Sebanyak 40 Warga Desa Pela Kecamatan Monta Kabupaten Bima mendapatkan bantuan cetak sawah baru dari Pemerintah Pusat.
Bima, KS.- Sebanyak 40 Warga Desa Pela Kecamatan Monta Kabupaten Bima mendapatkan bantuan cetak sawah baru dari Pemerintah Pusat. Dari target pencetakan 1000 Ha untuk wilayah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2015, warga setempat mendapatkan jatah 25 Ha sawah baru. Pencetakan sawah baru juga tersebar di 9 Kecamatan dan 18 Desa lainnya di Kabupaten Bima.
Tim Pelaksana program cetak sawah baru 1000 Hektar sedang berada di lokasi bersama warga Desa Pela, Kamis (20/8)
Kecamatan yang mendapatkan Jatah Cetak Sawah tersebut yakni, Kecamatan Soromandi, Parado, Sanggar, Tambora, Wera, Madapangga, Lambitu, woha dan Monta. Antusias masyarakat sangat terlihat dalam menyambut program cetah sawah baru itu, meski Tim Pusat, Propinsi dan Kabupaten sampai di Lokasi Desa Pela pada sore hari. Namun tidak mengurangi semangat warga untuk menyambut kedatangan tim tersebut.
Perjalanan dari Kota Bima menuju lokasi memakan waktu dua jam lebih itu tidak terasa melelahkan. Lokasi cetak sawah baru yang sejuk dan terdapat aliran air sungai disekitarnya memberikan semangat bagi tim yang turun survey ke lokasi untuk menuntaskan program cetak sawah baru dengan cepat.
Rombongan yang terdiri dari, Kementerian Pertanian RI, Mabes TNI, Kodim 1608 Bima, Dinas Pertanian Propinsi NTB dan Dinas Pertanian dan Tanaman Holtikultura Kabupaten Bima, bagitu serius memberikan arahan kepada warga pemerima manfaat cetak sawah baru. Tidak sedikit candaan dan gurauan dari kelompok Tim bersama warga. Keluguan dan keterbukaan warga Pela sesekali membuat tim dari pusat dan propinsi NTB berdecak kagum. Karena masyarakat siap membantu pemerintah untuk menjaga alat berat dan siap menyajikan masakan untuk operator alat. Kesiapan ini yang membuat Tim Pusat dan Propinsi Optimis program cetak sawah baru 1000 Ha akan tuntas sesuai jadwal. Yakni dari bulan Agustus sampai Oktober mendatang 2015 mendatang.
Sebut saja Muhtar (52) warga Desa Pela Kamis (20) lalu, Ia begitu bersemangat menyambut kedatangan Tim Pelaksana cetak sawah baru di desanya. Baginya ini merupakan anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT. Ia tidak canggung berada disekitar tim. Dan memberikan informasi keadaan warga Pela. “Kami sangat bersyukur dengan adanya program cetak sawah baru ini. Sehingga kami bisa memanfaatkan untuk bercocok tanam,” ucapnya.
Bapak delapan anak ini mengaku baru pertama kami program cetak sawah ini masuk ke Desanya. Sebelumnya, ada salah satu warga yang mencoba menggarap tanahnya dengan mengguanakan alat berat. Namun tetap saja tidak bisa dimanfaatkan karena kekurangan air. Akhirnya, uang Pribadi yang dikeluarkan sebanyak Rp. 20 Juta untuk cetak sawah hanya sia-sia saja. “Ada mantan TKI dulu yang coba garap tapi tidak maksimal,” terangnya.
Dengan adanya program pemerintah ini, diyakini akan memberikan manfaat luar biasa bagi petani di Desa Pela. Apalagi lokasi catak sawah baru dekat dengan sumber mata air. Dan warga bisa memanfaatkan dengan bercocok tanam 3 kali dalam setahun. “Luar biasa, sebagai bentuk terima kasih kami, kami sudah sepakat untuk menyediakan makanan untuk pekerja alat berat,” ujarnya sambil tersenyum.
Muhtar mengaku, dalam program itu ia mendapatkan jatah sebanyak 40 Are. Karena sebagian tanahnya sudah ia garap dengan cara manual. Ia sudah sejak lama tinggal di sawahnya. Ia hanya kembali ke Desa ketika hari Jum’at saja untuk menjalankan ibadah. “Saya tinggal disawah dan terus bertani untuk membantu biaya kuliah anak saya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Dan Tanaman Holtikultura, Ir. Muhammad Tayeb mengharapkan kepada masyarakat untuk bisa bekerjasama dengan pemerintah dalam penuntasan program cetak sawah baru. Tanpa dukungan masyarakat, maka program tersebut tidak berjalan maksimal.
“Kita berharap kerjasama warga Pela dalam program ini, terutama Kepala Desa, agar bisa akomudir semua kepentingan warganya dalam berbaghai program termasuk program cetak sawah baru,” terangnya.
Dijelaskannya, total anggaran dalam program cetak sawah baru 1000 Ha sebanyak 42 Milyar. 23 Milyar dilaksanakan oleh Satker di Pertanian Propinsi NTB dan Rp. 19 Milyar dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bima.
Kegiatan cetak sawah baru melibatkan banyak elemen dari intansi Pemerintahan. Dari Kementerian Pertanian RI, Bapedda, PU, BLH, TNI Angkatan Darat, BKP4K dan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura. Semua elemen ini bergerak bersama dalam menuntaskan program selama 3 bulan kedepan.”Kita berpacu dalam program ini agar masyaakat bisa memanfaatkan sawah baru ini untuk meningkatkan hasil produksinya,” paparnya.
Bahkan ia berharap agar masyarakat yang mendapatkan lahan cetak sawah baru, setelah sudah selesai program tersebut agar bisa menanam langsung dengan padi. Apalagi dibulan oktober mendatang ada kemungkinan hujan akan turun. “Ini target kita, semoga masyarakat bisa merespon dengan baik,” pungkasnya.
Selain itu, Kasubid Optimasi Rehabilitasi dan Konserfasi Lahan Kementrian Pertanian RI Ir. Yandry Ali, MM di lokasi cetak sawah menerangkan jika program tersebut merupakan program yang direncanakan pemerintah Pusat melalui usulan Pemerintah Daerah. Karena diyakini dengan 1000 Ha lahan sawah baru akan bisa membantu dalam swasembada pangan.
Kabupaten Bima sudah melakukan swasembada pangan. Karena terukur dengan suplus beras di Bima mencapai 143.000 tahun 2014. Pihaknya meyakini kedepannya Bima bisa mampu untuk melaksanakan swasembada pangan dengan target 20 persen.
“Di NTB, hanya Kabupaten Bima yang mendapatkanm jatah cetak sawah baru, itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar ada program lain yang masuk ke Kabupaten Bima,” ujarnya disambut tepuk tangan riuh puluhan warga di lokasi cetak sawah baru di Desa Pela.
Selanjutnya Kepala Pelaksana Lapangan, Kolonel Ita Jayadi ditempat yang sama menerangkan, jika pihaknya juga berada dalam bagian program cetak sawah baru. Ia diutus Mabes TNI untuk membantu menuntaskan program pemerintah dalam upaya menjaga Ketahanan Pangan Nasional.
Prajurit TNI katanya dilibatkan dalam kegiatan social itu. terutama para Babinsa yang bertugas dimasing-masing Koramil di 9 Kecamatan di Kabupaten Bima yang mendapatan jatah cetak sawah baru. “Kami respon apa yang diamanatkan oleh Presiden untuk bersama-sama membangun dan menciptakan ketanahan pangan,” ujarnya.
Ia berterima kasih kepada masyrakat Bima karena kesiapan untuk menerima program pemerintah sudah matang. Sifat terbuka masyarakat Bima, diakuinya akan membantu pemerintah dalam program ini. “Kami sangat senang berada ditengah-tengah warga Bima yang ramah dan bisa menerima kami apa adanya,” katanya.
Kepala Desa Pela, Muallimin yang diwawancarai mengaku bahagia dengan masuknya program itu kle Desanya. Sejak lama warganya menantikan p;rogram tersebut. Bahkan ia ia mengakukan proposal kepada pemerintah daerah. Namun baru saat ini bisa diakomudir melalui dana pusat. “Sebagai pemerintah Desa, kami sangat berterima kasih dengan adanya program iini, semoga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” katanya singkat.
Tim rombongan pelaksana cetak sawah baru angkat kaki dilokasi pada jam 19.23 Wita. Hal itu dikarenakan ada kendala tekhnis dari alat berat yang masuk ke lokasi proyek. Alat berat tertahan selama lebih kurang 3 jam hingga 5 mobil tim pelaksana tertahan didalam lokasi proyek. (KS-17)
Tim Pelaksana program cetak sawah baru 1000 Hektar sedang berada di lokasi bersama warga Desa Pela, Kamis (20/8)
Kecamatan yang mendapatkan Jatah Cetak Sawah tersebut yakni, Kecamatan Soromandi, Parado, Sanggar, Tambora, Wera, Madapangga, Lambitu, woha dan Monta. Antusias masyarakat sangat terlihat dalam menyambut program cetah sawah baru itu, meski Tim Pusat, Propinsi dan Kabupaten sampai di Lokasi Desa Pela pada sore hari. Namun tidak mengurangi semangat warga untuk menyambut kedatangan tim tersebut.
Perjalanan dari Kota Bima menuju lokasi memakan waktu dua jam lebih itu tidak terasa melelahkan. Lokasi cetak sawah baru yang sejuk dan terdapat aliran air sungai disekitarnya memberikan semangat bagi tim yang turun survey ke lokasi untuk menuntaskan program cetak sawah baru dengan cepat.
Rombongan yang terdiri dari, Kementerian Pertanian RI, Mabes TNI, Kodim 1608 Bima, Dinas Pertanian Propinsi NTB dan Dinas Pertanian dan Tanaman Holtikultura Kabupaten Bima, bagitu serius memberikan arahan kepada warga pemerima manfaat cetak sawah baru. Tidak sedikit candaan dan gurauan dari kelompok Tim bersama warga. Keluguan dan keterbukaan warga Pela sesekali membuat tim dari pusat dan propinsi NTB berdecak kagum. Karena masyarakat siap membantu pemerintah untuk menjaga alat berat dan siap menyajikan masakan untuk operator alat. Kesiapan ini yang membuat Tim Pusat dan Propinsi Optimis program cetak sawah baru 1000 Ha akan tuntas sesuai jadwal. Yakni dari bulan Agustus sampai Oktober mendatang 2015 mendatang.
Sebut saja Muhtar (52) warga Desa Pela Kamis (20) lalu, Ia begitu bersemangat menyambut kedatangan Tim Pelaksana cetak sawah baru di desanya. Baginya ini merupakan anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT. Ia tidak canggung berada disekitar tim. Dan memberikan informasi keadaan warga Pela. “Kami sangat bersyukur dengan adanya program cetak sawah baru ini. Sehingga kami bisa memanfaatkan untuk bercocok tanam,” ucapnya.
Bapak delapan anak ini mengaku baru pertama kami program cetak sawah ini masuk ke Desanya. Sebelumnya, ada salah satu warga yang mencoba menggarap tanahnya dengan mengguanakan alat berat. Namun tetap saja tidak bisa dimanfaatkan karena kekurangan air. Akhirnya, uang Pribadi yang dikeluarkan sebanyak Rp. 20 Juta untuk cetak sawah hanya sia-sia saja. “Ada mantan TKI dulu yang coba garap tapi tidak maksimal,” terangnya.
Dengan adanya program pemerintah ini, diyakini akan memberikan manfaat luar biasa bagi petani di Desa Pela. Apalagi lokasi catak sawah baru dekat dengan sumber mata air. Dan warga bisa memanfaatkan dengan bercocok tanam 3 kali dalam setahun. “Luar biasa, sebagai bentuk terima kasih kami, kami sudah sepakat untuk menyediakan makanan untuk pekerja alat berat,” ujarnya sambil tersenyum.
Muhtar mengaku, dalam program itu ia mendapatkan jatah sebanyak 40 Are. Karena sebagian tanahnya sudah ia garap dengan cara manual. Ia sudah sejak lama tinggal di sawahnya. Ia hanya kembali ke Desa ketika hari Jum’at saja untuk menjalankan ibadah. “Saya tinggal disawah dan terus bertani untuk membantu biaya kuliah anak saya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Dan Tanaman Holtikultura, Ir. Muhammad Tayeb mengharapkan kepada masyarakat untuk bisa bekerjasama dengan pemerintah dalam penuntasan program cetak sawah baru. Tanpa dukungan masyarakat, maka program tersebut tidak berjalan maksimal.
“Kita berharap kerjasama warga Pela dalam program ini, terutama Kepala Desa, agar bisa akomudir semua kepentingan warganya dalam berbaghai program termasuk program cetak sawah baru,” terangnya.
Dijelaskannya, total anggaran dalam program cetak sawah baru 1000 Ha sebanyak 42 Milyar. 23 Milyar dilaksanakan oleh Satker di Pertanian Propinsi NTB dan Rp. 19 Milyar dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bima.
Kegiatan cetak sawah baru melibatkan banyak elemen dari intansi Pemerintahan. Dari Kementerian Pertanian RI, Bapedda, PU, BLH, TNI Angkatan Darat, BKP4K dan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura. Semua elemen ini bergerak bersama dalam menuntaskan program selama 3 bulan kedepan.”Kita berpacu dalam program ini agar masyaakat bisa memanfaatkan sawah baru ini untuk meningkatkan hasil produksinya,” paparnya.
Bahkan ia berharap agar masyarakat yang mendapatkan lahan cetak sawah baru, setelah sudah selesai program tersebut agar bisa menanam langsung dengan padi. Apalagi dibulan oktober mendatang ada kemungkinan hujan akan turun. “Ini target kita, semoga masyarakat bisa merespon dengan baik,” pungkasnya.
Selain itu, Kasubid Optimasi Rehabilitasi dan Konserfasi Lahan Kementrian Pertanian RI Ir. Yandry Ali, MM di lokasi cetak sawah menerangkan jika program tersebut merupakan program yang direncanakan pemerintah Pusat melalui usulan Pemerintah Daerah. Karena diyakini dengan 1000 Ha lahan sawah baru akan bisa membantu dalam swasembada pangan.
Kabupaten Bima sudah melakukan swasembada pangan. Karena terukur dengan suplus beras di Bima mencapai 143.000 tahun 2014. Pihaknya meyakini kedepannya Bima bisa mampu untuk melaksanakan swasembada pangan dengan target 20 persen.
“Di NTB, hanya Kabupaten Bima yang mendapatkanm jatah cetak sawah baru, itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar ada program lain yang masuk ke Kabupaten Bima,” ujarnya disambut tepuk tangan riuh puluhan warga di lokasi cetak sawah baru di Desa Pela.
Selanjutnya Kepala Pelaksana Lapangan, Kolonel Ita Jayadi ditempat yang sama menerangkan, jika pihaknya juga berada dalam bagian program cetak sawah baru. Ia diutus Mabes TNI untuk membantu menuntaskan program pemerintah dalam upaya menjaga Ketahanan Pangan Nasional.
Prajurit TNI katanya dilibatkan dalam kegiatan social itu. terutama para Babinsa yang bertugas dimasing-masing Koramil di 9 Kecamatan di Kabupaten Bima yang mendapatan jatah cetak sawah baru. “Kami respon apa yang diamanatkan oleh Presiden untuk bersama-sama membangun dan menciptakan ketanahan pangan,” ujarnya.
Ia berterima kasih kepada masyrakat Bima karena kesiapan untuk menerima program pemerintah sudah matang. Sifat terbuka masyarakat Bima, diakuinya akan membantu pemerintah dalam program ini. “Kami sangat senang berada ditengah-tengah warga Bima yang ramah dan bisa menerima kami apa adanya,” katanya.
Kepala Desa Pela, Muallimin yang diwawancarai mengaku bahagia dengan masuknya program itu kle Desanya. Sejak lama warganya menantikan p;rogram tersebut. Bahkan ia ia mengakukan proposal kepada pemerintah daerah. Namun baru saat ini bisa diakomudir melalui dana pusat. “Sebagai pemerintah Desa, kami sangat berterima kasih dengan adanya program iini, semoga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” katanya singkat.
Tim rombongan pelaksana cetak sawah baru angkat kaki dilokasi pada jam 19.23 Wita. Hal itu dikarenakan ada kendala tekhnis dari alat berat yang masuk ke lokasi proyek. Alat berat tertahan selama lebih kurang 3 jam hingga 5 mobil tim pelaksana tertahan didalam lokasi proyek. (KS-17)
COMMENTS