Polres Bima cukup sibuk menghadapi situasi keamanan hari kedua pascalebaran. Sebab, kerusuhan dan perkelahian terjadi di lima titik. Antara lain di wilayah Palibelo dan Langgudu, Mpuri dan Madapangga, Soromandi dan Donggo dan beberapa tempat lain.
Polres Bima cukup sibuk menghadapi situasi keamanan hari kedua pascalebaran. Sebab, kerusuhan dan perkelahian terjadi di lima titik. Antara lain di wilayah Palibelo dan Langgudu, Mpuri dan Madapangga, Soromandi dan Donggo dan beberapa tempat lain.
Perkelahian itu melibatkan kelompok warga dari berbagai desa. Menurut Kapolres Bima AKBP Ekawana Prasta, pascalebaran atau hari kedua idul fitri dibuka perkelahian di wilayah Palibelo dan Langgudu.
Perkelahian antar pemuda itu terjadi di lokasi wisata. Itu dipicu ketersinggungan dan dendam lama. ”Ada lima kerusuhan atau perkelahian pada hari kedua lebaran,” aku dia.
Dikatakan, ketegangan itu berujung pada perkelahian antar desa. Untungnya, tidak sampai menelan korban jiwa. Mereka hanya mengalami luka gores akibat pukulan. ”Kami bergerak cepat dan tidak sampai membias. Saat ini situasi sudah redam,” jelas dia.
Disamping perkelahian di Palibelo dan Langgudu, tercatat pula ketegangan di Mpuri dan Madapangga. Perkelahian itu berimbas pada aksi blokir jalan. ”Kalau didua desa itu, gara perkelahian di Lakey. Wilayah Dompu. Kami sudah sarankan lapor ke Polres Dompu, dan meminta warga membuka blokir jalan,” terang dia.
Terakhir, perkelahian yang berujung korban tewas terjadi di Soromandi. Seorang pemuda bernama Murabi meninggal usai ditikam dan ditebas sekelompok pemuda, yang disinyalir berasal dari Desa O’o.”Yang meninggal hanya kejadian di Soromandi,” tandas dia.
Lebih lanjut kata dia, kecelakaan selama lebaran mencapai puluhan. Namun, kejadian yang paling parah yakni di Desa Panda. Dua pengendara motor tewas ditempat setelah ditabrak mobil.”Kecelakaan yang meninggal dua orang. Selain itu, hanya luka ringan,” tandas dia. (ST-02)
Perkelahian itu melibatkan kelompok warga dari berbagai desa. Menurut Kapolres Bima AKBP Ekawana Prasta, pascalebaran atau hari kedua idul fitri dibuka perkelahian di wilayah Palibelo dan Langgudu.
Perkelahian antar pemuda itu terjadi di lokasi wisata. Itu dipicu ketersinggungan dan dendam lama. ”Ada lima kerusuhan atau perkelahian pada hari kedua lebaran,” aku dia.
Dikatakan, ketegangan itu berujung pada perkelahian antar desa. Untungnya, tidak sampai menelan korban jiwa. Mereka hanya mengalami luka gores akibat pukulan. ”Kami bergerak cepat dan tidak sampai membias. Saat ini situasi sudah redam,” jelas dia.
Disamping perkelahian di Palibelo dan Langgudu, tercatat pula ketegangan di Mpuri dan Madapangga. Perkelahian itu berimbas pada aksi blokir jalan. ”Kalau didua desa itu, gara perkelahian di Lakey. Wilayah Dompu. Kami sudah sarankan lapor ke Polres Dompu, dan meminta warga membuka blokir jalan,” terang dia.
Terakhir, perkelahian yang berujung korban tewas terjadi di Soromandi. Seorang pemuda bernama Murabi meninggal usai ditikam dan ditebas sekelompok pemuda, yang disinyalir berasal dari Desa O’o.”Yang meninggal hanya kejadian di Soromandi,” tandas dia.
Lebih lanjut kata dia, kecelakaan selama lebaran mencapai puluhan. Namun, kejadian yang paling parah yakni di Desa Panda. Dua pengendara motor tewas ditempat setelah ditabrak mobil.”Kecelakaan yang meninggal dua orang. Selain itu, hanya luka ringan,” tandas dia. (ST-02)
COMMENTS