Rupanya, permintaan tes urine untuk Wakil Rakyat mulai dari Anggota hingga Ketua DPRD Kota Bima, tidak saja muncul dari kalangan Akademisi dan bahkan kubu intern Lembaga Terhormat tersebut.
Kota Bima., KS.- Rupanya, permintaan tes urine untuk Wakil Rakyat mulai dari Anggota hingga Ketua DPRD Kota Bima, tidak saja muncul dari kalangan Akademisi dan bahkan kubu intern Lembaga Terhormat tersebut. Namun, juga disampaikan langsung oleh warga saat momen reses para Anggota DPRD Kota Bima masa Sidang ke 1 (satu). Permintaan tes urine untuk Anggota Dewan perwakilan Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Rasana,e Barat dan Kecamatan Mpunda tersebut disampaikan, Syafrudin warga Monggonao saat agenda reses berlangsung Senin siang di RT 01 Lingkungan Monggonao (18/4) kemarin.
Ilustrasi
Syafrudin atau yang lebih akrab disapa Sefo kepada Koran Stabilitas mengatakan, permintaan tes urine untuk 11 anggota dewan dapil II tersebut sangat penting dan harus dilakukan. Terlebih, Bima merupakan salah satu daerah Darurat Narkoba. Artinya, mesti di tes urine, lebih-lebih terhadap politisi yang tengah menjalankan tugas sebagai wakil rakyat di Gedung Parlemen tersebut."Saat reses berlangsung, saya minta kepada 11 anggota dewan. Mulai dari anggota hingga Ketua dewan agar melakukan tes urine. Tak hanya itu, saya minta kepada Ketua DPRD Kota Bima, Ferry Sofian,SH yang saat itu ikut hadir dalam acara itu, agar memanggil Kapolres Bima Kota mempertanyakan merajalelanya narkoba di Kota Bima sekarang," ujarnya.
Menurut Syafrudin yang juga Pimpinan Redaksi (Pimpred) Media Metro NTB itu, tidak ada maksud atau niat lain dibalik permintaan yang mengarah ke anggota legislatif tersebut. Tujuanya tidaklah lain untuk dan demi kebaikan bersama, sekaligus agar publik mengetahui wakil rakyat yang di Kota Bima bersih atau tidaknya dari penggunaan narkoba. Terlebih, saat ini Institusi Penegak Hukum, Polisi, TNI, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) tengah gencar memberantas sekaligus melakukan sosialisasi serta penyuluhan tentang narkoba.
"Sesungguhnya tidak ada niat atau maksud lain, itu semata-mata demi kebaikan. Apalagi, anggota dewan merupakan teladan,contoh dan panutan bagi rakyat banyak. Jadi, rakyat harus tahu siapa saja oknum politisi yang dipilih mereka yang terbukti menggunakan narkoba. Yaaa salah satu caranya, tes urine," tuturnya Selasa (19/04) kemarin.
Saat ini imbuhnya, tergantung kemauan para politisi yang duduk di kursi lembaga pengontrol dan yang mengawasi pihak eksekutif mrnjalankan roda pemerintahan. Apakah ada kemauan sebagai bentuk kesadaran, ataukah justru sama sekali menolak untuk melakukan tes urine.
"Kalau memiliki niat, atau kemauan, saya rasa No Problem, agendakan saja kapan tes itu dilaksanakan. Bagi saya, itu akan lebih baik agar lembaga bermoral tersebut bersih dan bebas dari narkoba," pungkasnya seraya meminta permintaas tes urine dibuktikan lewat tindakan nyata, jangan hanya diakomodir tapi tidak dilaksanakan.
Pada kesempatan itu pun Ferry Sofian,SH menegaskan, akan mendukung penuh program pemberantasan narkoba oleh jajaran BNN, pihak kepolisian juga seluruh elemen masyarakat di Kota Bima. Saat itu pula Ferry Sofian meminta kepada warga yang melihat adanya bekingan dari oknum aparat penegak hukum atas peredaran narkoba di Bima, untuk dibuktikan.”Kalau ada bukti mereka (polisi,red) beking, mari kita sama-sama memberantas narkoba di Kota Bima ini,”ajak Ferry yang juga anggota DPRD tiga periode tersebut.(KS -03).
Ilustrasi
Syafrudin atau yang lebih akrab disapa Sefo kepada Koran Stabilitas mengatakan, permintaan tes urine untuk 11 anggota dewan dapil II tersebut sangat penting dan harus dilakukan. Terlebih, Bima merupakan salah satu daerah Darurat Narkoba. Artinya, mesti di tes urine, lebih-lebih terhadap politisi yang tengah menjalankan tugas sebagai wakil rakyat di Gedung Parlemen tersebut."Saat reses berlangsung, saya minta kepada 11 anggota dewan. Mulai dari anggota hingga Ketua dewan agar melakukan tes urine. Tak hanya itu, saya minta kepada Ketua DPRD Kota Bima, Ferry Sofian,SH yang saat itu ikut hadir dalam acara itu, agar memanggil Kapolres Bima Kota mempertanyakan merajalelanya narkoba di Kota Bima sekarang," ujarnya.
Menurut Syafrudin yang juga Pimpinan Redaksi (Pimpred) Media Metro NTB itu, tidak ada maksud atau niat lain dibalik permintaan yang mengarah ke anggota legislatif tersebut. Tujuanya tidaklah lain untuk dan demi kebaikan bersama, sekaligus agar publik mengetahui wakil rakyat yang di Kota Bima bersih atau tidaknya dari penggunaan narkoba. Terlebih, saat ini Institusi Penegak Hukum, Polisi, TNI, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) tengah gencar memberantas sekaligus melakukan sosialisasi serta penyuluhan tentang narkoba.
"Sesungguhnya tidak ada niat atau maksud lain, itu semata-mata demi kebaikan. Apalagi, anggota dewan merupakan teladan,contoh dan panutan bagi rakyat banyak. Jadi, rakyat harus tahu siapa saja oknum politisi yang dipilih mereka yang terbukti menggunakan narkoba. Yaaa salah satu caranya, tes urine," tuturnya Selasa (19/04) kemarin.
Saat ini imbuhnya, tergantung kemauan para politisi yang duduk di kursi lembaga pengontrol dan yang mengawasi pihak eksekutif mrnjalankan roda pemerintahan. Apakah ada kemauan sebagai bentuk kesadaran, ataukah justru sama sekali menolak untuk melakukan tes urine.
"Kalau memiliki niat, atau kemauan, saya rasa No Problem, agendakan saja kapan tes itu dilaksanakan. Bagi saya, itu akan lebih baik agar lembaga bermoral tersebut bersih dan bebas dari narkoba," pungkasnya seraya meminta permintaas tes urine dibuktikan lewat tindakan nyata, jangan hanya diakomodir tapi tidak dilaksanakan.
Pada kesempatan itu pun Ferry Sofian,SH menegaskan, akan mendukung penuh program pemberantasan narkoba oleh jajaran BNN, pihak kepolisian juga seluruh elemen masyarakat di Kota Bima. Saat itu pula Ferry Sofian meminta kepada warga yang melihat adanya bekingan dari oknum aparat penegak hukum atas peredaran narkoba di Bima, untuk dibuktikan.”Kalau ada bukti mereka (polisi,red) beking, mari kita sama-sama memberantas narkoba di Kota Bima ini,”ajak Ferry yang juga anggota DPRD tiga periode tersebut.(KS -03).
COMMENTS