Kemarau yang ditaksir bakal panjang tahun ini, hampir merata di seluruh Kecamatan di Kabupaten Bima. Elnino di Provinsi NTB bisa terjadi 3 hingga 5 Tahun sekali, khususnya di Kabupaten Bima dan NTB.
Bima, KS.- Ketika badai Elnino tiba, dampaknya menyusahkan petani. Bagaimana tidak, tanaman jenis padi, akan terancam gagal panen. Kemarau yang ditaksir bakal panjang tahun ini, hampir merata di seluruh Kecamatan di Kabupaten Bima. Elnino di Provinsi NTB bisa terjadi 3 hingga 5 Tahun sekali, khususnya di Kabupaten Bima dan NTB.
Pada tahun ini, diperkirakan puncak elnino ketiga akan terjadi pada Bulan Oktober sampai Desember. "Sekarang kita sedang alami elnino pertama, namun dampaknya sudah hampir merata di seluruh Kecamatan. Oleh karena itu, petani harus tanam komoditi sesuai musim," ungkap Menurut Kepala BP4K Kabupaten Bima Ir. Abdollah, Jumat (14/8).
Berangkat dari itu, pihaknya pun menghimbau kepada Petani untuk tidak memaksakan diri menanam komoditi yang membutuhkan air lebih banyak, seperti padi. Tetapi Komoditi yang tidak butuh air banyak, seperti Palawija yakni Kacang Hijau atau Kedelai. "Himbauan ini sering kami sampaikan ke petani. Tetapi tetap saja ada yang menanam padi saat masuk musim elnino seperti tahun ini," tuturnya.
Padahal pihaknya melalui pemberitahuan BMKG, setiap tahun tetap mengeluarkan himbauan kepada petani tentang cuaca, termasuk elnino."Namun, jarang ditanggapi dan tetap menanam komoditi yang menyerap banyak air,"katanya.
Mengantisipasi itu, karena petani sudah terlanjur menanam padi, terpaksa petani harus melihat kantong air di sungai dan dinaikan. Kemudian, melakukan Bor Dangkal. "Pemerintah melalui dinas tekhnis sudah menyalurkan bantuan mesin pompa air. Agar meminimalisir terjadinya dampak buruk panen tahun ini,"jelasnya.
Melihat kondisi musim tahun ini tambah Abdollah, target Pemerintah Pusat agar Provinsi NTB menyumbang padi sebanyak 2 Ton, tidak bisa tercukupi. "Melihat kondisi ini, tentu tidak mungkin NTB mampu menyumbang Padi sebanyak 2 Ton," ujarnya. (KS-05)
Pada tahun ini, diperkirakan puncak elnino ketiga akan terjadi pada Bulan Oktober sampai Desember. "Sekarang kita sedang alami elnino pertama, namun dampaknya sudah hampir merata di seluruh Kecamatan. Oleh karena itu, petani harus tanam komoditi sesuai musim," ungkap Menurut Kepala BP4K Kabupaten Bima Ir. Abdollah, Jumat (14/8).
Berangkat dari itu, pihaknya pun menghimbau kepada Petani untuk tidak memaksakan diri menanam komoditi yang membutuhkan air lebih banyak, seperti padi. Tetapi Komoditi yang tidak butuh air banyak, seperti Palawija yakni Kacang Hijau atau Kedelai. "Himbauan ini sering kami sampaikan ke petani. Tetapi tetap saja ada yang menanam padi saat masuk musim elnino seperti tahun ini," tuturnya.
Padahal pihaknya melalui pemberitahuan BMKG, setiap tahun tetap mengeluarkan himbauan kepada petani tentang cuaca, termasuk elnino."Namun, jarang ditanggapi dan tetap menanam komoditi yang menyerap banyak air,"katanya.
Mengantisipasi itu, karena petani sudah terlanjur menanam padi, terpaksa petani harus melihat kantong air di sungai dan dinaikan. Kemudian, melakukan Bor Dangkal. "Pemerintah melalui dinas tekhnis sudah menyalurkan bantuan mesin pompa air. Agar meminimalisir terjadinya dampak buruk panen tahun ini,"jelasnya.
Melihat kondisi musim tahun ini tambah Abdollah, target Pemerintah Pusat agar Provinsi NTB menyumbang padi sebanyak 2 Ton, tidak bisa tercukupi. "Melihat kondisi ini, tentu tidak mungkin NTB mampu menyumbang Padi sebanyak 2 Ton," ujarnya. (KS-05)
COMMENTS