Yamin salah seorang guru yang mengabdi di SMAN 1 Kota Bima. Guru Mata Pelajaran (MP) Matematika itu diduga mencabuli Bunga (bukan nama sebenarnya), siswi Kelas III di Sekolah Favorit tersebut.
Kota Bima, KS.– Nama besar dan citra Dunia Pendidikan kembali tercoreng aib memalukan. Kali ini, prilaku tak terpuji itu terjadi di Jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima. Celakanya, perbuatan tak bermoral itu bukan antara sesama pelajar, guru dengan guru, tetapi Pendidik dengan anak didiknya. Tindakan itu diduga dilakukan, Yamin salah seorang guru yang mengabdi di SMAN 1 Kota Bima. Guru Mata Pelajaran (MP) Matematika itu diduga mencabuli Bunga (bukan nama sebenarnya), siswi Kelas III di Sekolah Favorit tersebut.
Ilustrasi
Dugaan itu dibenarkan beberapa orang guru sekolah dimaksud, kemudian diperkuat oleh Pegawai Dikpora. Hanya saja, sumber meminta agar nama dirahasiakan. Menurut sumber, dugaan pencabulan itu terjadi sekitar beberapa hari yang lalu, tepatnya saat proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.”Diduga, oknum guru itu mengajar sambil meraba-raba tubuh korban,” ungkap sumber Koran Stabilitas Selasa (16/02) di Halaman sekolah tersebut.
Dugaan amoral oknum guru yang juga diketahui pintar berceramah itu terungkap, ketika korban dan teman satu kelasnya melaporkan perlakuan tak senonoh itu ke pihak sekolah. Mendengar informasi itu, pihak sekolah, Dikpora, termasuk Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima langsung mengambil sikap.”Guru itu telah dipanggil bahkan telah diberikan sanksi guna mempertanggungjawabkan perbuatanya,” ujar sumber.
Sepengetahuan sumber, oknum guru asal Kecamatan Sape itu diberhentikan sebagai tenaga pendidik matematika di sekolah tersebut. Larangan itu merupakan bentuk hukuman bagi guru terduga pelaku pencabulan anak dibawa umur dimaksud.”Guru itu sudah diberhentikan sebagai guru matematika di Sekolah ini,” tutur sumber.
Meski hendak disembunyikan agar tidak diketahui khalayak ramai, akan tetapi kejadian itu sudah lebih awal mencuat dipermukaan. Mengingat, tidak saja beredar diseputar lingkungan sekolah tersebut. Tetapi, juga dijajaran dinas yang tengah dikendalikan Alwi Yasin, S.Sos tersebut. Artinya, perbuatan semacam itu tidak sangat sulit disembunyikan, apalagi berbau amoral, dugaan pencabulan oleh guru terhadap anak didiknya sendiri.”Yang harus dipertanyakan yakni soal apa dan bagaimana sikap dinas atas dugaan amoral di sekolah ini. Apakah akan disikapi atau justru dibiarkan begitu saja,” tanya sumber.
Dugaan amoral juga dibenarkan Kepala Sekolah (Kepsek), Syafrudin. Hanya saja, dirinya enggan mengomentari terlalu jauh soal itu. Sebab, sudah ditangani sepenuhnya oleh Walikota Bima, HM.Qurais. H.Abidin.”Perbuatan yang terjadi kamis lalu memang benar adanya, tapi hal itu sudah ditangani sepenuhnya oleh bapak walikota,” akunya. (KS-03)
Ilustrasi
Dugaan itu dibenarkan beberapa orang guru sekolah dimaksud, kemudian diperkuat oleh Pegawai Dikpora. Hanya saja, sumber meminta agar nama dirahasiakan. Menurut sumber, dugaan pencabulan itu terjadi sekitar beberapa hari yang lalu, tepatnya saat proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.”Diduga, oknum guru itu mengajar sambil meraba-raba tubuh korban,” ungkap sumber Koran Stabilitas Selasa (16/02) di Halaman sekolah tersebut.
Dugaan amoral oknum guru yang juga diketahui pintar berceramah itu terungkap, ketika korban dan teman satu kelasnya melaporkan perlakuan tak senonoh itu ke pihak sekolah. Mendengar informasi itu, pihak sekolah, Dikpora, termasuk Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima langsung mengambil sikap.”Guru itu telah dipanggil bahkan telah diberikan sanksi guna mempertanggungjawabkan perbuatanya,” ujar sumber.
Sepengetahuan sumber, oknum guru asal Kecamatan Sape itu diberhentikan sebagai tenaga pendidik matematika di sekolah tersebut. Larangan itu merupakan bentuk hukuman bagi guru terduga pelaku pencabulan anak dibawa umur dimaksud.”Guru itu sudah diberhentikan sebagai guru matematika di Sekolah ini,” tutur sumber.
Meski hendak disembunyikan agar tidak diketahui khalayak ramai, akan tetapi kejadian itu sudah lebih awal mencuat dipermukaan. Mengingat, tidak saja beredar diseputar lingkungan sekolah tersebut. Tetapi, juga dijajaran dinas yang tengah dikendalikan Alwi Yasin, S.Sos tersebut. Artinya, perbuatan semacam itu tidak sangat sulit disembunyikan, apalagi berbau amoral, dugaan pencabulan oleh guru terhadap anak didiknya sendiri.”Yang harus dipertanyakan yakni soal apa dan bagaimana sikap dinas atas dugaan amoral di sekolah ini. Apakah akan disikapi atau justru dibiarkan begitu saja,” tanya sumber.
Dugaan amoral juga dibenarkan Kepala Sekolah (Kepsek), Syafrudin. Hanya saja, dirinya enggan mengomentari terlalu jauh soal itu. Sebab, sudah ditangani sepenuhnya oleh Walikota Bima, HM.Qurais. H.Abidin.”Perbuatan yang terjadi kamis lalu memang benar adanya, tapi hal itu sudah ditangani sepenuhnya oleh bapak walikota,” akunya. (KS-03)
COMMENTS