Sejak dilantik menjadi Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Bima, A. Khalik, S. Sos serius membenah internal Rutan Bima.
Kota Bima, KS.- Sejak dilantik menjadi Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Bima, A. Khalik, S. Sos serius membenah internal Rutan Bima. Mulai dari pemberantasan Narkoba hingga perbaikan infrastruktur didalamnya. Berikut hasil wawancara Wartawan Stabilitas di ruangan A. Khalik, Senin (04/1) siang.
Ilustrasi Penjara
Dilantik menjadi Kepala Rutan dua bulan lalu, ada banyak perubahan yang dilihat. Membuat taman, pemasangan lampu taman, cat ruang luar dan dalam lapas dan memasang AC disejumlah ruangan di Rutan Bima. Semangatnya untuk merubah Rutan sebagai bentuk tanggungjawab moralnya sebagai putra Bima.
Selain perbaikan dari sisi infrastruktur, hal spektakuler yang dilakukan dirinya didalam Rutan, yakni, tidak adanya barang terlarang seperti Narkoba dan Senjata Tajam yang ditemukan selama dirinya menjabat. Ia sudah memberikan arahan kepada anggotanya agar melakukan pemeriksaan ketat pada setiap warga yang berkunjung di Rutan Bima. ”Saya sudah belajar banyak tentang dinamika Rutan Bima sejak dulu. Itu menjadi referensi saya untuk menjadikan Rutan Bima bebas dari Narkoba,” ujarnya.
Untuk memberantas Narkoba di Rutan, dalam waktu dekat ia akan melakukan tes urin untuk Warga Binaan dan anggotanya. Jika ditemukan, maka ia akan memberikan sanksi tegas terutama bagi bawahannya. ”Saya sudah koordinasikan dengan pihak terkait untuk tes urin di Rutan. Ini cara saya untuk deteksi peredaran Narkoba dalam Rutan Bima,”akunya.
Hal lain dilakukankannya yaitu mampu menyatukan para warga binaan untuk tetap menjaga kekompakan. Berbagai cara dilakukannya untuk menyatukan mereka. Diantaranya, Yasinan bersama, Sholat berjamaah dan melakukan kegiatan olahraga di Rutan. ”Warga Binaan perlu sentuhan personal dan kerohanian. Alhamdulillah, sementara ini tidak ada timbul ketegangan didalam rutan selama dirinya pimpin,” akunya bangga.
Pria kelahiran 1967 ini berkomitmen, selama dirinya menjabat, ia akan terus melakukan upaya perubahan didalam Rutan. Terutama untuk Warga Binaan, agar setelah bebas nanti mereka tidak akan mengulangi perbuatan melawan hukum. ”Bima tanah kelahiran saya, itu menjadi motivasi saya untuk membangun dan memperbaiki Rutan ini. Baik dari fisik Rutan maupun mental warga Binaan,” imbuhnya.
Namun, untuk membangun dan memperbaiki semuannya, tidak bisa dilakukannya tanpa ada dukungan. Baik dari anggotannya, Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima dan masyrarakat. Ia menilai, Rutan Bima perlu direnovasi ulang. Alasannya, kapasitas Rutan sudah melebih kapasitas dan tempat ibadah (Musholah), sudah tidak bisa menampung semua. ”Ini harus menjadi perhatian kita semua, terutama pemerintah. Ada kekurangan di Rutan ini untuk kita perbaiki bersama. Kasihan warga binaan berdesak-desakan,”paparnya.
Katanya, di Rutan, ia terus membimbing dan memberi arahan kepada Warga Binaan agar tetap harmoni. Tidak ada senior dan junior didalam Rutan, dengan demikian akan mencegah dan mengurangi sikap sentiment diantara Warga Binaan. ”Saya dekati mereka secara individu sehingga antara saya dan warga binaan memiliki hubungan emosional yang dekat,” katanya.
Mantan Kepala rumah Barang Sitaan Negara Sumbawa Besar (Rubasan) mengaku sudah membuka lahan pertanian milik rutan di Rontu Kota Bima. Lahan seluas satu hektar lebih itu dimanfaatkan oleh Warga Binaan untuk menanam sejumlah bibit pertaniaan. Diantarannya, Jagung, terong, Kacang, Labu dan bibit lainnya. Warga Binaan diarahkan ke Kebun dan dijaga ketat petugas. Wargaan binaan yang diperkerjakan dikebun Rutan itu diseleksi secara ketat, karena dikhawatirkan akan melarikan diri. ”Warga Binaan yang sudah lama dan bisa kami percaya saja untuk ke kebun,”bebernya. (KS-04)
Ilustrasi Penjara
Dilantik menjadi Kepala Rutan dua bulan lalu, ada banyak perubahan yang dilihat. Membuat taman, pemasangan lampu taman, cat ruang luar dan dalam lapas dan memasang AC disejumlah ruangan di Rutan Bima. Semangatnya untuk merubah Rutan sebagai bentuk tanggungjawab moralnya sebagai putra Bima.
Selain perbaikan dari sisi infrastruktur, hal spektakuler yang dilakukan dirinya didalam Rutan, yakni, tidak adanya barang terlarang seperti Narkoba dan Senjata Tajam yang ditemukan selama dirinya menjabat. Ia sudah memberikan arahan kepada anggotanya agar melakukan pemeriksaan ketat pada setiap warga yang berkunjung di Rutan Bima. ”Saya sudah belajar banyak tentang dinamika Rutan Bima sejak dulu. Itu menjadi referensi saya untuk menjadikan Rutan Bima bebas dari Narkoba,” ujarnya.
Untuk memberantas Narkoba di Rutan, dalam waktu dekat ia akan melakukan tes urin untuk Warga Binaan dan anggotanya. Jika ditemukan, maka ia akan memberikan sanksi tegas terutama bagi bawahannya. ”Saya sudah koordinasikan dengan pihak terkait untuk tes urin di Rutan. Ini cara saya untuk deteksi peredaran Narkoba dalam Rutan Bima,”akunya.
Hal lain dilakukankannya yaitu mampu menyatukan para warga binaan untuk tetap menjaga kekompakan. Berbagai cara dilakukannya untuk menyatukan mereka. Diantaranya, Yasinan bersama, Sholat berjamaah dan melakukan kegiatan olahraga di Rutan. ”Warga Binaan perlu sentuhan personal dan kerohanian. Alhamdulillah, sementara ini tidak ada timbul ketegangan didalam rutan selama dirinya pimpin,” akunya bangga.
Pria kelahiran 1967 ini berkomitmen, selama dirinya menjabat, ia akan terus melakukan upaya perubahan didalam Rutan. Terutama untuk Warga Binaan, agar setelah bebas nanti mereka tidak akan mengulangi perbuatan melawan hukum. ”Bima tanah kelahiran saya, itu menjadi motivasi saya untuk membangun dan memperbaiki Rutan ini. Baik dari fisik Rutan maupun mental warga Binaan,” imbuhnya.
Namun, untuk membangun dan memperbaiki semuannya, tidak bisa dilakukannya tanpa ada dukungan. Baik dari anggotannya, Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima dan masyrarakat. Ia menilai, Rutan Bima perlu direnovasi ulang. Alasannya, kapasitas Rutan sudah melebih kapasitas dan tempat ibadah (Musholah), sudah tidak bisa menampung semua. ”Ini harus menjadi perhatian kita semua, terutama pemerintah. Ada kekurangan di Rutan ini untuk kita perbaiki bersama. Kasihan warga binaan berdesak-desakan,”paparnya.
Katanya, di Rutan, ia terus membimbing dan memberi arahan kepada Warga Binaan agar tetap harmoni. Tidak ada senior dan junior didalam Rutan, dengan demikian akan mencegah dan mengurangi sikap sentiment diantara Warga Binaan. ”Saya dekati mereka secara individu sehingga antara saya dan warga binaan memiliki hubungan emosional yang dekat,” katanya.
Mantan Kepala rumah Barang Sitaan Negara Sumbawa Besar (Rubasan) mengaku sudah membuka lahan pertanian milik rutan di Rontu Kota Bima. Lahan seluas satu hektar lebih itu dimanfaatkan oleh Warga Binaan untuk menanam sejumlah bibit pertaniaan. Diantarannya, Jagung, terong, Kacang, Labu dan bibit lainnya. Warga Binaan diarahkan ke Kebun dan dijaga ketat petugas. Wargaan binaan yang diperkerjakan dikebun Rutan itu diseleksi secara ketat, karena dikhawatirkan akan melarikan diri. ”Warga Binaan yang sudah lama dan bisa kami percaya saja untuk ke kebun,”bebernya. (KS-04)
COMMENTS