Teka-teki penyebab tewasnya, Kapolsek Ambalawi Kabupaten Bima, IPTU Abdul Salam kini terkuak.
Teka-teki penyebab tewasnya, Kapolsek Ambalawi Kabupaten Bima, IPTU Abdul Salam kini terkuak. Setelah munculnya berbagai spekulasi dan dugaan seputar penyebab tewasnya almarhum, pihak Kepolisian bersama tim dokter forensik akhirnya membongkar kembali kuburan almarhum untuk kepentingan otopsi. Hal itu dilakukan untuk mengetahui dugaan proyektil yang masih bersarang di kepala korban.
Informasi yang diperoleh dari warga Kelurahan Manggemaci, pembongkaran kuburan dilakukan secara tertutup pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 hingga 24.00 wita. Bahkan, pihak Kelurahan Manggemaci dan Ketua RW setempat tidak mengetahui adanya pembongkaran tersebut.
“Sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi maupun pemberitahuan mengenai pembongkaran itu. Cuman laporan dari Ketua RW 04 memang mengetahui ada kunjungan Kapolda NTB di kediaman almarhum,” kata Lurah Manggemaci, Bukhari HMS, S.Sos kemarin.
Salah satu warga setempat juga membenarkan adanya kunjungan Kapolda NTB bersama sejumlah personil Kepolisian Minggu malam di kediaman almarhum. Informasi yang diketahuinya, kunjungan itu untuk meminta ijin kepada pihak keluarga agar makam almarhum dibongkar kembali sehingga jenazahnya bisa diotopsi. “Alasannya, biar almarhum juga bisa beristrahat dengan tenang,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu tim dokter Forensik RS Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Mataram dan Rumah Sakit Umum Bayangkara (RSUB) NTB, Arfi Syamsun, SpKF yang dikonfirmasi membenarkan adanya otopsi tersebut. Dr. Arfi mengaku, berdasarkan hasil otopsi di bagian kepala korban terdapat luka tembak. Kemudian ada benda logam serpihan yang ditemukan dibawah kulit kepala bagian belakang. Lalu, ada satu serpihan lagi yang ada temukan di tengah batang otak. Korban disimpulkan ditembak,” jelasnya di Mapolres Bima Kota ditemani Kapolres Bima Kota.
Sementara itu, Kapolres Bima Kota, AKBP Benny Basir Warmansyah, SIK mengaku, dari hasil penyelidikan awal korban memang diduga tewas akibat kecelakaan. Namun dari proses penyelidikan lanjutan, ditemukan ada kejanggalan yang terjadi.”Atas dasar itulah sehingga Tim dari Polda NTB kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di jalan lintas Bima Wera,” ujarnya.
Hasil autopsi ungkapnya, memang ada kejanggalan karena terdapat benda asing semacam logam yang ditemukan Tim Dokter forensik dikepala korban. ”Satu luka tembak masuk dikepala bagian belakang korban dan ada juga serpihan logam pada bagian dalam kulit kepala belakang,” bebernya. (KS-13)
Informasi yang diperoleh dari warga Kelurahan Manggemaci, pembongkaran kuburan dilakukan secara tertutup pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 hingga 24.00 wita. Bahkan, pihak Kelurahan Manggemaci dan Ketua RW setempat tidak mengetahui adanya pembongkaran tersebut.
“Sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi maupun pemberitahuan mengenai pembongkaran itu. Cuman laporan dari Ketua RW 04 memang mengetahui ada kunjungan Kapolda NTB di kediaman almarhum,” kata Lurah Manggemaci, Bukhari HMS, S.Sos kemarin.
Salah satu warga setempat juga membenarkan adanya kunjungan Kapolda NTB bersama sejumlah personil Kepolisian Minggu malam di kediaman almarhum. Informasi yang diketahuinya, kunjungan itu untuk meminta ijin kepada pihak keluarga agar makam almarhum dibongkar kembali sehingga jenazahnya bisa diotopsi. “Alasannya, biar almarhum juga bisa beristrahat dengan tenang,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu tim dokter Forensik RS Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Mataram dan Rumah Sakit Umum Bayangkara (RSUB) NTB, Arfi Syamsun, SpKF yang dikonfirmasi membenarkan adanya otopsi tersebut. Dr. Arfi mengaku, berdasarkan hasil otopsi di bagian kepala korban terdapat luka tembak. Kemudian ada benda logam serpihan yang ditemukan dibawah kulit kepala bagian belakang. Lalu, ada satu serpihan lagi yang ada temukan di tengah batang otak. Korban disimpulkan ditembak,” jelasnya di Mapolres Bima Kota ditemani Kapolres Bima Kota.
Sementara itu, Kapolres Bima Kota, AKBP Benny Basir Warmansyah, SIK mengaku, dari hasil penyelidikan awal korban memang diduga tewas akibat kecelakaan. Namun dari proses penyelidikan lanjutan, ditemukan ada kejanggalan yang terjadi.”Atas dasar itulah sehingga Tim dari Polda NTB kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di jalan lintas Bima Wera,” ujarnya.
Hasil autopsi ungkapnya, memang ada kejanggalan karena terdapat benda asing semacam logam yang ditemukan Tim Dokter forensik dikepala korban. ”Satu luka tembak masuk dikepala bagian belakang korban dan ada juga serpihan logam pada bagian dalam kulit kepala belakang,” bebernya. (KS-13)
COMMENTS