Jika dibandingkan tahun 2013 lalu, pengungkapan kasus Kejahatan Narkotika dan obat-obatan (Narkoba) begitu meningkat
Jika dibandingkan tahun 2013 lalu, pengungkapan kasus Kejahatan Narkotika dan obat-obatan (Narkoba) begitu meningkat. Namun di Tahun 2014, selama AKBP Beny Basir menjadi Kapolres Bima Kota justeru menurun drastic. Hal itu berdasarkan data pengungkapan kasus narkoba dari tahun ke tahun yang ada di Polres Bima Kota.
Untuk tahun ini, pengungkapan kasus narkoba hanya 16 kasus dengan rinciannya Sabu-sabu empat kasus dan Ganja 11 kasus, sedangkan tersangkanya ada 21 orang. Dibandingkan tahun 2013 lalu, pengungkapan kasus narkoba ada 31 kasus, Sabu-sabu ada 10 kasus dan Ganja 21 kasus. Sedangkan tersangkanya ada 36 orang.”Kalau data itu sudah menunjukan penurunan, berarti Polisi sudah bekerja,”Kata Kapolres Bima Kota, AKBP Beny Basir ketika dimintai komentarnya terkait turunnya pengungkapan kasus narkoba di Wilayah hukum Polres Bima Kota.
Bisa saja lanjutnya, menurunnya pengungkapan kasus narkoba di Kota Bima saat ini karena penggunanya yang mulai takut karena sering ditangkap. Atau memang Polisinya yang gigih dalam mengungkap dan melaksanakan operasi. ”Selama ini, kita terus melaksanakan operasi dan itu wajib kita lakukan,”tuturnya.
Hanya saja katanya, kalau setiap hari Polisi melaksanakan operasi tanpa ada dukungan dari komponen lain, jadi operasi itu sulit juga. Karena, Polisi tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari masyarakat, termasuk dukungan dari wartawan.”Kesadaran dari masyarakat juga bisa menjadi factor menurunnya kasus narkoba di Bima. Jadi, bukan semata-mata karena pengguna ataupun penjual narkoba takut sama Polisi,”katanya.
Memberikan pengertian kepada keluarga-keluarganya yang memakai narkoba merupakan salah satu langkah positif yang tepat dan harus dilakukan. ”Untuk mencegah agar generasi muda tidak mengkonsumsi narkoba, kami secara terus menerus melaksanakan rajia dan penyuluhan hukum di berbagai wilayah,”jelasnya.
Operasi yang dilakukan pihaknya selama ini, sudah bisa dikatakan berhasil dalam menurunkan angka pengguna dan kurir narkoba. Tapi menurunnya kasus narkoba di tahun 2014 ini, akan dilihat lagi dari kualitasnya. Bisa saja pelakunya menurun tapi hasil tangkapannya dalam skala besar. ”Kalau misalkan tahun 2013 pengungkapan sabu-sabu hanya 1 Kg, tapi 2014 sabu-sabunya 10 kilo berarti kualitasnya naik dong,”ujarnya.
Dalam memberantas narkoba tegasnya, sosialisasi intensif akan terus dilakukan. Namun, mengenai identifikasi narkoba jenis baru dari obat-obatan kesehatan hingga saat ini belum ada. ”Oba-obatan, kalau digunakan secara berlebihan bisa bikin orang fly dan mabuk. Kita minum air putih banyak-banyak saja, bisa teller,coba saja kalau tidak percaya,”sarannya.
Semua yang berlebihan menyebabkan orang tidak sehat dan bikin orang mabuk. Ini kan perlu pemantauan khusus oleh orang-orang dari dinas kesehatan juga terkait penggunaan obat-obatan tersebut.”Misalkan saja kita beli obat destro sekitar 20 biji lalu kita minum, fly juga-kan. Obat generic jenis Bodrex saja,jika diminum 10 butir efeknya kaya narkoba jadinya,”contoh Benny. (KS-05)
Untuk tahun ini, pengungkapan kasus narkoba hanya 16 kasus dengan rinciannya Sabu-sabu empat kasus dan Ganja 11 kasus, sedangkan tersangkanya ada 21 orang. Dibandingkan tahun 2013 lalu, pengungkapan kasus narkoba ada 31 kasus, Sabu-sabu ada 10 kasus dan Ganja 21 kasus. Sedangkan tersangkanya ada 36 orang.”Kalau data itu sudah menunjukan penurunan, berarti Polisi sudah bekerja,”Kata Kapolres Bima Kota, AKBP Beny Basir ketika dimintai komentarnya terkait turunnya pengungkapan kasus narkoba di Wilayah hukum Polres Bima Kota.
Bisa saja lanjutnya, menurunnya pengungkapan kasus narkoba di Kota Bima saat ini karena penggunanya yang mulai takut karena sering ditangkap. Atau memang Polisinya yang gigih dalam mengungkap dan melaksanakan operasi. ”Selama ini, kita terus melaksanakan operasi dan itu wajib kita lakukan,”tuturnya.
Hanya saja katanya, kalau setiap hari Polisi melaksanakan operasi tanpa ada dukungan dari komponen lain, jadi operasi itu sulit juga. Karena, Polisi tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari masyarakat, termasuk dukungan dari wartawan.”Kesadaran dari masyarakat juga bisa menjadi factor menurunnya kasus narkoba di Bima. Jadi, bukan semata-mata karena pengguna ataupun penjual narkoba takut sama Polisi,”katanya.
Memberikan pengertian kepada keluarga-keluarganya yang memakai narkoba merupakan salah satu langkah positif yang tepat dan harus dilakukan. ”Untuk mencegah agar generasi muda tidak mengkonsumsi narkoba, kami secara terus menerus melaksanakan rajia dan penyuluhan hukum di berbagai wilayah,”jelasnya.
Operasi yang dilakukan pihaknya selama ini, sudah bisa dikatakan berhasil dalam menurunkan angka pengguna dan kurir narkoba. Tapi menurunnya kasus narkoba di tahun 2014 ini, akan dilihat lagi dari kualitasnya. Bisa saja pelakunya menurun tapi hasil tangkapannya dalam skala besar. ”Kalau misalkan tahun 2013 pengungkapan sabu-sabu hanya 1 Kg, tapi 2014 sabu-sabunya 10 kilo berarti kualitasnya naik dong,”ujarnya.
Dalam memberantas narkoba tegasnya, sosialisasi intensif akan terus dilakukan. Namun, mengenai identifikasi narkoba jenis baru dari obat-obatan kesehatan hingga saat ini belum ada. ”Oba-obatan, kalau digunakan secara berlebihan bisa bikin orang fly dan mabuk. Kita minum air putih banyak-banyak saja, bisa teller,coba saja kalau tidak percaya,”sarannya.
Semua yang berlebihan menyebabkan orang tidak sehat dan bikin orang mabuk. Ini kan perlu pemantauan khusus oleh orang-orang dari dinas kesehatan juga terkait penggunaan obat-obatan tersebut.”Misalkan saja kita beli obat destro sekitar 20 biji lalu kita minum, fly juga-kan. Obat generic jenis Bodrex saja,jika diminum 10 butir efeknya kaya narkoba jadinya,”contoh Benny. (KS-05)
COMMENTS