Malang nasib dua pelajar SMAN 5 Kota Bima, Yeni Rahman dan Fina Susanti. Uang Beasiswa Miskin (BSM) senilai Rp. 2 Juta milik keduanya raib setelah dihipnotios
Kota Bima, KS. - Malang nasib dua pelajar SMAN 5 Kota Bima, Yeni Rahman dan Fina Susanti. Uang Beasiswa Miskin (BSM) senilai Rp. 2 Juta milik keduanya raib setelah dihipnotios di Perempatan samping kiri Kelurahan Sarae Kota Bima pada Senin (7/9) Pukul 16.30 Wita.
Dua pelajar SMAN 5 Kota Bima, Yeni Rahman dan Fina Susanti
Kejadian itu berawal dari kedua siswi berparas cantik pulang dari Bank BNI Cabang Bima. Sebelumnya kedua siswa ini didampingi oleh salah seorang guru dari sekolah setempat. Namun, kedua siswi dan guru berpencar setelah keluar di Bank BNI.
Kedua siswa itu melaju sepeda motor miliknya kearah Tolobali, tapi diperempatan dekat Kelurahan Sarae, tiba-tiba ada orang yang panggil keduanya. Kedua siswa itu berhenti. Pelaku hipnotis itu, pura-pura mengenali Fina. Bahkan mengatakan kalau pelaku itu teman bapaknya.
Kemudian pelaku hipnotis itu meminta bantuan untuk pinjam Handphone Nokia milik Yeni. Tanpa curiga, Yeni memberikan Handphonenya. Setelah menelpon temanya, pelaku meminta uang dua juta ditangan kedua siswi itu, dengan alasan untuk memperbaiki mobil yang rusak. “Pelaku menunjuk mobil yang parkir di dekat lokasi itu, kami langsung percaya” kenang gadis yang biasa disapa Fina
Ketika dimintai uang, kedua siswi itu langsung memberikan. Tiba-tiba ada mobil lewat, dan pelaku pura-pura kenal orang bawa mobil itu, dia memanggil dan mengejar mobil tersebut. Kedua siswi itu Nampak bengong, keduanya tersadar jika sudah di hipnotis.
Yeni menangis histeris menyadari uang miliknya sudah tidak lagi ditangannya.“Kami saling memandang, Yeni masih kelihatan bengong. Dia menangis sejadi-jadinya setelah tahu uangnya dibawah kabur,” ujarnya.
Untung Fina masih berbesar hati, ia merelakan uangnya di bawa, menurutnya, jika uang itu bukan lagi rejekinya dia.“Saya ikhlas aja bang, itu bukan rejeki saya,” tuturnya seraya melihat ke temannya Yeni masih terlihat trauma dan shok. ”Teman saya masih shok bang, liat tuh, mukanya masih bengong gitu,” ujarnya
Namun nampak saat diwawancarai, mata Fina berkaca-kaca saat menceritakan kejadian itu. beruntung puluhan teman Fina dan Yeni yang mendapatkan uang BSM itu secara sukarela memberikan uang kepada keduanya. “Dengan kejadian ini, menjadi pelajaran bagi saya untuk berhati-hati dikemudian hari,” katanya.
Sementara itu, Drs. H. Sudirman, M.Pd mengaku prihatin dengan musibah yang dialami kedua siswinya. Padahal uang tersebut dimanfaatkan siswa untuk membeli keperluan sekolah. “Pertama saya mendengar siswi saya di hipnotis, saya sangat prihatin, saya langsung panggil keduanya untuk bercerita,” ujar Kepala Sekolah senior ini.
Dengan kejadian ini, ia berharap adanya perubahan regulasi tentang penarikan uang di Bank. Pemerintah harus memikirkan keselamatan siswa dalam mengambil uang. “jangan sampai kejadian yang menimpa kedua siswinya akan terjadi pada siswa lainnya.Ini perlu ditinjau kembali, agar tidak lagi ada kejadian semacam ini, kami khawatir siswa dan siswi diperdaya oleh pelaku hipnotis,” harapnya. (KS-Ryan G)
Dua pelajar SMAN 5 Kota Bima, Yeni Rahman dan Fina Susanti
Kejadian itu berawal dari kedua siswi berparas cantik pulang dari Bank BNI Cabang Bima. Sebelumnya kedua siswa ini didampingi oleh salah seorang guru dari sekolah setempat. Namun, kedua siswi dan guru berpencar setelah keluar di Bank BNI.
Kedua siswa itu melaju sepeda motor miliknya kearah Tolobali, tapi diperempatan dekat Kelurahan Sarae, tiba-tiba ada orang yang panggil keduanya. Kedua siswa itu berhenti. Pelaku hipnotis itu, pura-pura mengenali Fina. Bahkan mengatakan kalau pelaku itu teman bapaknya.
Kemudian pelaku hipnotis itu meminta bantuan untuk pinjam Handphone Nokia milik Yeni. Tanpa curiga, Yeni memberikan Handphonenya. Setelah menelpon temanya, pelaku meminta uang dua juta ditangan kedua siswi itu, dengan alasan untuk memperbaiki mobil yang rusak. “Pelaku menunjuk mobil yang parkir di dekat lokasi itu, kami langsung percaya” kenang gadis yang biasa disapa Fina
Ketika dimintai uang, kedua siswi itu langsung memberikan. Tiba-tiba ada mobil lewat, dan pelaku pura-pura kenal orang bawa mobil itu, dia memanggil dan mengejar mobil tersebut. Kedua siswi itu Nampak bengong, keduanya tersadar jika sudah di hipnotis.
Yeni menangis histeris menyadari uang miliknya sudah tidak lagi ditangannya.“Kami saling memandang, Yeni masih kelihatan bengong. Dia menangis sejadi-jadinya setelah tahu uangnya dibawah kabur,” ujarnya.
Untung Fina masih berbesar hati, ia merelakan uangnya di bawa, menurutnya, jika uang itu bukan lagi rejekinya dia.“Saya ikhlas aja bang, itu bukan rejeki saya,” tuturnya seraya melihat ke temannya Yeni masih terlihat trauma dan shok. ”Teman saya masih shok bang, liat tuh, mukanya masih bengong gitu,” ujarnya
Namun nampak saat diwawancarai, mata Fina berkaca-kaca saat menceritakan kejadian itu. beruntung puluhan teman Fina dan Yeni yang mendapatkan uang BSM itu secara sukarela memberikan uang kepada keduanya. “Dengan kejadian ini, menjadi pelajaran bagi saya untuk berhati-hati dikemudian hari,” katanya.
Sementara itu, Drs. H. Sudirman, M.Pd mengaku prihatin dengan musibah yang dialami kedua siswinya. Padahal uang tersebut dimanfaatkan siswa untuk membeli keperluan sekolah. “Pertama saya mendengar siswi saya di hipnotis, saya sangat prihatin, saya langsung panggil keduanya untuk bercerita,” ujar Kepala Sekolah senior ini.
Dengan kejadian ini, ia berharap adanya perubahan regulasi tentang penarikan uang di Bank. Pemerintah harus memikirkan keselamatan siswa dalam mengambil uang. “jangan sampai kejadian yang menimpa kedua siswinya akan terjadi pada siswa lainnya.Ini perlu ditinjau kembali, agar tidak lagi ada kejadian semacam ini, kami khawatir siswa dan siswi diperdaya oleh pelaku hipnotis,” harapnya. (KS-Ryan G)
COMMENTS