ia sebagai PNS hanya dapat menerima setiap amanat tugas untuk ditempatkan dimana saja. dia menilai aksi siswa itu diduga ditunggangi kepentingan oknum pejabat sekolah setempat.
Kota Bima, KS.- Amsyailan Kepala MAN Dompu yang ditolak puluhan siswa MAN Sape Kecamatan Sape untuk menjabat sebagai Kepala Sekolah MAN Sape ,menanggapi sederhana aksi siswa tersebut. ia sebagai PNS hanya dapat menerima setiap amanat tugas untuk ditempatkan dimana saja. dia menilai aksi siswa itu diduga ditunggangi kepentingan oknum pejabat sekolah setempat.
Dihubungi melalui telepon selulernya, Amsyailan menjelaskan saat ini sudah ditugaskan sebagai Kepala MAN Dompu di Kandai II Kabupaten Dompu. Aksi para siswa itu dinilai olehnya sangat memprihatinkan. Sebab, para siswa itu tidak tahu menahu kondisi sekolah MAN Sape sebenarnya. "Saya kasihan sama siswa itu, dan saya menduga aksi itu akibat hasutan untuk kepentingan oknum tertentu,"katanya, Kamis, (25/2).
Menurut dia, sebagai PNS sebenarnya sudah siap ditempatkan dimana saja. Sebagaimana kisah karirnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala MAN Sape sejak tahun 2004 -2011, kemudian dipindahkan menjadi guru biasa di MAN 3 Sila, lantas dilantik oleh Kanwil menjadi Kepsek di MAN Dompu Kandai II Kabupaten Dompu. "Saya tidak pernah memiliki hasrat menjadi kepala MAN Sape kembali. Akan tetapi jika ditugaskan kembala kesana, mau tidak mau pasti harus diterima,"ujar pria asli Donggobolo Kecamatan Woha ini.
Ketika diminta tanggapan mengenai tudingan siswa, bahwa dirinya merupakan mantan Kepsek bermasalah? Syailan dingin dingin saja menjawabnya. Justeru dia menyebutkan bahwa sejak tahun 2004 MAN Sape dikelolanya dengan uang sendiri, disaat berstatus sekolah swasta. Dalam perjalanan mengembangkan dan memajukan sekolah itu, Syailan mengaku banyak berkorban , hingga sampai menggunakan uang pribadi. "Untuk apa saya menyalahgunakan anggaran beasiswa, toh saat itu para siswa mengetahui, jika dana beasiswa dibelikan untuk kebutuhan seragam siswa. Pun guru guru juga mengetahuinya"kisahnya.
Dugaan penyalahgunaan dana beasiswa miskin , Syailan malah membantahnya. Tidak ada istilah menyalahgunakan dana beasiswa."Mestinya para guru dan siswa saat itu menyadari, bagaimana sebenarnya yang terjadi, bukan menuding sebaliknya. Apalgi siswa angkatan sekarang tidak tahu apa apa, "tegasnya.
Dia menyebutkan, tahun 2011 ditugaskan sebagai guru biasa di MAN 3 Sila. Lantas kemudian diangkat menjadi Kepala MAN Dompu di kandai II. Perintah tugas itu, merupakan kewenangan Kanwil, bukan keinginan guru. toh dengan sendirinya pihak Kanwil memiliki rekam jejak kompetensi dan kualitas calon kepala sekolah. "Untuk apa saya harus meminta kembali ke MAN Sape, toh di Dompu siswa dan gurunya ramah dan baik,"akunya.
Sebagaimana sebelumnya, puluhan siswa MAN Sape Kecamatan Sape , turun kejalan mendatangi kantor Kemenag Kabupaten Bima. Mereka menggelar demonstrasi damai untuk menolak Amsyailan sebagai Kepala sekolah, karena dinilai bermasalah.
Ketua Osis MAN 1 Sape Ilham mengatakan kedatangan puluhan siswa dikarenakan ada informasi mengenai pergantian dan pengangkatan Kepala Sekolah yang baru. Dari Zainal S Pd diganti dengan Ams Syahlan SPd. Menurut siswa, calon kepsek yang baru Ams Syahlan merupakan PNS yang bermasalah. (KS-04)
Dihubungi melalui telepon selulernya, Amsyailan menjelaskan saat ini sudah ditugaskan sebagai Kepala MAN Dompu di Kandai II Kabupaten Dompu. Aksi para siswa itu dinilai olehnya sangat memprihatinkan. Sebab, para siswa itu tidak tahu menahu kondisi sekolah MAN Sape sebenarnya. "Saya kasihan sama siswa itu, dan saya menduga aksi itu akibat hasutan untuk kepentingan oknum tertentu,"katanya, Kamis, (25/2).
Menurut dia, sebagai PNS sebenarnya sudah siap ditempatkan dimana saja. Sebagaimana kisah karirnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala MAN Sape sejak tahun 2004 -2011, kemudian dipindahkan menjadi guru biasa di MAN 3 Sila, lantas dilantik oleh Kanwil menjadi Kepsek di MAN Dompu Kandai II Kabupaten Dompu. "Saya tidak pernah memiliki hasrat menjadi kepala MAN Sape kembali. Akan tetapi jika ditugaskan kembala kesana, mau tidak mau pasti harus diterima,"ujar pria asli Donggobolo Kecamatan Woha ini.
Ketika diminta tanggapan mengenai tudingan siswa, bahwa dirinya merupakan mantan Kepsek bermasalah? Syailan dingin dingin saja menjawabnya. Justeru dia menyebutkan bahwa sejak tahun 2004 MAN Sape dikelolanya dengan uang sendiri, disaat berstatus sekolah swasta. Dalam perjalanan mengembangkan dan memajukan sekolah itu, Syailan mengaku banyak berkorban , hingga sampai menggunakan uang pribadi. "Untuk apa saya menyalahgunakan anggaran beasiswa, toh saat itu para siswa mengetahui, jika dana beasiswa dibelikan untuk kebutuhan seragam siswa. Pun guru guru juga mengetahuinya"kisahnya.
Dugaan penyalahgunaan dana beasiswa miskin , Syailan malah membantahnya. Tidak ada istilah menyalahgunakan dana beasiswa."Mestinya para guru dan siswa saat itu menyadari, bagaimana sebenarnya yang terjadi, bukan menuding sebaliknya. Apalgi siswa angkatan sekarang tidak tahu apa apa, "tegasnya.
Dia menyebutkan, tahun 2011 ditugaskan sebagai guru biasa di MAN 3 Sila. Lantas kemudian diangkat menjadi Kepala MAN Dompu di kandai II. Perintah tugas itu, merupakan kewenangan Kanwil, bukan keinginan guru. toh dengan sendirinya pihak Kanwil memiliki rekam jejak kompetensi dan kualitas calon kepala sekolah. "Untuk apa saya harus meminta kembali ke MAN Sape, toh di Dompu siswa dan gurunya ramah dan baik,"akunya.
Sebagaimana sebelumnya, puluhan siswa MAN Sape Kecamatan Sape , turun kejalan mendatangi kantor Kemenag Kabupaten Bima. Mereka menggelar demonstrasi damai untuk menolak Amsyailan sebagai Kepala sekolah, karena dinilai bermasalah.
Ketua Osis MAN 1 Sape Ilham mengatakan kedatangan puluhan siswa dikarenakan ada informasi mengenai pergantian dan pengangkatan Kepala Sekolah yang baru. Dari Zainal S Pd diganti dengan Ams Syahlan SPd. Menurut siswa, calon kepsek yang baru Ams Syahlan merupakan PNS yang bermasalah. (KS-04)
COMMENTS