Drs. Zubaer, H.Ar untuk maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) dari Calon Bupati (Cabup) Bima, Adi Mahyudi, membuat publik kaget.
Bima, KS - Informasi soal sikap politik Kepala Kesbanglinmaspol Kabupaten, Drs. Zubaer, H.Ar untuk maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) dari Calon Bupati (Cabup) Bima, Adi Mahyudi, membuat publik kaget. Sebab, sejauh ini nyaris tidak ada yang memprediksi dibalik keputusan mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) tersebut. Meski demikian, akan tetapi sikap Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu mendapat apresiasi dari politisi. Salah satunya, Ketua Komisi III DPRD, Drs. H.Mustahid, H.Kako, MM. Bahkan, Ketua DPC PKB ini menganggap pilihan Zubaer mendampingi Adi merupakan sebuah keberanian.
Ady Mahydi, SE
“Mungkin Zubaer lah salah satu dari sekian PNS yang berani mengambil langkah seperti itu. Padahal, saat ini yang bersangkutan masih menjabat sebagai pejabat eselon II. Jadi sekali lagi, saya katakan ini adalah sebuah keberanian yang belum tentu dimiliki PNS lain,” ujar H.Mustahid saat menyampaikan sambutan keluarga pada pesta pernikahan sepasang kekasih di Dusun Manggekompo Desa Kala Rabu (22/07) kemarin.
Penyampaian hal itu tidak bermaksud mencampur adukan urusan politik dengan kepercayaan warga terhadap dirinya dalam menyampaikan sambutan keluarga. Tapi katanya, menghimbau sekaligus memberitahu warga tentang pasangan kandidat mana saja yang akan bertarung pada pesta demokrasi 9 Desember 2015 mendatang.”Perlu saya pertegas, ini bukan kampanye apalagi niat mencampur adukan urusan pernikahan dengan politik. Saya sampaikan hal ini agar masyarakat mengetahui pasangan berikut jumlah pasangan yang akan tampil pada pemilihan kepala dan wakil kepala daerah periode 2016-2021 mendatang,” tegas anggota dewan dua periode tersebut.
Terlepas dari itu, politisi putra asli Donggo tersebut menghimbau kepada masyarakat untuk memilih calon pemimpin terbaik pada momen pesta rakyat tersebut. Selain itu, H.Mustahid juga meminta PNS untuk tidak terlibat dalam politik praktis. Mengingat, PNS dituntut untuk profesional dan netral dalam moment politik.”Aturan bagi PNS untuk tidak terlibat politik praktis sudah jelas. Jadi saya harapkan, PNS baik itu keluarga saya, umumnya warga donggo agar tidak melibatkan diri dalam urusan politik, jalankan saja tugas sebagai PNS dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, politisi yang juga mantan wartawan itu menepis kabar dirinya akan tampil sebagai kandidat pada momen politik dimaksud. Keputusan tidak ikut pada ajang pertarungan politik itu sebutnya, karena ada beberapa pertimbangan. Diantaranya, harus menanggalkan jabatan sebagai anggota dewan yang tengah diemban, lalu diganti oleh Caleg PKB bukan dari Donggo. Tapi yang lebih utama alasan kenapa dirinya memutuskan tetap bertahan sebagai wakil rakyat, yakni semata-mata untuk menjaga kepercayaan rakyat sekaligus memperjuangkan kepentingan masyarakat dapil I.
”Kepercayaan rakyat, ditambah lagi masih banyak kepentingan rakyat yang harus saya perjuangkan merupakan alasan kuat bagi saya untuk bertahan di kursi parlemen hingga akhir masa jabatan. Meski demikian, maju atau tidak nya saya sebagai kandidat, tidak jadi masalah, karena saya tetap memberikan yang terbaik untuk rakyat selagi saya duduk di dewan,” terangnya. (KS-09)
Ady Mahydi, SE
“Mungkin Zubaer lah salah satu dari sekian PNS yang berani mengambil langkah seperti itu. Padahal, saat ini yang bersangkutan masih menjabat sebagai pejabat eselon II. Jadi sekali lagi, saya katakan ini adalah sebuah keberanian yang belum tentu dimiliki PNS lain,” ujar H.Mustahid saat menyampaikan sambutan keluarga pada pesta pernikahan sepasang kekasih di Dusun Manggekompo Desa Kala Rabu (22/07) kemarin.
Penyampaian hal itu tidak bermaksud mencampur adukan urusan politik dengan kepercayaan warga terhadap dirinya dalam menyampaikan sambutan keluarga. Tapi katanya, menghimbau sekaligus memberitahu warga tentang pasangan kandidat mana saja yang akan bertarung pada pesta demokrasi 9 Desember 2015 mendatang.”Perlu saya pertegas, ini bukan kampanye apalagi niat mencampur adukan urusan pernikahan dengan politik. Saya sampaikan hal ini agar masyarakat mengetahui pasangan berikut jumlah pasangan yang akan tampil pada pemilihan kepala dan wakil kepala daerah periode 2016-2021 mendatang,” tegas anggota dewan dua periode tersebut.
Terlepas dari itu, politisi putra asli Donggo tersebut menghimbau kepada masyarakat untuk memilih calon pemimpin terbaik pada momen pesta rakyat tersebut. Selain itu, H.Mustahid juga meminta PNS untuk tidak terlibat dalam politik praktis. Mengingat, PNS dituntut untuk profesional dan netral dalam moment politik.”Aturan bagi PNS untuk tidak terlibat politik praktis sudah jelas. Jadi saya harapkan, PNS baik itu keluarga saya, umumnya warga donggo agar tidak melibatkan diri dalam urusan politik, jalankan saja tugas sebagai PNS dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, politisi yang juga mantan wartawan itu menepis kabar dirinya akan tampil sebagai kandidat pada momen politik dimaksud. Keputusan tidak ikut pada ajang pertarungan politik itu sebutnya, karena ada beberapa pertimbangan. Diantaranya, harus menanggalkan jabatan sebagai anggota dewan yang tengah diemban, lalu diganti oleh Caleg PKB bukan dari Donggo. Tapi yang lebih utama alasan kenapa dirinya memutuskan tetap bertahan sebagai wakil rakyat, yakni semata-mata untuk menjaga kepercayaan rakyat sekaligus memperjuangkan kepentingan masyarakat dapil I.
”Kepercayaan rakyat, ditambah lagi masih banyak kepentingan rakyat yang harus saya perjuangkan merupakan alasan kuat bagi saya untuk bertahan di kursi parlemen hingga akhir masa jabatan. Meski demikian, maju atau tidak nya saya sebagai kandidat, tidak jadi masalah, karena saya tetap memberikan yang terbaik untuk rakyat selagi saya duduk di dewan,” terangnya. (KS-09)
COMMENTS