Tanggal 22 Juli nanti, hasil rekapitulasi perolehan suara kedua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden itu rencananya akan diumumkan
Rekapitulasi ditingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat saat ini sedang berjalan. Tanggal 22 Juli nanti, hasil rekapitulasi perolehan suara kedua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden itu rencananya akan diumumkan. Untuk menghindari munculnya ketegangan, masyarakat dan kedua tim diminta menerima dengan lapang dada apapun hasil yang ditetapkan KPU.
“Kami harapkan masyarakat dapat menerima dengan lapang dada siapapun yang terpilih karena pemilu itu merupakan suara rakyat dan mereka yang menentukan,” kata Komisioner Panwaslu Kabupaten Bima, Junaidin kepada wartawan, Senin siang.
Junaidin menjelaskan, nasib bangsa ini untuk lima tahun kedepan untuk menentukannya merupakan kewenangan rakyat Indonesia. Walaupun memang diakuinya, tingkat partisipasi pemilih dalam memberikan hak suara pada Pilpres ini terbilang rendah khususnya di Kabupaten Bima. Kondisi itu sangatlah berbeda dengan hasil Pemilu Legislatif beberapa waktu lalu.
Secara khusus pihaknya juga menghimbau kepada kedua tim pasangan calon agar dapat menahan diri pada saat pengumuman hasil Pilpres. Tidak memunculkan sesuatu yang bisa memicu instabilitas daerah. Seperti menggelar euforia berlebihan saat mengetahui calon yang diusung menang karena dikuatirkan memunculkan ketersinggungan dari tim lain yang kalah.
Selebihnya, Junaidin menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh komponen masyarakat sudah berpartisipasi dan bersama menyukseskan jalannya Pilpres di Kabupaten Bima. Sehingga hampir semua tahapan Pilpres yang dilalui tidak ada pelanggaran berarti.
“Kondisi ini juga tercipta karena giatnya Panwascam se-Kabupaten Bima dalam menyoalsiasikan pemilu yang luber dan adil,” tandasnya. (KS-13)
“Kami harapkan masyarakat dapat menerima dengan lapang dada siapapun yang terpilih karena pemilu itu merupakan suara rakyat dan mereka yang menentukan,” kata Komisioner Panwaslu Kabupaten Bima, Junaidin kepada wartawan, Senin siang.
Junaidin menjelaskan, nasib bangsa ini untuk lima tahun kedepan untuk menentukannya merupakan kewenangan rakyat Indonesia. Walaupun memang diakuinya, tingkat partisipasi pemilih dalam memberikan hak suara pada Pilpres ini terbilang rendah khususnya di Kabupaten Bima. Kondisi itu sangatlah berbeda dengan hasil Pemilu Legislatif beberapa waktu lalu.
Secara khusus pihaknya juga menghimbau kepada kedua tim pasangan calon agar dapat menahan diri pada saat pengumuman hasil Pilpres. Tidak memunculkan sesuatu yang bisa memicu instabilitas daerah. Seperti menggelar euforia berlebihan saat mengetahui calon yang diusung menang karena dikuatirkan memunculkan ketersinggungan dari tim lain yang kalah.
Selebihnya, Junaidin menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh komponen masyarakat sudah berpartisipasi dan bersama menyukseskan jalannya Pilpres di Kabupaten Bima. Sehingga hampir semua tahapan Pilpres yang dilalui tidak ada pelanggaran berarti.
“Kondisi ini juga tercipta karena giatnya Panwascam se-Kabupaten Bima dalam menyoalsiasikan pemilu yang luber dan adil,” tandasnya. (KS-13)
COMMENTS