Meski beberapa hari masuk menjadi Target Operasi (TO), A dan J (Inesial), pelaku pembuhuh sadis terhadap Rhoma Irama menyerahkan diri
Kota Bima, KS.- Meski beberapa hari masuk menjadi Target Operasi (TO), A dan J (Inesial), pelaku pembunuh sadis terhadap Rhoma Irama menyerahkan diri, Senin (11/1) pagi ke Polisis. Sikap ini diputuskan dua oknum mahasiswa di PTS Bima ini, setelah aparat melakukan negosiasiasi. Bahkan saat ini, dua pelaku diamankan didalam Maskas Detasemen A Brimob wilayah Bima-NTB
Keluarga besar Rhoma Irama (28), Mahasiswa STKIP asal Renda Kecamatan Belo, sudah bernafas lega. Tuntutan pihak keluarga agar pelaku ditangkap, telah terwujud. Kerja keras aparat Polres Bima mencari keberadaan pelaku membuahkan hasil.
Ilustrasi Penjara
Kapolres Bima Kota, AKBP Ahmad Nurman Ismail SH, S.Ik, Senin (11/1) siang menceritakan Kronologis penyerahan diri oleh kedua pelaku. Untuk memburu keduanya, Polres Bima Kota membentuk tim terdiri dari puluhan personil Polisi. Para Polisi ini dan dibantu Polsek Sape, langsung mendatangi desa kedua pelaku dan membangun komunikasi agar memberikan informasi keberadaan kedua pelaku.
Tanpa menunggu waktu cukup lama, akhirnya aparat Polsek Sape mendapatkan telepon dari salah satu pelaku yang meminta untuk dijemput diatas gunung disekitar desa kelahirannya. Polsek sape langsung koordinasi dengan Polres Bima Kota. Dengan cepat, puluhan personil dengan mobil langsung ke lokasi persembunyian pelaku.”Kami sudah amankan terduga pelaku pembacokan. Keduanya menyerahkan diri setelah dilakukan negosiasi,” ujar Kapolres.
Setelah dijemput ditempat persembunyian, Polisi langsung membawa keduapelaku di Sat. Reskrim Gunung Dua. Keduanya langsung diperiksa oleh penyidik reskrim untuk ungkap motif terjadinya pembacokan hingga menewaskan Rhoma Irama.”Saat ini, kami belum bisa memberikan keterangan terkait motif yang menghilangkan nyawa korban, karena saat ini kedua pelaku sedang menjalani pemeriksaan,” jawabnya.
Soal keterlibatan dan peran pelaku yang serahkan diri, Kapolres mengaku tidak ingin mendahului dari hasil pemeriksaan. Alat bukti kuat yang dipegang Polisi, yakni CCTV kampus yang telah merekam secara detail aksi pembacokan.”Nantilah, tunggu hasil pemeriksaan dulu baru kita simpulkan keterlibatan kedua oknum Mahasiswa yang menyerahkan diri itu,” imbuhnya.
Selain itu, Kasat Reskrim AKP. Antonius F. GEA, SH S.Ik, Selasa (12/11) kemarin, mengaku untuk sementara waktu, kedua pelaku sudah diamankan di Markas Detasemen A Kompi Brimob Bima. Hal itu dilakukan untuk langkah pencegahan adannya reaksi dari keluarga korban.”Tersangka juga wajib kita lindungi. Maka dari itu, hasil kesepakatan, kedua pelaku diamankan dulu di Mako Brimob Bima,” bebernya.
Kasat menambahkan. Dengan penyerahan diri pelaku, diharapkan agar tidak lagi adanya isu yang bisa memprovokasi keadaan. Tidak hanya itu, kondisi ini, harus cepat diantisipasi oleh pendekatan para tokoh dan mencarikan jalan keluar yang baik.”Kita harus menjaga bima agar tetap kondusif. Kita jangan cepat terprovokasim, lakukan langkah pencegahan. Jika ada isu maupun potensi konflik, maka segera hubungi aparat Polsek atau Babinkantibmas di desa,” sarannya. (KS-04)
Keluarga besar Rhoma Irama (28), Mahasiswa STKIP asal Renda Kecamatan Belo, sudah bernafas lega. Tuntutan pihak keluarga agar pelaku ditangkap, telah terwujud. Kerja keras aparat Polres Bima mencari keberadaan pelaku membuahkan hasil.
Ilustrasi Penjara
Kapolres Bima Kota, AKBP Ahmad Nurman Ismail SH, S.Ik, Senin (11/1) siang menceritakan Kronologis penyerahan diri oleh kedua pelaku. Untuk memburu keduanya, Polres Bima Kota membentuk tim terdiri dari puluhan personil Polisi. Para Polisi ini dan dibantu Polsek Sape, langsung mendatangi desa kedua pelaku dan membangun komunikasi agar memberikan informasi keberadaan kedua pelaku.
Tanpa menunggu waktu cukup lama, akhirnya aparat Polsek Sape mendapatkan telepon dari salah satu pelaku yang meminta untuk dijemput diatas gunung disekitar desa kelahirannya. Polsek sape langsung koordinasi dengan Polres Bima Kota. Dengan cepat, puluhan personil dengan mobil langsung ke lokasi persembunyian pelaku.”Kami sudah amankan terduga pelaku pembacokan. Keduanya menyerahkan diri setelah dilakukan negosiasi,” ujar Kapolres.
Setelah dijemput ditempat persembunyian, Polisi langsung membawa keduapelaku di Sat. Reskrim Gunung Dua. Keduanya langsung diperiksa oleh penyidik reskrim untuk ungkap motif terjadinya pembacokan hingga menewaskan Rhoma Irama.”Saat ini, kami belum bisa memberikan keterangan terkait motif yang menghilangkan nyawa korban, karena saat ini kedua pelaku sedang menjalani pemeriksaan,” jawabnya.
Soal keterlibatan dan peran pelaku yang serahkan diri, Kapolres mengaku tidak ingin mendahului dari hasil pemeriksaan. Alat bukti kuat yang dipegang Polisi, yakni CCTV kampus yang telah merekam secara detail aksi pembacokan.”Nantilah, tunggu hasil pemeriksaan dulu baru kita simpulkan keterlibatan kedua oknum Mahasiswa yang menyerahkan diri itu,” imbuhnya.
Selain itu, Kasat Reskrim AKP. Antonius F. GEA, SH S.Ik, Selasa (12/11) kemarin, mengaku untuk sementara waktu, kedua pelaku sudah diamankan di Markas Detasemen A Kompi Brimob Bima. Hal itu dilakukan untuk langkah pencegahan adannya reaksi dari keluarga korban.”Tersangka juga wajib kita lindungi. Maka dari itu, hasil kesepakatan, kedua pelaku diamankan dulu di Mako Brimob Bima,” bebernya.
Kasat menambahkan. Dengan penyerahan diri pelaku, diharapkan agar tidak lagi adanya isu yang bisa memprovokasi keadaan. Tidak hanya itu, kondisi ini, harus cepat diantisipasi oleh pendekatan para tokoh dan mencarikan jalan keluar yang baik.”Kita harus menjaga bima agar tetap kondusif. Kita jangan cepat terprovokasim, lakukan langkah pencegahan. Jika ada isu maupun potensi konflik, maka segera hubungi aparat Polsek atau Babinkantibmas di desa,” sarannya. (KS-04)
COMMENTS