Sekda Kota Bima, Ir.HM.Rum yang diduga menghadiahkan dua rumah mewah untuk wanita simpananya terus mengalir. Namun, bukan berarti pihak lain apatis dan tinggal diam
Kota Bima, KS.– Meskipun, reaksi publik dalam bentuk kecaman dan kutukan atas mencuatnya Sekda Kota Bima, Ir.HM.Rum yang diduga menghadiahkan dua rumah mewah untuk wanita simpananya terus mengalir. Namun, bukan berarti pihak lain apatis dan tinggal diam. Terbukti Selasa (20/10) kemarin, salah seorang wanita didampingi saudara laki-lakinya bertandang ke Kantor Redaksi Koran Stabilitas yang beralamatkan di Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda. Tujuanya, mengajukan hak klarifikasi atas dugaan seperti yang dimuat dalam pemberitaan edisi sebelumnya. Bagaimana sebenarnya pengakuan seorang wanita berparas cantik itu, berikut hasil wawancaranya.

Ilustrasi
Salah seorang wanita dengan tinggi badan 160 CM lebih itu mengaku keberatan atas pemberitaan tersebut. Masalahnya, informasi seputar dugaan yang dipublikasikan lewat pemberitaan terdapat beberapa hal yang menjadi alasan hingga dirinya memutuskan untuk menanggapi persoalan itu. Seperti, inisial E salah seorang wanita yang diduga wanita simpanan Sekda, alamat tempat tinggal, termasuk mengenai keberadaan rumah yang tengah dibangun di lingkungan Santi. ”Saya datang klarifikasi, karena dengan pemberitaan itu saya dan keluarga merasa resah,” ujarnya.
Alasan yang paling mendasar hingga dirinya dan keluarga menanggapi informasi dimaksud yakni masalah status kepemilikan rumah yang sedang dibangun saat ini. Karena, rumah yang berlokasi sebelah kediaman H.Abdullah atau yang dikenal H.Ola itu bukan miliknya. Melainkan, milik saudaranya yang kini sedang berada di Kalimantan tepatnya Pontianak. Jadi informasi hadiah, termasuk sumber anggaran dari Sekda untuk biaya pembangunan rumah itu sangat bertolak belakang dengan fakta sesungguhnya.”Biaya pembangunan rumah itu bukan dari Sekda, bukan pula hadiah. Lagipula rumah itu milik kakak saya yang sekarang berada di pontianak. Demi Allah SWT, saya bahkan berani sumpah pocong jika saya berbohong,” akunya.
Selain itu, wanita yang mengenakan baju keki itu juga diresahkan atas alamat tempat tinggal wanita sesuai yang diberitakan. Mengingat, alamat lingkungan Tolo Tando Kelurahan Matakando merupakan tempat ia dan orang tuanya tinggal. Sehingga, berdampak negatif dan cenderung memunculkan asumsi miring dari publik, lebih-lebih dampak sosial ditengah-tengah lingkungan setempat. ”Sesungguhnya, saya beserta keluarga merasa malu dan resah atas informasi dimaksud. Jadi, sangat penting untuk diluruskan demi menjaga citra dan nama baik keluarga besar saya,” tandasnya.
Disinggung soal dugaan kedekatan bahkan memiliki hubungan spesial dengan pejabat penting di Pemkot, wanita berkulit putih tersebut dengan tegas membantah hal itu. Dalihnya, hubungan yang terjalin tidak seperti yang disangkakan, tapi hanya hubungan antara atasan bawahan. Lagipula, dirinya tidak terlalu kenal dengan yang bersangkutan (Rum). ”Demi Allah SWT, hubungan saya dengan beliau hanya sebatas atasan dan bawahan,tidak ada yang spesial. Lagipula untuk apa saya menjalin hubungan dengan suami orang, saya wanita normal dan sadar akan hal itu. Apalagi, status saya sebagai PNS, dan status saya hingga saat ini masih gadis, saya berani sumpah dengan Al qur’an kalau dikatakan saya sudah menikah apalagi dengan menikah sirih,” tegasnya dihadapan wartawan dan redaktur Koran Stabilitas. (KS-Anhar)

Ilustrasi
Salah seorang wanita dengan tinggi badan 160 CM lebih itu mengaku keberatan atas pemberitaan tersebut. Masalahnya, informasi seputar dugaan yang dipublikasikan lewat pemberitaan terdapat beberapa hal yang menjadi alasan hingga dirinya memutuskan untuk menanggapi persoalan itu. Seperti, inisial E salah seorang wanita yang diduga wanita simpanan Sekda, alamat tempat tinggal, termasuk mengenai keberadaan rumah yang tengah dibangun di lingkungan Santi. ”Saya datang klarifikasi, karena dengan pemberitaan itu saya dan keluarga merasa resah,” ujarnya.
Alasan yang paling mendasar hingga dirinya dan keluarga menanggapi informasi dimaksud yakni masalah status kepemilikan rumah yang sedang dibangun saat ini. Karena, rumah yang berlokasi sebelah kediaman H.Abdullah atau yang dikenal H.Ola itu bukan miliknya. Melainkan, milik saudaranya yang kini sedang berada di Kalimantan tepatnya Pontianak. Jadi informasi hadiah, termasuk sumber anggaran dari Sekda untuk biaya pembangunan rumah itu sangat bertolak belakang dengan fakta sesungguhnya.”Biaya pembangunan rumah itu bukan dari Sekda, bukan pula hadiah. Lagipula rumah itu milik kakak saya yang sekarang berada di pontianak. Demi Allah SWT, saya bahkan berani sumpah pocong jika saya berbohong,” akunya.
Selain itu, wanita yang mengenakan baju keki itu juga diresahkan atas alamat tempat tinggal wanita sesuai yang diberitakan. Mengingat, alamat lingkungan Tolo Tando Kelurahan Matakando merupakan tempat ia dan orang tuanya tinggal. Sehingga, berdampak negatif dan cenderung memunculkan asumsi miring dari publik, lebih-lebih dampak sosial ditengah-tengah lingkungan setempat. ”Sesungguhnya, saya beserta keluarga merasa malu dan resah atas informasi dimaksud. Jadi, sangat penting untuk diluruskan demi menjaga citra dan nama baik keluarga besar saya,” tandasnya.
Disinggung soal dugaan kedekatan bahkan memiliki hubungan spesial dengan pejabat penting di Pemkot, wanita berkulit putih tersebut dengan tegas membantah hal itu. Dalihnya, hubungan yang terjalin tidak seperti yang disangkakan, tapi hanya hubungan antara atasan bawahan. Lagipula, dirinya tidak terlalu kenal dengan yang bersangkutan (Rum). ”Demi Allah SWT, hubungan saya dengan beliau hanya sebatas atasan dan bawahan,tidak ada yang spesial. Lagipula untuk apa saya menjalin hubungan dengan suami orang, saya wanita normal dan sadar akan hal itu. Apalagi, status saya sebagai PNS, dan status saya hingga saat ini masih gadis, saya berani sumpah dengan Al qur’an kalau dikatakan saya sudah menikah apalagi dengan menikah sirih,” tegasnya dihadapan wartawan dan redaktur Koran Stabilitas. (KS-Anhar)
COMMENTS