Korbannya kali ini siswa SMAN 3 Kota Bima. Ia dipukul oleh Polisi bernama Indra dihadapan Pembina Bimbingan Konseling (BK) dan beberapa guru setempat.
Kota Bima, KS.- Sikap arogan oknum Polisi berpangkat Bripda kembali terjadi. Korbannya kali ini siswa SMAN 3 Kota Bima. Ia dipukul oleh Polisi bernama Indra dihadapan Pembina Bimbingan Konseling (BK) dan beberapa guru setempat. Atas kejadian ini, korban dan pihak sekolah melaporkan ulahnya ke Propam Polres Bima Kota.
Kejadian yang mencoreng nama baik intitusi Polri ini berawal dari dua siswa bernama Ardiansyah dan Dodi Syuryadin, Kamis (5/11) pagi mengendarai motor didepan rumah kediaman Kapolres Bima Kota. Karena dianggap motor bersuara bising, oknum Polisi menegur kedua siswa tersebut.
Lewat siswa lainnya yang bernama Tibyanul Ahyar, oknum Polisi yang tiap hari berjaga di rumah Dinas Kapolres Bima Kota itu menyuruh untuk memanggil kedua siswa, namun tidak didengarkan oleh kedua siswa tersebut.
Akhirnya oknum Polisi berbadab tegap itu mendatangi ruang BK melaporkan kedua siswa yang membawa motor dengan knalpot bising. Menindak lanjuti laporan tersebut, koordinator BK memanggil kedua siswa.
Hadirlah kedua siswa tersebut dihadapan koordinator BK dan oknum Polisi tersebut.“Belum saya bicara, oknum Polisi tersebut langsung memukul kepala siswa bernama Ardiansyah sebanyak 2 kali dihadapan saya dan beberapa guru lainnya,”ungkap Koordinator BK SMAN 3 Kota Bima H. Jamaludin diruang kerjanya, Jum’at (6/11) pagi.
Lanjutnya, tidak puas memukul siswa dengan tangan, oknum Polisi tersebut mengeluarkan sangkur dan ingin menusukkan kearah Ardiansyah. Dengan kejadian tersebut, H. Jamaludin mengaku masih trauma karena siswanya dipukul bahkan ingin ditusuk dengan sangkur tajam milik oknum Polisi.“Saya hari ini masih trauma, karena ulah oknum Polisi yang tidak punya etika itu, masa pukul siswa dihadapan kami gurunya,” tandasnya.
Kejadian naas bagi Ardiansyah itu sempat ia rekam menggunakan Handphone miliknya, dengan tujuan membuktikan Polisi tersebut masuk kedalam ruanganya.“Saya ada video merekam pelaku oknum Polisi itu, dan ini akan menjadi Barang Bukti bagi kami untuk menuntut ulah oknum Polisi itu secara pidana,” tegasnya.
Perilaku premanisme yang dilakukan oknum Polisi tersebut sudah dilaporkan ke Polres Bima Kota. Pihak sekolah dan orang tua Ardiansyah secara tegas ingin menyeret oknum Polisi itu ke meja hijau.“Sebagai orang tua saya tidak terima dengan perlakukan kasar oknum Polisi terhadap anak saya. Kami dari keluarga sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Bima Kota,”ujar orang tua Ardiansyah.
Pihaknya menolak untuk bicara damai dengan pihak yang ingin fasilitasi perdamaian kedua belah pihak. Dengan dilanjutkan ke ranah hukum, ini akan memberikan pelajaran bagi anggota lainnya untuk tidak main hakim sendiri.“Harusnya Polisi itu tahu fungsinya sebagai pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat,” sorotnya.
Sementara itu Kapolres Bima Kota melalui Kasubag Humas IPTU, Sabri SH membenarkan adanya kejadian tersebut, namun secara institusi Polri, pihaknya sudah meminta maaf kepada pihak sekolah, Kepala Dinas dan Ketua PGRI Kota Bima.“Kami sudah mendatangi pihak yang menjadi korban dalam masalah ini, Alhamdulillah ada respon baik dari pihak korban terutama oleh pihak sekolah,” katanya.
Sedangkan Bripda Indra sudah diproses dan ditindak oleh Propam Polres Bima Kota karena sudah bersalah melakukan pemukulan terhadap siswa. Namun sikap yang diambil oleh Bripda Indra dikatakan sebagai bentuk pembinaan terhadap siswa.“Dari pengakuan anggota kami itu hanya bentuk pembinaan terhadap siswa yang melanggar lalu lintas agar tidajk mengulangi perbuatanya,” jelasnya. (KS-Ryan G)
Kejadian yang mencoreng nama baik intitusi Polri ini berawal dari dua siswa bernama Ardiansyah dan Dodi Syuryadin, Kamis (5/11) pagi mengendarai motor didepan rumah kediaman Kapolres Bima Kota. Karena dianggap motor bersuara bising, oknum Polisi menegur kedua siswa tersebut.
Lewat siswa lainnya yang bernama Tibyanul Ahyar, oknum Polisi yang tiap hari berjaga di rumah Dinas Kapolres Bima Kota itu menyuruh untuk memanggil kedua siswa, namun tidak didengarkan oleh kedua siswa tersebut.
Akhirnya oknum Polisi berbadab tegap itu mendatangi ruang BK melaporkan kedua siswa yang membawa motor dengan knalpot bising. Menindak lanjuti laporan tersebut, koordinator BK memanggil kedua siswa.
Hadirlah kedua siswa tersebut dihadapan koordinator BK dan oknum Polisi tersebut.“Belum saya bicara, oknum Polisi tersebut langsung memukul kepala siswa bernama Ardiansyah sebanyak 2 kali dihadapan saya dan beberapa guru lainnya,”ungkap Koordinator BK SMAN 3 Kota Bima H. Jamaludin diruang kerjanya, Jum’at (6/11) pagi.
Lanjutnya, tidak puas memukul siswa dengan tangan, oknum Polisi tersebut mengeluarkan sangkur dan ingin menusukkan kearah Ardiansyah. Dengan kejadian tersebut, H. Jamaludin mengaku masih trauma karena siswanya dipukul bahkan ingin ditusuk dengan sangkur tajam milik oknum Polisi.“Saya hari ini masih trauma, karena ulah oknum Polisi yang tidak punya etika itu, masa pukul siswa dihadapan kami gurunya,” tandasnya.
Kejadian naas bagi Ardiansyah itu sempat ia rekam menggunakan Handphone miliknya, dengan tujuan membuktikan Polisi tersebut masuk kedalam ruanganya.“Saya ada video merekam pelaku oknum Polisi itu, dan ini akan menjadi Barang Bukti bagi kami untuk menuntut ulah oknum Polisi itu secara pidana,” tegasnya.
Perilaku premanisme yang dilakukan oknum Polisi tersebut sudah dilaporkan ke Polres Bima Kota. Pihak sekolah dan orang tua Ardiansyah secara tegas ingin menyeret oknum Polisi itu ke meja hijau.“Sebagai orang tua saya tidak terima dengan perlakukan kasar oknum Polisi terhadap anak saya. Kami dari keluarga sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Bima Kota,”ujar orang tua Ardiansyah.
Pihaknya menolak untuk bicara damai dengan pihak yang ingin fasilitasi perdamaian kedua belah pihak. Dengan dilanjutkan ke ranah hukum, ini akan memberikan pelajaran bagi anggota lainnya untuk tidak main hakim sendiri.“Harusnya Polisi itu tahu fungsinya sebagai pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat,” sorotnya.
Sementara itu Kapolres Bima Kota melalui Kasubag Humas IPTU, Sabri SH membenarkan adanya kejadian tersebut, namun secara institusi Polri, pihaknya sudah meminta maaf kepada pihak sekolah, Kepala Dinas dan Ketua PGRI Kota Bima.“Kami sudah mendatangi pihak yang menjadi korban dalam masalah ini, Alhamdulillah ada respon baik dari pihak korban terutama oleh pihak sekolah,” katanya.
Sedangkan Bripda Indra sudah diproses dan ditindak oleh Propam Polres Bima Kota karena sudah bersalah melakukan pemukulan terhadap siswa. Namun sikap yang diambil oleh Bripda Indra dikatakan sebagai bentuk pembinaan terhadap siswa.“Dari pengakuan anggota kami itu hanya bentuk pembinaan terhadap siswa yang melanggar lalu lintas agar tidajk mengulangi perbuatanya,” jelasnya. (KS-Ryan G)
COMMENTS