Korban bentrokan, Ardiansyah (27) warga Desa Cenggu Kecamatan Belo, Senin (4/8) sekitar pukul 11.00 wita akhirnya dimakamkan
Korban bentrokan, Ardiansyah (27) warga Desa Cenggu Kecamatan Belo, Senin (4/8) sekitar pukul 11.00 wita akhirnya dimakamkan. Korban yang diidentifikasi tewas akibat timah panas saat bentrokan Desa Cenggu dan Desa Nisa Kecamatan Woha itu dimakamkan di tempat pemakaman desa setempat dan diantar ratusan warga.
Pemakaman korban tersebut diiringi isak tangis sang istri, Ika Trisasmita Mayangsari. Wanita satu anak itu tak kuasa menahan kesedihan saat jenazah suami tercinta ditandu memasuki pemakaman. Bahkan, dia jatuh pingsan di ruas jalan depan pemakaman seakan tak percaya sang suami begitu cepat meninggalkannya.
Tak lama berselang setelah itu, Ika kembali sadar dan menguatkan diri untuk menyaksikan jenazah sang suami dimasukkan keliang lahat. Namun rasa cinta dibalut kesedihan seorang istri tak terbendung mengiringi kepergian orang dicinta. Ika pun kembali roboh dan jatuh pingsang sebelum mengakhiri proses pemakaman.
Dari raut wajah Ika terbesit kekalutan karena kini harus membesarkan anak sematang wayang tanpa kasih sayang seorang ayah. Atas musibah itu, pihak keluarga dan warga setempat berharap Kepolisian bisa segera menangkap pelaku penembakan korban. Mereka juga mendesak agar pelaku bisa dihukum setimpal sesuai dengan perbuatannya.
Terlihat hadir saat acara pemakaman, Bupati Bima, Sekda Kabupaten Bima serta jajaran, Kapolres Bima Kabupaten dan Dandim 1608 Bima. Kehadiran orang nomor satu di Bima itu ikut menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban. (KS-13)
Pemakaman korban tersebut diiringi isak tangis sang istri, Ika Trisasmita Mayangsari. Wanita satu anak itu tak kuasa menahan kesedihan saat jenazah suami tercinta ditandu memasuki pemakaman. Bahkan, dia jatuh pingsan di ruas jalan depan pemakaman seakan tak percaya sang suami begitu cepat meninggalkannya.
Tak lama berselang setelah itu, Ika kembali sadar dan menguatkan diri untuk menyaksikan jenazah sang suami dimasukkan keliang lahat. Namun rasa cinta dibalut kesedihan seorang istri tak terbendung mengiringi kepergian orang dicinta. Ika pun kembali roboh dan jatuh pingsang sebelum mengakhiri proses pemakaman.
Dari raut wajah Ika terbesit kekalutan karena kini harus membesarkan anak sematang wayang tanpa kasih sayang seorang ayah. Atas musibah itu, pihak keluarga dan warga setempat berharap Kepolisian bisa segera menangkap pelaku penembakan korban. Mereka juga mendesak agar pelaku bisa dihukum setimpal sesuai dengan perbuatannya.
Terlihat hadir saat acara pemakaman, Bupati Bima, Sekda Kabupaten Bima serta jajaran, Kapolres Bima Kabupaten dan Dandim 1608 Bima. Kehadiran orang nomor satu di Bima itu ikut menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban. (KS-13)
COMMENTS