Selama ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lebih banyak menghabiskan APBD ketimbang menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Selama ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lebih banyak menghabiskan APBD ketimbang menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Seperti yang terjadi pada dua perusahaan milik pemerintah Kabupaten Bima, yaiu PD Wawo dan PDAM Bima.
Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin HM. Nur, M,Pd mengaku, sejak beberapa tahun berjalan, dua BUMD ini belum memberikan kontribusi nyata dalam menambah PAD Kabupaten Bima. Sebaliknya, lebih banyak menghabiskan anggaran daerah melalui penyertaan modal. “Pemerintah selalu memberikan penyertaan modal pada PDAM dan PD Wawo, namun belum bisa menyetor PAD,” jelasnya.
Namun demikian kata dia, pemerintah tetap harus membantu BUMD tersebut. Harapanya, BUMD ini dapat bangkit dan memberikan kontribusi nyata untuk daerah melalui PAD. Jadi tidak hanya menguras APBD Kabupaten Bima.Selain itu, pemerintah juga akan terus melakukan evaluasi terhadap BUMD tersebut. Sehingga, ada kemajuan yang terjadi pada setiap BUMD. “Kita terus melakukan pengawasan dan evaluasi,” tuturnya.
Alhasil kata suami Hj Rostina ini, saat sekarang PDAM selangkah lebih maju. Baik dalam hal pembenahan adminsitrasi, perbaikan pipa penyaran air maupun dalam hal lain. Melihat kemajuan itu, ketau Dewan Pembinan Partai Nasdem Kabupaten Bima ini, optimis tahun ini PDAM dapat menyetor PAD.
Pada kesempatan itu, Politis Nasdem Kabupaten Bima mengaku tahun 2015 nanti, pemerintah Kabupaten Bima bekerjasama dengan pemerintah Australia untuk ikut menjamin keberlangsungan air bersih di Bima. Jadi, dipastikan PDAM selangkah akan lebih maju lagi. “Tahun 2015 nanti, kita akan mendapatkan dukungan dana dari Australia yang berkerjasama dengan daerah-daerah,” akunya.
Lain halnya dengan PD Wawo lanjutnya, BUMD yang satu ini masih belum jelas kemajuannya. Namun demikian, pemerintah tetap memberikan dukungan dana sebagai penyertaan modal. “Tetap kita berikan penyertaan modal,” ujarnya.
Namun angka yang akan diberikan kata dia, nilainya tidak sebesar tahun sebelumnya. Karena aktivitas yang terjadi di PD Wawo tidak sesuai dengan keinginan pemerintah setempat.
Walau tidak memberikan kontribusi apa-apa, pemerintah hanya akan mengevaluasinya saja. Kebijakan untuk menutup PD Wawo sangat tidak mungkin dilakukan. “Tidak mungkin ditutup, tapi akan kita evaluasi lagi,” tegasnya. (KS-06)
Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin HM. Nur, M,Pd mengaku, sejak beberapa tahun berjalan, dua BUMD ini belum memberikan kontribusi nyata dalam menambah PAD Kabupaten Bima. Sebaliknya, lebih banyak menghabiskan anggaran daerah melalui penyertaan modal. “Pemerintah selalu memberikan penyertaan modal pada PDAM dan PD Wawo, namun belum bisa menyetor PAD,” jelasnya.
Namun demikian kata dia, pemerintah tetap harus membantu BUMD tersebut. Harapanya, BUMD ini dapat bangkit dan memberikan kontribusi nyata untuk daerah melalui PAD. Jadi tidak hanya menguras APBD Kabupaten Bima.Selain itu, pemerintah juga akan terus melakukan evaluasi terhadap BUMD tersebut. Sehingga, ada kemajuan yang terjadi pada setiap BUMD. “Kita terus melakukan pengawasan dan evaluasi,” tuturnya.
Alhasil kata suami Hj Rostina ini, saat sekarang PDAM selangkah lebih maju. Baik dalam hal pembenahan adminsitrasi, perbaikan pipa penyaran air maupun dalam hal lain. Melihat kemajuan itu, ketau Dewan Pembinan Partai Nasdem Kabupaten Bima ini, optimis tahun ini PDAM dapat menyetor PAD.
Pada kesempatan itu, Politis Nasdem Kabupaten Bima mengaku tahun 2015 nanti, pemerintah Kabupaten Bima bekerjasama dengan pemerintah Australia untuk ikut menjamin keberlangsungan air bersih di Bima. Jadi, dipastikan PDAM selangkah akan lebih maju lagi. “Tahun 2015 nanti, kita akan mendapatkan dukungan dana dari Australia yang berkerjasama dengan daerah-daerah,” akunya.
Lain halnya dengan PD Wawo lanjutnya, BUMD yang satu ini masih belum jelas kemajuannya. Namun demikian, pemerintah tetap memberikan dukungan dana sebagai penyertaan modal. “Tetap kita berikan penyertaan modal,” ujarnya.
Namun angka yang akan diberikan kata dia, nilainya tidak sebesar tahun sebelumnya. Karena aktivitas yang terjadi di PD Wawo tidak sesuai dengan keinginan pemerintah setempat.
Walau tidak memberikan kontribusi apa-apa, pemerintah hanya akan mengevaluasinya saja. Kebijakan untuk menutup PD Wawo sangat tidak mungkin dilakukan. “Tidak mungkin ditutup, tapi akan kita evaluasi lagi,” tegasnya. (KS-06)
COMMENTS