Anwar terbukti menyamar sebagai anggota TNI alias TNI gadungan, akibat tidakannya itu beberapa orang tertipu dan menjadi korban
Kota Bima, KS.– Apes sudah nasib Anwar alias Iwan alias One (24) warga Desa Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima. Anwar terbukti menyamar sebagai anggota TNI alias TNI gadungan, akibat tidakannya itu beberapa orang tertipu dan menjadi korban. Anwar diseret ke SPK Polres Bima Kota pada Senin (28/12) malam dan pada Selasa (29/12) berhasil kabur dibagian Reskrim Kota dan Rabu (30/12) pukul 15.00 Wita tertangkap kembali disekitar tepi pantai Pulau Kambing.
23 jam sudah Anwar berhasil mengibuli aparat Polres Bima Kota, dimana pada Selasa saat dirinya dimintai keterangannya berhasil meloloskan diri ketika penyelidik lengah, sehingga pelaku dikejar hingga ke Pelabuhan Bima dan dipelabuhan tersebut berhasil merayap sedikit demi sedikit disekitar pantai dan menaiki sebuah perahu dan berhasil menyebrang laut menuju Kecamatan Donggo. “Ternyata di Desa Punti begitu pelaku melihat polisi langsung melarikan diri dan akhirnya dikejar dan ternyata TNI gadungan tersebut terjung ketepi pantai dan langsung berenang menuju Pulau Kambing,”Ungkap Kasat Reskrim Polres Bima Kota AKP. Antonius F. Gea SH. S.IK, saat dimintai keterangnnya.
Kasat Reskrim Polres Bima Kota AKP. Antonius F. Gea SH. S.IK pada Koran Stabilitas Kamis (31/12) mengatakan saat ditangkap dipertengahan laut Doro Nisa (Pulau Kambing, red) pelaku nekad berenang dan dipertenghan laut dan hampir mendekati tepi pantai Doro Nisa kehabisan tenaga. “Untung saja anggotanya cepat menolong si pelaku, karena kehabisan tenaga dan tidak bisa melanjutkan renangnya. Terimakasih kepada warga setempat yang telah memberikan informasi terhadap keberadaan pelaku, sehingga pelaku cepat tertangkap,” ujarnya.
Diketahuinya Anwar disekitar Desa Punti. Pasalnya, hari Rabu itu pelaku sempat meminta pertolongan kepada warga untuk memberikan pakian, karena saat itu pakaiannya kotor dan basah, sehingga pihaknya terfokus mencari pelaku disekitar Punti dan alhasil Anwar bisa ditangkap.
Dari informasi yang dihimpun wartawan ini, pelaku sering mangkal di pelabukan Bima dan halaman kampus STKIP Bima. Namun ternyata di Pelabuhan daerah Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat itu, Anwar biasa disapa Abang karena dirinya mengaku anggota TNI Marinir. Ditempat kos-kosannya pula dilingkungan Muhaijirin RT. 11 RW. 04 Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda, pelaku dipanggil Om (panggilan untuk aparat).
Penangkapan pertama Senin malam itu, pihak kepolisian saat geledah kamarnya disalah satu kos dilingkungan Muhajairin itu berhasil diamankan sejumlah barang bukti (BB) seperti kaos Dalmas Polisi dan sepatu polisi. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada pihak yang dirugikan maupun kooprs TNI yang melaporkan sikap dan perbuatan Anwar yang kini diinapkan di Polsek Rasanae Barat .
Ditempat terpisah adik kandung pelaku, yang berhasil diwawancarai wartawan ini Kamis sore mengatakan, Anwar merupakan putra pertama dari bapak H. Abidin dari tiga bersaudara. Keseharian Anwar dikecamatan Wera biasa saja dan tidak berprilaku seperti anggota TNI, selain itu Anwar juga jarang pulang kampung dan hanya sekali-kali saja. “Saya kuliah disalah kampus kebidanan di Kota ini dan bila ketemu Anwar dijalan hanya saling tegur saja dan jarang berkomunikasi,” ujar putri terakhir H. Abidin yang kesehariannya sebagai nelayan. (KS – 05)
23 jam sudah Anwar berhasil mengibuli aparat Polres Bima Kota, dimana pada Selasa saat dirinya dimintai keterangannya berhasil meloloskan diri ketika penyelidik lengah, sehingga pelaku dikejar hingga ke Pelabuhan Bima dan dipelabuhan tersebut berhasil merayap sedikit demi sedikit disekitar pantai dan menaiki sebuah perahu dan berhasil menyebrang laut menuju Kecamatan Donggo. “Ternyata di Desa Punti begitu pelaku melihat polisi langsung melarikan diri dan akhirnya dikejar dan ternyata TNI gadungan tersebut terjung ketepi pantai dan langsung berenang menuju Pulau Kambing,”Ungkap Kasat Reskrim Polres Bima Kota AKP. Antonius F. Gea SH. S.IK, saat dimintai keterangnnya.
Kasat Reskrim Polres Bima Kota AKP. Antonius F. Gea SH. S.IK pada Koran Stabilitas Kamis (31/12) mengatakan saat ditangkap dipertengahan laut Doro Nisa (Pulau Kambing, red) pelaku nekad berenang dan dipertenghan laut dan hampir mendekati tepi pantai Doro Nisa kehabisan tenaga. “Untung saja anggotanya cepat menolong si pelaku, karena kehabisan tenaga dan tidak bisa melanjutkan renangnya. Terimakasih kepada warga setempat yang telah memberikan informasi terhadap keberadaan pelaku, sehingga pelaku cepat tertangkap,” ujarnya.
Diketahuinya Anwar disekitar Desa Punti. Pasalnya, hari Rabu itu pelaku sempat meminta pertolongan kepada warga untuk memberikan pakian, karena saat itu pakaiannya kotor dan basah, sehingga pihaknya terfokus mencari pelaku disekitar Punti dan alhasil Anwar bisa ditangkap.
Dari informasi yang dihimpun wartawan ini, pelaku sering mangkal di pelabukan Bima dan halaman kampus STKIP Bima. Namun ternyata di Pelabuhan daerah Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat itu, Anwar biasa disapa Abang karena dirinya mengaku anggota TNI Marinir. Ditempat kos-kosannya pula dilingkungan Muhaijirin RT. 11 RW. 04 Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda, pelaku dipanggil Om (panggilan untuk aparat).
Penangkapan pertama Senin malam itu, pihak kepolisian saat geledah kamarnya disalah satu kos dilingkungan Muhajairin itu berhasil diamankan sejumlah barang bukti (BB) seperti kaos Dalmas Polisi dan sepatu polisi. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada pihak yang dirugikan maupun kooprs TNI yang melaporkan sikap dan perbuatan Anwar yang kini diinapkan di Polsek Rasanae Barat .
Ditempat terpisah adik kandung pelaku, yang berhasil diwawancarai wartawan ini Kamis sore mengatakan, Anwar merupakan putra pertama dari bapak H. Abidin dari tiga bersaudara. Keseharian Anwar dikecamatan Wera biasa saja dan tidak berprilaku seperti anggota TNI, selain itu Anwar juga jarang pulang kampung dan hanya sekali-kali saja. “Saya kuliah disalah kampus kebidanan di Kota ini dan bila ketemu Anwar dijalan hanya saling tegur saja dan jarang berkomunikasi,” ujar putri terakhir H. Abidin yang kesehariannya sebagai nelayan. (KS – 05)
COMMENTS