima. Informasi soal pasangan Drs. H.Syafrudin HM.Nur M.PD dan Drs.H.Masykur HMS, diperkuat dengan pernyatan H.Syafrudin yang menyebutkan nama H.Maskur yang memiliki peluang besar untuk mendapingi dirinya. ”Saya memang belum memutuskan untuk mengambil H.Masykur, tapi sepertinya H.Masykur yang berpeluang besar mendampingi saya nanti,” tuturnya pada koran ini beberapa waktu lalu.

Menurut H.Syafrudin, H.Masykur itu Mantan Sekda, juga mantan pejabat yang banyak mendukuki jabatan strategis di jajaran birokrasi. Dirinya yakin masyarakat Kabupaten Bima mengenal baik, siapa H. Masykur sesungguhnya. Itulah yang menjadi salah satu pertimbangan H.Syafrudin untuk menjatuhkan pilihan terhadap H.Masykur.

Untuk pasangan ini, akan didukung oleh tiga parpol seperti Nasdem, Hanura, PPP dan Demokrat. Partai pengusung pasangan ini bisa saja bertambah jika ada perubahan dari DPP masing-masing partai. Misalnya, Partai Golkar dan PPP yang sekarang masih dalam kisruh, bisa saja mendukung pasangan ini, karena salah satu kubu kedua partai ini ingin mengusung incumbent. Tidak menutup kemungkinan, PKS juga akan merapat jika Hj.Indah Damayanti Putri tidak mengambil kader PKS sebagai wakilnya.

Ady Mahyudi dipastikan berpasangan dengan Ir.M.Saleh, berdasarkan pernyataan Sekretaris tim Penjaringan calon DPD PAN Kabupaten Bima Fahrirrahman, ST kepada koran ini Kamis kemarin. Menurutnya, Ir.M.Saleh telah mendampingi Ady Mahyudi ke DPP PDIP untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. “DPP PDIP akan mengeluarkan SK untuk Ady Mahyudi karena didampingi oleh M.Saleh yang merupakan kader PDIP asal Kecamatan Sape. Begitupun dengan DPP PAN yang memberikan SK kepada Ady karena ada kader PDIP yang mendampinginya,” ujar Fahri.

Menurut Fahri, pasangan ini sudah mendapatkan dukungan 15 kursi dari 45 kursi yang tersedia. Dukungan itu datang dari DPP PAN, DPP PDIP, DPP PKB dan DPP PBB. “Kita sudah pegang SK dari DPP PAN, dan DPP PBB. Kita tinggal menunggu SK dari DPP PKB dan DPP PDIP dalam waktu dekat. Apakah nanti akan dibawa sendiri atau dikirim kita tunggu saja,” terangnya.

Pernyataan Fahri juga diperkuat H.Mustahid yang juga mendampingi Ady Mahyudi dan M.Saleh saat mendatangi DPP PKB. Menurutnya, kedua orang tersebut dipastikan akan berpasangan, karena mendapat dukungan dari DPP masing-masing partai, termasuk partai PKB. “Keduanya terlihat selalu bersama saat ke DPP, termasuk saat ke DPP PAN, DPP PDIP dan DPP PKB,” Akunya.

Sementara itu, Hj.Indah Damayanti Putri dinformasikan akan berpasangan dengan Dahlan yang merupakan tokoh dari Kecamatan Langgudu. Dae Dinda, sapaan akrab mantan istri mendiang alm Dae Ferry yang dimintai tanggapan soal informasi tersebut tidak menampiknya. Dirinya bahkan meminta doanya agar informasi tersebut bisa direalisasikan. “Mohon do’anya ya,” jawabnya singkat.

Pasangan ini mengklaim akan didukung oleh partai Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan PPP. “Untuk sementara ada lima partai pengusung antara lain, Golkar, Gerindra, PKS, PPP dan Demokrat yang sedang kita upayakan,” beber Sekretaris DPD II Golkar Kabupaten Bima, Ir.Suryadin kepada koran ini Kamis kemarin.

Untuk sementara hanya ada tiga pasangan calon tersebut yang akan mendeklarasikan diri sebelum mendaftar ke KPU, sementara pasangan perseorangan yang telah mengajukan bahan ke KPU sudah dilakukan Verifikasi factual oleh KPU dan ditemukan ada KTP Ganda dan keberatan dari pemilik KTP.

Bagaimana dengan nama-nama bakal calon Bupati dan Wakil Bupati lainnya?, mereka dipastikan tidak mendapatkan dukungan parpol, dan tidak mendapatkan peluang untuk maju melalui jalur independen. (KS-02)

Halaman:   1   2   3