Kali ini sorotan dan kecaman itu datang dari warga salono Kecamatan Bolo dan LSM Aliansi Pemuda Integritas (API) Bima.
Bima, KS.- Kasus pesta minuman keras dan hiburan di Kantor PDI Perjuangan di Desa Sanolo Kecamatan Bolo yang diduga melibatkan Anggota DRPD partai moncong putih, Nurdin Amin kembali mendapat sorotan dari elemen masyarakat. Kali ini sorotan dan kecaman itu datang dari warga salono Kecamatan Bolo dan LSM Aliansi Pemuda Integritas (API) Bima. Bahkan mereka mendatangi kantor Dewan untuk mendesak Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bima untuk mengambil sikap terkait kasus tersebut.
Ketua LSM API, Tofan, SH dalam orasinya di depan halaman Kantor DPRD Kabupaten Bima mengatakan, perbuatan Nurdin alias Digon Oknum Dewan dari PDI-P tersebut sangat menodai kredibilitas dirinya sebagai Anggota DPRD. Sikap amoral yang dipertontonkan oknum dewan itu tidak berbanding lurus dengan jabatan yang dirinya miliki. Karenanya, warga Salono dan LSM API mendesak Ketua BK untuk merekomendasikan oknum Anggota Dewan itu untuk diganti alias di PAW. ”Kami tidak menerima DPRD Di Kabupaten Bima ini, yang memiliki tabeat dan perilaku yang tidak sesuai tuntutan agama Islam,” orasinya.
Tofan mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bima, khususnya warga dapil satu untuk bersama-sama mendesak pimpinan DPRD dan Ketua BK agar oknum dewan amoral angkat kaki di gedung DPRD. Jika tidak bersikap, pihaknya memgancam akan melakukan demonstrasi besar-besaran agar tuntutan tersebut bisa disikapi. ”Kami tidak main-main dengan tuntutan ini, jika dalam waktu dekat diindahkan, maka kami akan menduduki kantor DPRD ini,” ancamnya.
Lantaran tak mendapat respon setelah beberapa saat melakukan orasi, massa aksi membuka secara paksa pintu masuk halaman Kantor DPRD Kabupaten Bima. Beberapa Anggota Pol-PP mencoba melakukan negosiasi, namun gagal. Bahkan terjadi argumentasi antara pol-PP dengan massa aksi. Tidak puas hanya sampai di Depan halaman Kantor DPRD, massa aksi langsung mendatangi ruang BK.
Sesaat didepan ruang BK, massa aksi mencoba mendobrak pintu tersebut. Namun tidak berhasil. Beruntung saat itu, massa aksi dihadapi oleh Bagian Humas DPRD Kabupaten Bima. ”Maaf, saat ini semua Anggota DPRD Kabupaten Bima tengah melakukan reses. Itu makanya kantor saat ini sepi,” jelas Staf Humas DPRD, Alan Malingi didepan ruang BK.
Namun, alasan tersebut tidak digubris oleh massa aksi, bahkan mereka melakukan sweeping ditiap ruangan dewan, tidak ketinggalan, ruang ketua Dewan menjadi incaran. Beruntung saat itu tidak ada satupun anggota DPRD Kabupaten Bima. (KS-17)
Ketua LSM API, Tofan, SH dalam orasinya di depan halaman Kantor DPRD Kabupaten Bima mengatakan, perbuatan Nurdin alias Digon Oknum Dewan dari PDI-P tersebut sangat menodai kredibilitas dirinya sebagai Anggota DPRD. Sikap amoral yang dipertontonkan oknum dewan itu tidak berbanding lurus dengan jabatan yang dirinya miliki. Karenanya, warga Salono dan LSM API mendesak Ketua BK untuk merekomendasikan oknum Anggota Dewan itu untuk diganti alias di PAW. ”Kami tidak menerima DPRD Di Kabupaten Bima ini, yang memiliki tabeat dan perilaku yang tidak sesuai tuntutan agama Islam,” orasinya.
Tofan mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bima, khususnya warga dapil satu untuk bersama-sama mendesak pimpinan DPRD dan Ketua BK agar oknum dewan amoral angkat kaki di gedung DPRD. Jika tidak bersikap, pihaknya memgancam akan melakukan demonstrasi besar-besaran agar tuntutan tersebut bisa disikapi. ”Kami tidak main-main dengan tuntutan ini, jika dalam waktu dekat diindahkan, maka kami akan menduduki kantor DPRD ini,” ancamnya.
Lantaran tak mendapat respon setelah beberapa saat melakukan orasi, massa aksi membuka secara paksa pintu masuk halaman Kantor DPRD Kabupaten Bima. Beberapa Anggota Pol-PP mencoba melakukan negosiasi, namun gagal. Bahkan terjadi argumentasi antara pol-PP dengan massa aksi. Tidak puas hanya sampai di Depan halaman Kantor DPRD, massa aksi langsung mendatangi ruang BK.
Sesaat didepan ruang BK, massa aksi mencoba mendobrak pintu tersebut. Namun tidak berhasil. Beruntung saat itu, massa aksi dihadapi oleh Bagian Humas DPRD Kabupaten Bima. ”Maaf, saat ini semua Anggota DPRD Kabupaten Bima tengah melakukan reses. Itu makanya kantor saat ini sepi,” jelas Staf Humas DPRD, Alan Malingi didepan ruang BK.
Namun, alasan tersebut tidak digubris oleh massa aksi, bahkan mereka melakukan sweeping ditiap ruangan dewan, tidak ketinggalan, ruang ketua Dewan menjadi incaran. Beruntung saat itu tidak ada satupun anggota DPRD Kabupaten Bima. (KS-17)
COMMENTS