Telah berjalan satu Minggu percetakan sawah baru oleh Dinas Peranian Tanama Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bima berlangsung di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.
Bima, KS.- Telah berjalan satu Minggu percetakan sawah baru oleh Dinas Peranian Tanama Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bima berlangsung di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Luas lahan yang akan digarap dengan menggunakan satu unit alat berat oleh pihak ketiga (kontraktor) sekitar 103 Hektar, milik ratusan Kepala Keluarga (KK) sebagai pemilik lahan.
Liputan langsung Wartawan Koran Stabilitas, di lokasi percetakan sawah baru, terdapat tiga anggota TNI yang mengawasi langsung kegiatan operator alat berat yang mengerjakan proyek cetak sawah baru tersebut. Terlihat sekali, ketiga anggota TNI termasuk Babinsa Desa Sampungu, Juhari berada setiap saat di lokasi pekerjaan tersebut. Bahkan, akibat serius mengawasi dan mengamankan proyek program Nasional dengan maksud Swasembada Pangan tersebut, ketiga anggota TNI sering kali lupa makan siang, kendati telah disediakan hidangan apa adanya oleh masyarakat setempat yang bergembira ria menyambut proyek percetakan sawah baru, yang dipastikan akan membuat para petani di Desa Sampungu hidup menjadi petani mandiri.
Juhari saat ditanya wartawan Stabilitas dilokasi pencetakan sawah baru milik Man Bengkel, menuturkan, kehadiran proyek cetak sawah baru untuk masyarakat sampungu saat ini akan berdampak positif bagi para petani untuk ke depannya. Pasalnya, sudah lama masyarakat menunggu program seperti ini, namun baru terwujud sekarang.”Semoga proyek cetak sawah baru ini, membuat petani di sampungu merubah hidup jauh lebih baik dari sekarang,”ujarnya berharap.
Katanya, lahan tidur di Sampungu sangatlah luas, namun tak bisa digarap dengan beberapa alasan. Pertama keterbatasan anggaran, letak geografis lahan yang tidak bisa digarap dengan cara manual atau alat teknologi biasa seperti hand tractor, juga beberapa alasan lainnya.”Dengan adanya alat berat sebagai alat untuk cetak sawah baru sekarang, tentu akan membuat lahan tidur tersebut, menjadi lahan produktif,”tuturnya yakin.
Bagaimana dengan kebutuhan air, apakah seluruh lahan yang dicetak sawah baru tersebut bisa terpenuhi kebutuhan airnya ?. Juhari yang didampingi rekan kantornya, Akbar mengaku, bahwa seluruh lahan yang digarap sekarang bisa diairi oleh air, dengan debit air yang tinggi.”InsyaAllah, semua lahan bisa dimanfaatkan oleh petani, asalkan petani ada kemauan serius kerja,”harapnya.(KS-Fik)
Liputan langsung Wartawan Koran Stabilitas, di lokasi percetakan sawah baru, terdapat tiga anggota TNI yang mengawasi langsung kegiatan operator alat berat yang mengerjakan proyek cetak sawah baru tersebut. Terlihat sekali, ketiga anggota TNI termasuk Babinsa Desa Sampungu, Juhari berada setiap saat di lokasi pekerjaan tersebut. Bahkan, akibat serius mengawasi dan mengamankan proyek program Nasional dengan maksud Swasembada Pangan tersebut, ketiga anggota TNI sering kali lupa makan siang, kendati telah disediakan hidangan apa adanya oleh masyarakat setempat yang bergembira ria menyambut proyek percetakan sawah baru, yang dipastikan akan membuat para petani di Desa Sampungu hidup menjadi petani mandiri.
Juhari saat ditanya wartawan Stabilitas dilokasi pencetakan sawah baru milik Man Bengkel, menuturkan, kehadiran proyek cetak sawah baru untuk masyarakat sampungu saat ini akan berdampak positif bagi para petani untuk ke depannya. Pasalnya, sudah lama masyarakat menunggu program seperti ini, namun baru terwujud sekarang.”Semoga proyek cetak sawah baru ini, membuat petani di sampungu merubah hidup jauh lebih baik dari sekarang,”ujarnya berharap.
Katanya, lahan tidur di Sampungu sangatlah luas, namun tak bisa digarap dengan beberapa alasan. Pertama keterbatasan anggaran, letak geografis lahan yang tidak bisa digarap dengan cara manual atau alat teknologi biasa seperti hand tractor, juga beberapa alasan lainnya.”Dengan adanya alat berat sebagai alat untuk cetak sawah baru sekarang, tentu akan membuat lahan tidur tersebut, menjadi lahan produktif,”tuturnya yakin.
Bagaimana dengan kebutuhan air, apakah seluruh lahan yang dicetak sawah baru tersebut bisa terpenuhi kebutuhan airnya ?. Juhari yang didampingi rekan kantornya, Akbar mengaku, bahwa seluruh lahan yang digarap sekarang bisa diairi oleh air, dengan debit air yang tinggi.”InsyaAllah, semua lahan bisa dimanfaatkan oleh petani, asalkan petani ada kemauan serius kerja,”harapnya.(KS-Fik)
COMMENTS