BNNK berhasil meringkus bandar sabu di Lingkungn Tanjung RT. 02 RW. 01 Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat, Ardiansyah alias Tole asal Jawa Timur
Kota Bima, KS.- Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bima yang membawahi wilayah hukum Kabupaten/Kota Bima dan Dompu. Selasa (12/4) pukul 11.00 wita berhasil meringkus bandar sabu di Lingkungn Tanjung RT. 02 RW. 01 Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat, Ardiansyah alias Tole asal Jawa Timur.Ditangan bandar sabu terbesar di Kota Bima itu, berhasil disita 21 poket jenis sabu-sabu bersama Barang Bukti (BB) lainnya.
Selain Ardiasyah BNNK Bima juga berhasil meringkus rekannya sebagai kaki tangannya (Pengedar, red) masing-masing berinisial Dwi, Juriadin dan Mosus. Ditangan keempat pelaku yang ditangkap kediaman Rony warga RT. 02 RW. 01 Kelurahan Tanjung.Barang haram yang kemas dalam box plastik segi empat berisikan batu akik dan mainan anak-anak. “Dalam box diamankan 1 unit laptop merek acer, 14 unit hendphon, 1 alat penghisap sabu, 5 buah korek api, 2 lembar STNK sepeda motor, 3 buah senjata tajam (Sajam) jenis parang dan golok, 1 dompet, 1 jimat (Bubadong), uang tunai pecahan Rp. 2.000 sampai Rp. 100 ribu sejumlah Rp. 469 ribu serta 2 unit sepeda motor,” ujar Kepala BNNK Bima Kompol Jolmadi, S.Pd diruang kerjanya saat melakukan jumpa pers.
Kata Jolmadi, pengerebekan yang dibantu satu peleton Brimob Batalyon A Bima, berdasarkan informasi dan laporan dari masyarakat. Selain itu, kegiatan ini merupakan Operasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalagunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Saat pengerebekan pelaku tidak melakukan perlawanan, hanya saja saat timnya masuk ke gang menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) ada teriakan oknum warga, yang mengiformasikan dengan sebutan ada polisi.Sehingga Rony selaku pemilik rumah tersebut, berhasil meloloskan alias kabur. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka, keempat pelaku langsung digiring ke Polda NTB bersama BB, sedangkan dua unit sepeda motor jenis Yamaha Mio 110 cc dan Suzuki Shugon 125 cc diamankan di Kantor BNNK Bima jalan Soekarno Hatta.
21 poket sabu-sabu sudah dibungkus dengan harga yang berfariasi dari harga Rp. 100 ribu hingga 500 ribu, sedangkan laptop dan 14 unit Hp dengan merek yang berbeda, dari pengakuan tersangka merupakan barang titipan pembeli (Pengguna, red). Maksudnya, para pembeli yang tidak punya uang langsung mengadaikan laptop dan Hp tersebut sebagai jaminannya.
Dari pantauan koran ini, inisial Rony yang disampaikan Jolmadi merupakan RA (30) yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) buser Narkoba Polres Bima Kota, terkait pengembangan kasus AM (31) warga asal Jatiwangi Kecaman Asakota yang ditangkap Minggu (3/4) diperempatan Tolomundu Jalan Gajah Mada. Imbasnya RA dua jam kemudian, digrebek dikediamannya, namun lagi-lagi berhasil meloloskan diri, sehingga istrinya MR (20) dijadikan umpan.Begitupun dengan penangkapan AB (63) warga Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Pada Minggu (10/4) dipasar Kota Bima, juga mengaku sabu satu poket dibelinya seharga Rp. 1,7 Juta ditangan RA. Kini lagi-lagi RA mengibuli BNNK Bima saat penangkapan bandar narkoba dalam kegiatan P4GN. (KS – 05)
Selain Ardiasyah BNNK Bima juga berhasil meringkus rekannya sebagai kaki tangannya (Pengedar, red) masing-masing berinisial Dwi, Juriadin dan Mosus. Ditangan keempat pelaku yang ditangkap kediaman Rony warga RT. 02 RW. 01 Kelurahan Tanjung.Barang haram yang kemas dalam box plastik segi empat berisikan batu akik dan mainan anak-anak. “Dalam box diamankan 1 unit laptop merek acer, 14 unit hendphon, 1 alat penghisap sabu, 5 buah korek api, 2 lembar STNK sepeda motor, 3 buah senjata tajam (Sajam) jenis parang dan golok, 1 dompet, 1 jimat (Bubadong), uang tunai pecahan Rp. 2.000 sampai Rp. 100 ribu sejumlah Rp. 469 ribu serta 2 unit sepeda motor,” ujar Kepala BNNK Bima Kompol Jolmadi, S.Pd diruang kerjanya saat melakukan jumpa pers.
Kata Jolmadi, pengerebekan yang dibantu satu peleton Brimob Batalyon A Bima, berdasarkan informasi dan laporan dari masyarakat. Selain itu, kegiatan ini merupakan Operasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalagunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Saat pengerebekan pelaku tidak melakukan perlawanan, hanya saja saat timnya masuk ke gang menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) ada teriakan oknum warga, yang mengiformasikan dengan sebutan ada polisi.Sehingga Rony selaku pemilik rumah tersebut, berhasil meloloskan alias kabur. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka, keempat pelaku langsung digiring ke Polda NTB bersama BB, sedangkan dua unit sepeda motor jenis Yamaha Mio 110 cc dan Suzuki Shugon 125 cc diamankan di Kantor BNNK Bima jalan Soekarno Hatta.
21 poket sabu-sabu sudah dibungkus dengan harga yang berfariasi dari harga Rp. 100 ribu hingga 500 ribu, sedangkan laptop dan 14 unit Hp dengan merek yang berbeda, dari pengakuan tersangka merupakan barang titipan pembeli (Pengguna, red). Maksudnya, para pembeli yang tidak punya uang langsung mengadaikan laptop dan Hp tersebut sebagai jaminannya.
Dari pantauan koran ini, inisial Rony yang disampaikan Jolmadi merupakan RA (30) yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) buser Narkoba Polres Bima Kota, terkait pengembangan kasus AM (31) warga asal Jatiwangi Kecaman Asakota yang ditangkap Minggu (3/4) diperempatan Tolomundu Jalan Gajah Mada. Imbasnya RA dua jam kemudian, digrebek dikediamannya, namun lagi-lagi berhasil meloloskan diri, sehingga istrinya MR (20) dijadikan umpan.Begitupun dengan penangkapan AB (63) warga Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Pada Minggu (10/4) dipasar Kota Bima, juga mengaku sabu satu poket dibelinya seharga Rp. 1,7 Juta ditangan RA. Kini lagi-lagi RA mengibuli BNNK Bima saat penangkapan bandar narkoba dalam kegiatan P4GN. (KS – 05)
COMMENTS