Sekretaris Daerah Ir. Arinal Djunaidi melakukan studi komparatif budidaya bawang merah di Kabupaten Bima
Bima, KS.- Sebanyak 21 orang pejabat eselon II, eselon III dan staf teknis di lingkungan Pemerintahan Provinsi Lampung yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Ir. Arinal Djunaidi melakukan studi komparatif budidaya bawang merah di Kabupaten Bima, Selasa, (15/12) yang diterima oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Bima H. Makruf SE di Ruang Rapat Bupati Bima.
Ilustrasi Bawang Merah
Makruf dalam pengantar penerimaannya menyampaikan ucapan selamat datang dan menerima sepenuhnya kehadiran Tim Pemprov Lampung yang akan mempelajari budidaya bawang merah dan melihat dari dekat kegiatan para petani di Kecamatan Monta.
Pada pertemuan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Ir. Arinal mengatakan, meskipun pertanian tanaman pangan dalam arti luas provinsi Lampung cukup dikenal di tingkat nasional, tetapi dalam aspek tertentu masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kehadiran kami di Kabupaten Bima dengan sejumlah pejabat teknis untuk belajar bagaimana komoditi tersebut dapat dikembangkan secara optimal di provinsi Lampung,"ujarnya.
Menurutnya, fokus yang akan dilakukan Lampung adalah bagaimana agar secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan yang sifatnya situasional yaitu kebutuhan sehari-hari dapat dipenuhi karena memiliki lahan pertanian yang cukup luas. "Ada beberapa aspek yang menjadi fokus kunjungan Studi Komparatif Pemprov Lampung ke provinsi NTB yang berlangsung dari tanggal 14 sampai dengan 17 Desember tersebut. Kami ingin mempelajari teknologi budidaya dan perbenihan tanaman Hortikultura (bawang merah) di Kabupaten Bima, budidaya dan kemitraan tembakau di Lombok, kartu ternak sapi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Timur, budidaya rumput laut dan mutiara serta melakukan kunjungan ke lokasi pengembangan komoditi sektor terkait," akunya.
Pada kesempatan tersebut, dalam paparan teknisnya Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bima yang diwakili Sekretaris Ir. H.Sumarno menjelaskan, potensi bawang merah di Kabupaten Bima tidak diragukan lagi, karena memiliki beberapa keunggulan. "Ada 4 kecamatan yang menjadi wilayah pengembangan bawang merah ini. Pada tahun 2015 ini berkembang ke hampir seluruh kecamatan yang ada,”ujarnya saat mendampingi, Asisten III.
Hal ini lanjutnya, disebabkan karena para petani di Bima melihat peluang bisnis bawang merah yang mampu menghasilkan uang dalam jumlah yang memadai dalam jangka pendek. “Untuk terus mendorong peningkatan produksi secara berkelanjutan, mengingat dana pemerintah daerah terbatas maka yang dimaksimalkan adalah skema pendanaan dari pusat,"urai Sumarno.
Selain Dinas Pertanian, Kadis Peternakan Kabupaten Bima lr. Baharudin dalam pemaparannya menyampaikan,potensi Peternakan di Kabupaten Bima pada tahun 2014 mencapai 166 ribu populasi ternak yang memanfaatkan pemeliharaan semi intensif.”Kabupaten Bima merupakan salah satu daerah pemurnian sapi Bali dan penyedia sapi potong tingkat nasional. Bibit ternak tersebut dikirim ke sejumlah provinsi di Indonesia antara lain telah dikapalkan 1.000 ekor ekor ternak bibit sapi ke provinsi Jambi dan Lampung"akunya.
Dalam rangka pengembangan ternak sapi, telah dilakukan pengembangan dibeberapa kecamatan. Ada beberapa kecamatan yang dilakukan perkawinan silang sapi Bali dan sapi impor dan ada 4 kecamatan yang secara intensif menjadi lokasi pengembangan ternak sapi yaitu Kecamatan Sanggar, Donggo, Soromandi dan Kecamatan Tambora. "Saat ini kelompok tani diberbagai kecamatan melakukan pengandangan semi intensif dan areal lepasan ternak (sistem So). Ke depan akan dibangun pusat penerbitan ternak di 2 kecamatan, disamping itu akan dibangun pusat ternak potong di Kecamatan Wera,”paparnya. USai diterima pemerintah Kabupaten Bima, rombongan kemudian bertolak ke Kecamatan Monta untuk melihat dari dekat pertanian bawang merah di Desa Sie Monta.(KS-09)
Ilustrasi Bawang Merah
Makruf dalam pengantar penerimaannya menyampaikan ucapan selamat datang dan menerima sepenuhnya kehadiran Tim Pemprov Lampung yang akan mempelajari budidaya bawang merah dan melihat dari dekat kegiatan para petani di Kecamatan Monta.
Pada pertemuan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Ir. Arinal mengatakan, meskipun pertanian tanaman pangan dalam arti luas provinsi Lampung cukup dikenal di tingkat nasional, tetapi dalam aspek tertentu masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kehadiran kami di Kabupaten Bima dengan sejumlah pejabat teknis untuk belajar bagaimana komoditi tersebut dapat dikembangkan secara optimal di provinsi Lampung,"ujarnya.
Menurutnya, fokus yang akan dilakukan Lampung adalah bagaimana agar secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan yang sifatnya situasional yaitu kebutuhan sehari-hari dapat dipenuhi karena memiliki lahan pertanian yang cukup luas. "Ada beberapa aspek yang menjadi fokus kunjungan Studi Komparatif Pemprov Lampung ke provinsi NTB yang berlangsung dari tanggal 14 sampai dengan 17 Desember tersebut. Kami ingin mempelajari teknologi budidaya dan perbenihan tanaman Hortikultura (bawang merah) di Kabupaten Bima, budidaya dan kemitraan tembakau di Lombok, kartu ternak sapi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Timur, budidaya rumput laut dan mutiara serta melakukan kunjungan ke lokasi pengembangan komoditi sektor terkait," akunya.
Pada kesempatan tersebut, dalam paparan teknisnya Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bima yang diwakili Sekretaris Ir. H.Sumarno menjelaskan, potensi bawang merah di Kabupaten Bima tidak diragukan lagi, karena memiliki beberapa keunggulan. "Ada 4 kecamatan yang menjadi wilayah pengembangan bawang merah ini. Pada tahun 2015 ini berkembang ke hampir seluruh kecamatan yang ada,”ujarnya saat mendampingi, Asisten III.
Hal ini lanjutnya, disebabkan karena para petani di Bima melihat peluang bisnis bawang merah yang mampu menghasilkan uang dalam jumlah yang memadai dalam jangka pendek. “Untuk terus mendorong peningkatan produksi secara berkelanjutan, mengingat dana pemerintah daerah terbatas maka yang dimaksimalkan adalah skema pendanaan dari pusat,"urai Sumarno.
Selain Dinas Pertanian, Kadis Peternakan Kabupaten Bima lr. Baharudin dalam pemaparannya menyampaikan,potensi Peternakan di Kabupaten Bima pada tahun 2014 mencapai 166 ribu populasi ternak yang memanfaatkan pemeliharaan semi intensif.”Kabupaten Bima merupakan salah satu daerah pemurnian sapi Bali dan penyedia sapi potong tingkat nasional. Bibit ternak tersebut dikirim ke sejumlah provinsi di Indonesia antara lain telah dikapalkan 1.000 ekor ekor ternak bibit sapi ke provinsi Jambi dan Lampung"akunya.
Dalam rangka pengembangan ternak sapi, telah dilakukan pengembangan dibeberapa kecamatan. Ada beberapa kecamatan yang dilakukan perkawinan silang sapi Bali dan sapi impor dan ada 4 kecamatan yang secara intensif menjadi lokasi pengembangan ternak sapi yaitu Kecamatan Sanggar, Donggo, Soromandi dan Kecamatan Tambora. "Saat ini kelompok tani diberbagai kecamatan melakukan pengandangan semi intensif dan areal lepasan ternak (sistem So). Ke depan akan dibangun pusat penerbitan ternak di 2 kecamatan, disamping itu akan dibangun pusat ternak potong di Kecamatan Wera,”paparnya. USai diterima pemerintah Kabupaten Bima, rombongan kemudian bertolak ke Kecamatan Monta untuk melihat dari dekat pertanian bawang merah di Desa Sie Monta.(KS-09)
COMMENTS