Orok bayi yang diduga dibuang pasangan di luar nikah membuat geger warga Kota Bima. Ratusan Warga dari berbagai penjuru berdatangan dilokasi penemuan mayat bayi itu.
Kota Bima,KS. - Tragis, ditemukan bayi dalam keadaan tewas di Got di Kelurahan Sarae, RT 06/RW 02, Jum’at (4/9) kemarin. Orok bayi yang diduga dibuang pasangan di luar nikah membuat geger warga Kota Bima. Ratusan Warga dari berbagai penjuru berdatangan dilokasi penemuan mayat bayi itu.
Polisi di lokasi penemuan bayi di Keluraha Sarae
Kronologis penemuan bayi ini berawal dari salah seorang pelajar asal Desa Sampungu Kecamatan Soromandi, Yusran (17) yang kos disekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saat itu, ia sedang mencari bambu untuk membuat layang-layang di got sekitasr kosnya. Saat berjalan dipinggir got, ia melihat bayi dalam keadaan telungkup. Awalnya ia menduga itu sebagai boneka. Ia menusuk punggung bayi itu dengan kayu, tiba-tiba keluar darah.
Yusran kaget bukan kepalang, ia berteriak histeris dan memanggil warga setempat. Teriakan Yusran di dengar oleh Arif Budiman (25). Setelah melihat kebenaran adanya bayi tersebut, akhirnya Arif melaporkan ke Ketua RT setempat, Ahmad H. Amin. Ketua RT tersebut akhirnya melaporkan penemuan mayat bayi laki-laki itu ke Polisi. “Saya sedang mencari bambu bang, dan saya temukan mayat bayi yang saya kira boneka,” cerita Yusran
Dari kejadian itu, ia masih merasa shok, karena baru pertama kali menemukan bayi dalam keadaan sudah menjadi mayat. “Saya jadi takut bang, ini pengalaman pertama saya,” katanya seraya memegang kepalanya dengan muka cemas.
Sementara itu, Lurah Sarae, Abdul Faruk, M.Si yangh diwawancarai sejumlah wartawan di TKP mengaku kaget dengan adanya laporan warga, terkait penemuan mayat bayi. Mendengar itu, ia langsung turun ke TKP. “Mendengar laporan warga saya langsung kesini,” terangnya.
Kasus penemuan bayi baru pertama kali selama ia menjadi Lurah Sarae. Ia sangat prihatin dengan kejadian itu. bahkan ia menyesalkan sikap orang tua bayi membuang bayinya. “Sebagai Lurah, saya prihatin terhadap bayi ini. Semoga pelaku hukuman gelap ini ditemukan dan dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.
Untuk mendeteksi adanya pasangan gelap di Lingkungan tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kepolisian dan RT setempat untuk melakukan sweeping pada hari itu juga. Ada kemungkinan orang tua bayi itu masih ada disekitar lingkungan TKP.
“Kami akan sweeping yang melibatkan banyak elemen. Ini bentuk perhatian kami terhadap kasus kejahatan seperti ini,” katanya.
Dilingkungan pembuangan bayi ia mengakui banyak tempat kos. Ia menduga mayat bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap pasangan yang tinggal di Kos. “Dugaan awal ini penghuni kosan,” pintanya.
Kapolsek Rasana’e Barat, AKP, H. Nurdin, SH di TKP mengaku sudah membawa bayi itu ke RSUD Bima untuk dilakukan Visum dan Otopsi. Pihaknya akan melakukan penyelidikanterkait kasus itu untuk bisa menangkap pelaku pembuang bayi.” Dugaan awal kami bayi ini hasil pasangan gelap,” ujarnya singkat. (KS-Ryan G)
Polisi di lokasi penemuan bayi di Keluraha Sarae
Kronologis penemuan bayi ini berawal dari salah seorang pelajar asal Desa Sampungu Kecamatan Soromandi, Yusran (17) yang kos disekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saat itu, ia sedang mencari bambu untuk membuat layang-layang di got sekitasr kosnya. Saat berjalan dipinggir got, ia melihat bayi dalam keadaan telungkup. Awalnya ia menduga itu sebagai boneka. Ia menusuk punggung bayi itu dengan kayu, tiba-tiba keluar darah.
Yusran kaget bukan kepalang, ia berteriak histeris dan memanggil warga setempat. Teriakan Yusran di dengar oleh Arif Budiman (25). Setelah melihat kebenaran adanya bayi tersebut, akhirnya Arif melaporkan ke Ketua RT setempat, Ahmad H. Amin. Ketua RT tersebut akhirnya melaporkan penemuan mayat bayi laki-laki itu ke Polisi. “Saya sedang mencari bambu bang, dan saya temukan mayat bayi yang saya kira boneka,” cerita Yusran
Dari kejadian itu, ia masih merasa shok, karena baru pertama kali menemukan bayi dalam keadaan sudah menjadi mayat. “Saya jadi takut bang, ini pengalaman pertama saya,” katanya seraya memegang kepalanya dengan muka cemas.
Sementara itu, Lurah Sarae, Abdul Faruk, M.Si yangh diwawancarai sejumlah wartawan di TKP mengaku kaget dengan adanya laporan warga, terkait penemuan mayat bayi. Mendengar itu, ia langsung turun ke TKP. “Mendengar laporan warga saya langsung kesini,” terangnya.
Kasus penemuan bayi baru pertama kali selama ia menjadi Lurah Sarae. Ia sangat prihatin dengan kejadian itu. bahkan ia menyesalkan sikap orang tua bayi membuang bayinya. “Sebagai Lurah, saya prihatin terhadap bayi ini. Semoga pelaku hukuman gelap ini ditemukan dan dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.
Untuk mendeteksi adanya pasangan gelap di Lingkungan tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kepolisian dan RT setempat untuk melakukan sweeping pada hari itu juga. Ada kemungkinan orang tua bayi itu masih ada disekitar lingkungan TKP.
“Kami akan sweeping yang melibatkan banyak elemen. Ini bentuk perhatian kami terhadap kasus kejahatan seperti ini,” katanya.
Dilingkungan pembuangan bayi ia mengakui banyak tempat kos. Ia menduga mayat bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap pasangan yang tinggal di Kos. “Dugaan awal ini penghuni kosan,” pintanya.
Kapolsek Rasana’e Barat, AKP, H. Nurdin, SH di TKP mengaku sudah membawa bayi itu ke RSUD Bima untuk dilakukan Visum dan Otopsi. Pihaknya akan melakukan penyelidikanterkait kasus itu untuk bisa menangkap pelaku pembuang bayi.” Dugaan awal kami bayi ini hasil pasangan gelap,” ujarnya singkat. (KS-Ryan G)
COMMENTS