Paska dinobatkan sebagai salah satu Kota Tangguh Nasional, Kota Bima terus diadvokasi sejumlah pihak dalam membantu berbagai program kebencanaan
Kota Bima,KS.- Paska dinobatkan sebagai salah satu Kota Tangguh Nasional, Kota Bima terus diadvokasi sejumlah pihak dalam membantu berbagai program kebencanaan. Senin (28/9) kemarin, Kota Bima melaunching kota tangguh. Prosesi peresmian kota tangguh yang dipusatkan di halaman Pemkot Bima itu, dihadiri langsung pejabat Direktorat Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Oxfam pusat serta sejumlah tamu penting lainnya yang terkait kebencanaan.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, Drs H Fakhrunraji ME, dalam laporannya, dipilihnya Kota Bima sebagai kota tangguh nasional, berangkat dari kerjasama sejumlah pihak yang selalu membantu Kota Bima dalam menelorkan berbagai program kebencanaan. Tentu pula atas kerja keras yang secara serius untuk terus berbenah menyikapi kondisi wilayah Kota Bima yang memang termasuk daerah rawan bencana.
Proses panjang kerjasama dengan pihak Oxfam selaku NGO yang berpihak pada urusan kebencanaan, selama ini di Kota Bima, betul-betul telah membawa Kota Bima sebagai pilot project Kota tangguh nasional. Bahkan atas dukungan penuh program kebencanaan diwilayah Kota Bima selama beberapa tahun terakhir, sebutnya, Oxfam kembali menjalin dan mengikat kerjasama selama lima tahun kedepan. “Tentu bentuk kerjasama lanjutan ini menjadikan Kota Bima sebagai kota tangguh global, bukan saja nasional,”katanya.
Sementara Direktur Oxfam pusat, Budi Kuncoro, mengaku sangat respek untuk terus menjalin kerjasama dengan Kota Bima dalam penangangan bencana. Keseriusan Pemkot Bima dalam menunjang program kebencanaan, kata Budi, dibuktikan dengan telah melahirkan Perda Bencana Alam yang diakuinya tidak banyak daerah memiliki paying hukum soal kebencanaan. Belum lagi katanya, mebuktikan keseriusan Kota Bima atas penanganan bencana, keberpihakan alokasi anggaran minimal 1 persen pada APBD. “Ini yang membuat kami (Oxfam) menaruh perhatinan serius pada Kota Bima,’akunya. Wali Kota Bima, HM Qurais H Abidin, mengapresiasi keberpihakan Oxfam dan BNPB pada Kota Bima, dengan terus bekerjasama dan menyiapkan sejumlah program.
Bahkan lebih dari itu, Qurais, berterimakasih pada Oxfam atas kebaikan hatinya untuk kembali menjalin kerja selama lima tahun kedepan. Sesungguhnya kata orang nomor satu di Kota Bima itu, Kota Bima tidak ujuk-ujuk jadi kota tangguh. Atas dukungan semua pihak dan kesungguhan hati, Kota Bima sendiri ingin berubah dan mau berbenah, maka kota tangguh bukanlah sekedar angan-angan. “Masyarakat harus mendukung program yang dicanangkan pemerintah, karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri,”ujarnya. (KS-Abbie)
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, Drs H Fakhrunraji ME, dalam laporannya, dipilihnya Kota Bima sebagai kota tangguh nasional, berangkat dari kerjasama sejumlah pihak yang selalu membantu Kota Bima dalam menelorkan berbagai program kebencanaan. Tentu pula atas kerja keras yang secara serius untuk terus berbenah menyikapi kondisi wilayah Kota Bima yang memang termasuk daerah rawan bencana.
Proses panjang kerjasama dengan pihak Oxfam selaku NGO yang berpihak pada urusan kebencanaan, selama ini di Kota Bima, betul-betul telah membawa Kota Bima sebagai pilot project Kota tangguh nasional. Bahkan atas dukungan penuh program kebencanaan diwilayah Kota Bima selama beberapa tahun terakhir, sebutnya, Oxfam kembali menjalin dan mengikat kerjasama selama lima tahun kedepan. “Tentu bentuk kerjasama lanjutan ini menjadikan Kota Bima sebagai kota tangguh global, bukan saja nasional,”katanya.
Sementara Direktur Oxfam pusat, Budi Kuncoro, mengaku sangat respek untuk terus menjalin kerjasama dengan Kota Bima dalam penangangan bencana. Keseriusan Pemkot Bima dalam menunjang program kebencanaan, kata Budi, dibuktikan dengan telah melahirkan Perda Bencana Alam yang diakuinya tidak banyak daerah memiliki paying hukum soal kebencanaan. Belum lagi katanya, mebuktikan keseriusan Kota Bima atas penanganan bencana, keberpihakan alokasi anggaran minimal 1 persen pada APBD. “Ini yang membuat kami (Oxfam) menaruh perhatinan serius pada Kota Bima,’akunya. Wali Kota Bima, HM Qurais H Abidin, mengapresiasi keberpihakan Oxfam dan BNPB pada Kota Bima, dengan terus bekerjasama dan menyiapkan sejumlah program.
Bahkan lebih dari itu, Qurais, berterimakasih pada Oxfam atas kebaikan hatinya untuk kembali menjalin kerja selama lima tahun kedepan. Sesungguhnya kata orang nomor satu di Kota Bima itu, Kota Bima tidak ujuk-ujuk jadi kota tangguh. Atas dukungan semua pihak dan kesungguhan hati, Kota Bima sendiri ingin berubah dan mau berbenah, maka kota tangguh bukanlah sekedar angan-angan. “Masyarakat harus mendukung program yang dicanangkan pemerintah, karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri,”ujarnya. (KS-Abbie)
COMMENTS