Pasar tradisional itu dibangun dengan dengan dana APBN senilai Rp.7.135.176.000 dan APBD sebesar Rp.900 juta.
Kota Bima, KS.- Penantian panjang warga Kota Bima untuk peresmian pasar Amahami Kota Bima, dalam waktu dekat ini akan terjawab. Pasar tradisional itu dibangun dengan dengan dana APBN senilai Rp.7.135.176.000 dan APBD sebesar Rp.900 juta. Terkendalanya peresmian Pasar tradisional dikarenakan menunggu dari pihak kementerian untuk melakukan peresmian.
Ilustrasi
Pemerintah Kota Bima melalui Kabid Diskoperindag, Ratnah Ningsih, SE, Rabu (22/7) kemarin mengaku tidak ada kendala bagi pihaknya untuk melakukan peresmian itu. Namun, ada instruksi dari pusat untuk menunggu dalam waktu dekat ini akan diresmikan secara bersama-sama oleh Pemerintah Kota Bima dan Pemerintah Pusat. ”Tidak ada kendala, kita sedang menunggu pihak pusat untuk meresmikan pasar tradisional kita,” ujarnya saat diwawancarai oleh sejumlah wartawan di ruang kerjanya.
Bahkan terlihat hingga saat ini, pasar yang menghabiskan anggaran milyaran itu belum sama sekali digunakan, namun menurut Ratnah Ningsih, sebelum dilakukan peresmian, pasar itu belum bisa dimanfaatkan. ”Tapi tahun ini pasar tersebut akan diresmikan dan bisa dimanfaatkan oleh pedagang,” katanya.
Lanjutnya, sedianya pasar tersebut akan digunakan untuk tempat penjualan sayur, buah dan ikan. Pihaknya akan terus berupaya untuk mempercepat proses peresmian agar anggaran itu tidak mubazir. ”Tidak mungkin kita bangun kalau tidak dimanfaatkan, itukan anggaran yang banyak. Hanya saja kita tunggu tim pusat dulu untuk peresmian,” jelasnya.
Katanya, pada tahap pertama, Pasar Amahami dibangun menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN dan APBD tahun 2013. Anggaran yang dikucurkan dari kantong APBN senilai Rp.7.135.176.000 dan APBD sebesar sebesar Rp.900 juta. Anggaran dari APBN digunakan untuk pembangunan pasar tradisional, sedangkan APBD digunakan untuk konstruksi bangunan. “Itu nilai anggaran yang digunakan untuk membangun paras tradisional amahami,” tandasnya.
Pengerjaan proyek tersebut melalui Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima. Paket proyek pembangunan pasar itu dikerjakan PT Praja Astindo Perkasa dengan nilai penawaran Rp 6.920.168.000. Sedangkan, pengadaan konstrusi Rp 900 juta dikerjakaan CV Nusantara dengan penawaran Rp 867.098.000. ”Untuk tahap awal sudah tuntas pengerjaannya dengan nilai anggaran itu,” bebernya.
Lanjutnya, beberapa waktu lalu, Pasar Amahami juga mendapatkan suntikan dana senilai Rp. 6,7 milyar. Anggaran tersebut guna untuk membangun tambahan satu lokal pasar tradisional Amahami. Saat ini, proses pengerjaan kontruksi bangunan tersebut sedang dikerjakan. ”Itu anggaran langsung ditangani oleh kementerian perdagangan,” paparnya.
Proyek tersebut dimenangkan PT Amanat Semesta yang beralamat di Jalan Sultan Kaharudin, Kelurahan Paruga. Pagu dana proyek itu senilai Rp.6.718.600.000.”Kalau proses tender kami tidak tahu. Pusat yang tangani, Pengerjaan proyek dengan judul Pembangunan Pasar Raya Amahami itu. dan kepanitian hingga Kuasa Penggunaan Anggaran (KPA) ditangani kementerian.” akunya. (KS-17)
Ilustrasi
Pemerintah Kota Bima melalui Kabid Diskoperindag, Ratnah Ningsih, SE, Rabu (22/7) kemarin mengaku tidak ada kendala bagi pihaknya untuk melakukan peresmian itu. Namun, ada instruksi dari pusat untuk menunggu dalam waktu dekat ini akan diresmikan secara bersama-sama oleh Pemerintah Kota Bima dan Pemerintah Pusat. ”Tidak ada kendala, kita sedang menunggu pihak pusat untuk meresmikan pasar tradisional kita,” ujarnya saat diwawancarai oleh sejumlah wartawan di ruang kerjanya.
Bahkan terlihat hingga saat ini, pasar yang menghabiskan anggaran milyaran itu belum sama sekali digunakan, namun menurut Ratnah Ningsih, sebelum dilakukan peresmian, pasar itu belum bisa dimanfaatkan. ”Tapi tahun ini pasar tersebut akan diresmikan dan bisa dimanfaatkan oleh pedagang,” katanya.
Lanjutnya, sedianya pasar tersebut akan digunakan untuk tempat penjualan sayur, buah dan ikan. Pihaknya akan terus berupaya untuk mempercepat proses peresmian agar anggaran itu tidak mubazir. ”Tidak mungkin kita bangun kalau tidak dimanfaatkan, itukan anggaran yang banyak. Hanya saja kita tunggu tim pusat dulu untuk peresmian,” jelasnya.
Katanya, pada tahap pertama, Pasar Amahami dibangun menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN dan APBD tahun 2013. Anggaran yang dikucurkan dari kantong APBN senilai Rp.7.135.176.000 dan APBD sebesar sebesar Rp.900 juta. Anggaran dari APBN digunakan untuk pembangunan pasar tradisional, sedangkan APBD digunakan untuk konstruksi bangunan. “Itu nilai anggaran yang digunakan untuk membangun paras tradisional amahami,” tandasnya.
Pengerjaan proyek tersebut melalui Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima. Paket proyek pembangunan pasar itu dikerjakan PT Praja Astindo Perkasa dengan nilai penawaran Rp 6.920.168.000. Sedangkan, pengadaan konstrusi Rp 900 juta dikerjakaan CV Nusantara dengan penawaran Rp 867.098.000. ”Untuk tahap awal sudah tuntas pengerjaannya dengan nilai anggaran itu,” bebernya.
Lanjutnya, beberapa waktu lalu, Pasar Amahami juga mendapatkan suntikan dana senilai Rp. 6,7 milyar. Anggaran tersebut guna untuk membangun tambahan satu lokal pasar tradisional Amahami. Saat ini, proses pengerjaan kontruksi bangunan tersebut sedang dikerjakan. ”Itu anggaran langsung ditangani oleh kementerian perdagangan,” paparnya.
Proyek tersebut dimenangkan PT Amanat Semesta yang beralamat di Jalan Sultan Kaharudin, Kelurahan Paruga. Pagu dana proyek itu senilai Rp.6.718.600.000.”Kalau proses tender kami tidak tahu. Pusat yang tangani, Pengerjaan proyek dengan judul Pembangunan Pasar Raya Amahami itu. dan kepanitian hingga Kuasa Penggunaan Anggaran (KPA) ditangani kementerian.” akunya. (KS-17)
COMMENTS