Meski telah gelontorkan anggaran banyak agar Batas Kota Bima dan Kabupaten Bima tidak digenangi air, namun tetap saja jalan sekitar ratusan meter
Kota Bima, KS.- Meski telah gelontorkan anggaran banyak agar Batas Kota Bima dan Kabupaten Bima tidak digenangi air, namun tetap saja jalan sekitar ratusan meter di Kelurahan Dara Lingkungan Wadumbolo digenangi air pada musim hujan. Jelas kondisi ini sangat mengganggu arus lalu lintas.
Batas Kota sudah menjadi salah satu icon Pariwisata Kota Bima. Terbukti, beberapa tahun terakhir ini, Muda-mudi menggunakan tempat itu untuk berfoto-foto dan melepas lelah. Beberapa pedagang berjejer sejak lama disana untuk meraup keuntungan dari Wisatawan local Kota dan Kabupaten Bima.
Suasana yang asri dan indah, memasuki mesim hujan berubah menjadi tidak elok. Rembesan air hujan dari pegunungan dan derasnya air hujan membuat tempat indah itu seperti kubangan sapi.
Hal itu dikarenakan parit yang dibuat tidak mampu menanpung debit air hujan dari gunung.
“Sepertinya jalur pembuang air disekitar taman tidak ditata dengan baik,” ujar warga yang berdagang diarea taman Sabtu (12/12) sore.
Lanjutnya, kondisi ini jelas menggangghu arus lalu lintas. Apalagi jalan yang digenangi air itu jalan propinsi yang tiap menitnya ada ratusan kendaraan yang melalui jalan tersebut. “Kita berharap pemerintah bisa melihat kondisi ini dan segera lakukan perbaikan yang maksimal,” harapnya.
Sementara itu, Ahmad Warga Bolo (30), mengaku tidak nyaman dengan kondisi ini. ia yang biasa bolak balik ke Bima Kota , ia menjumpai kondisi jalan sudah digenangi air. Padahal, taman sudah bagus, batas Kota sudah tertata. namun saluran air pembuangan tetap saja mampet. "ini akan menjadi citra buruk bagi kita, harusnya ada pihak yang berkompeten untuk mengerjakan parit disini. Apalagi genangan air disini mencapai ratusan meter "ujarnya.
Pantuan Stabilitas, pasca hujan, air tergenang di dua jalur tersebut. Nampak sapi ternak warga berkumpul di batas jalur dua arah. juga kehati hatian pengguna jalan melawati jalur banjir tersebut. (KS-04)
Batas Kota sudah menjadi salah satu icon Pariwisata Kota Bima. Terbukti, beberapa tahun terakhir ini, Muda-mudi menggunakan tempat itu untuk berfoto-foto dan melepas lelah. Beberapa pedagang berjejer sejak lama disana untuk meraup keuntungan dari Wisatawan local Kota dan Kabupaten Bima.
Suasana yang asri dan indah, memasuki mesim hujan berubah menjadi tidak elok. Rembesan air hujan dari pegunungan dan derasnya air hujan membuat tempat indah itu seperti kubangan sapi.
Hal itu dikarenakan parit yang dibuat tidak mampu menanpung debit air hujan dari gunung.
“Sepertinya jalur pembuang air disekitar taman tidak ditata dengan baik,” ujar warga yang berdagang diarea taman Sabtu (12/12) sore.
Lanjutnya, kondisi ini jelas menggangghu arus lalu lintas. Apalagi jalan yang digenangi air itu jalan propinsi yang tiap menitnya ada ratusan kendaraan yang melalui jalan tersebut. “Kita berharap pemerintah bisa melihat kondisi ini dan segera lakukan perbaikan yang maksimal,” harapnya.
Sementara itu, Ahmad Warga Bolo (30), mengaku tidak nyaman dengan kondisi ini. ia yang biasa bolak balik ke Bima Kota , ia menjumpai kondisi jalan sudah digenangi air. Padahal, taman sudah bagus, batas Kota sudah tertata. namun saluran air pembuangan tetap saja mampet. "ini akan menjadi citra buruk bagi kita, harusnya ada pihak yang berkompeten untuk mengerjakan parit disini. Apalagi genangan air disini mencapai ratusan meter "ujarnya.
Pantuan Stabilitas, pasca hujan, air tergenang di dua jalur tersebut. Nampak sapi ternak warga berkumpul di batas jalur dua arah. juga kehati hatian pengguna jalan melawati jalur banjir tersebut. (KS-04)
COMMENTS