Perusahaan Daerah (PD) Wawo sejak beberapa tahun terakhir terus dirundung masalah.
Bima, KS.- Perusahaan Daerah (PD) Wawo sejak beberapa tahun terakhir terus dirundung masalah. Meski pemerintah daerah terus menyuplai modal untuk perusahaan milik daerah tersebut, namun tidak ada kemajuan, justeru merosot dari keadaan sebelumnya. Bagaimana tidak, sejumlah uang yang bersumber dari penyertaan modal pemerintah daerah, tidak jelas peruntukannya malah sebagiannya hilang.
Informasi soal hilangnya sejumlah uang modal tersebut dibeberkan kasubag pemasaran PD Wawo, Julkiflin kepada Koran ini Senin kemarin. Menurutnya, uang sebesar Rp.21 Juta untuk pengadaan garam yodium sebanyak 10 ton tiba-tiba hilang. Ia mempertanyakan kemana dan bagaimana uang tersebut bisa hilang dari kas PD Wawo. “ Masa uang sebanyak itu tiba-tiba hilang, padalah uang belum dicairkan untuk membeli garam. Saya tidak tahu uang itu digunakan untuk apa, karena kepala-kepala bagian tidak pernah dikasih tahu,” ujarnya.
Lanjutnya, selama dirinya masuk di perusahaan tersebut belum pernah dilakukan rapat evaluasi oleh direksi PD Wawo, baik itu sekali seminggu,sekali sebulan ataupun rapat akhir tahun. “ Semenjak saya masuk di perusahaan itu belum pernah ada yang namanya rapat evaluasi terkait maju mundurnya perusahaan,” bebernya.
Selain itu, Julkiflin juga meminta kepada pemerintah daerah selaku pemilik perusahan untuk segera melakukan evaluasi terhadap kinerja tiga direksi di PD Wawo. Bahkan dirinya meminta agar manajemen PD Wawo dirubah dengan yang baru. Karena sejak tahun 2007 hingga sekarang,PD wawo tidak pernah berkembang, dan selalu macet. “ PD Wawo hanya sukses sejak tahun 1996 sampai tahun 2007 saja, selanjutnya macet alias jalan ditempat, dan nyaris bangkrut. Setiap tahun tetap ada penyertaan modal dari pemerintah, tetapi tidak ada perubahan, tahun 2015 kemarin saja ada Rp.200 juta modal yang dikasih, tetapi bukan untung yang didapat,malah utang yang ada,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan, jika tidak ada tindakan dari pemerintah daerah yang membuat PD Wawo berubah, maka dirinya akan siap keluar dari perusahaan tersebut dan melaporkan dugaan pelanggaran yang dilakukan oknum di PD Wawo, terkait penyalahgunaan anggaran dan penyalahgunaan wewenang dan jabatan. “ Saya siap keluar dari PD Wawo. Dan saya akan melaporkan dugaan ini kepada aparat penegak hokum. Masa kita sebagai kepala bagian tidak diberikan fungsi sama sekali,padahal sudah diatur oleh Perda,”endusnya.(KS-02)
Informasi soal hilangnya sejumlah uang modal tersebut dibeberkan kasubag pemasaran PD Wawo, Julkiflin kepada Koran ini Senin kemarin. Menurutnya, uang sebesar Rp.21 Juta untuk pengadaan garam yodium sebanyak 10 ton tiba-tiba hilang. Ia mempertanyakan kemana dan bagaimana uang tersebut bisa hilang dari kas PD Wawo. “ Masa uang sebanyak itu tiba-tiba hilang, padalah uang belum dicairkan untuk membeli garam. Saya tidak tahu uang itu digunakan untuk apa, karena kepala-kepala bagian tidak pernah dikasih tahu,” ujarnya.
Lanjutnya, selama dirinya masuk di perusahaan tersebut belum pernah dilakukan rapat evaluasi oleh direksi PD Wawo, baik itu sekali seminggu,sekali sebulan ataupun rapat akhir tahun. “ Semenjak saya masuk di perusahaan itu belum pernah ada yang namanya rapat evaluasi terkait maju mundurnya perusahaan,” bebernya.
Selain itu, Julkiflin juga meminta kepada pemerintah daerah selaku pemilik perusahan untuk segera melakukan evaluasi terhadap kinerja tiga direksi di PD Wawo. Bahkan dirinya meminta agar manajemen PD Wawo dirubah dengan yang baru. Karena sejak tahun 2007 hingga sekarang,PD wawo tidak pernah berkembang, dan selalu macet. “ PD Wawo hanya sukses sejak tahun 1996 sampai tahun 2007 saja, selanjutnya macet alias jalan ditempat, dan nyaris bangkrut. Setiap tahun tetap ada penyertaan modal dari pemerintah, tetapi tidak ada perubahan, tahun 2015 kemarin saja ada Rp.200 juta modal yang dikasih, tetapi bukan untung yang didapat,malah utang yang ada,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan, jika tidak ada tindakan dari pemerintah daerah yang membuat PD Wawo berubah, maka dirinya akan siap keluar dari perusahaan tersebut dan melaporkan dugaan pelanggaran yang dilakukan oknum di PD Wawo, terkait penyalahgunaan anggaran dan penyalahgunaan wewenang dan jabatan. “ Saya siap keluar dari PD Wawo. Dan saya akan melaporkan dugaan ini kepada aparat penegak hokum. Masa kita sebagai kepala bagian tidak diberikan fungsi sama sekali,padahal sudah diatur oleh Perda,”endusnya.(KS-02)
COMMENTS