Prihatin atas nasib para nelayan dan petani tambak yang ada di Desa Sanolo, Darussalam dan Sondosia Kecamatan Bolo
Prihatin atas nasib para nelayan dan petani tambak yang ada di Desa Sanolo, Darussalam dan Sondosia Kecamatan Bolo, Dinas kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bima Tahun 2014 ini berhasil mendatangkan DAK sebesar Rp.450 juta. Ratusan juta dana itu diperuntukan untuk rehab saluran tambak, tambatan perahu dan produksi untuk nelayan dan petani tambak di tiga Desa tersebut.
Meski, bantuan itu terealisasi berdasarkan proposal yang diajukan oleh masyarakat tani tambak nelayan tahun lalu. Akan tetapi, tidak terlepas berkat perjuangan Pemkab Bima melalui DKP. Sebab, upaya itu dilakukan dengan metode jemput bola. “Semua itu dilakukan demi dan untuk membantu para nelayan dan petani tambak, “kata Ir. Hj. Nurma kepada Koran ini Kamis (21/08) kemarin.
Sebenarnya lanjut Hj. Nurma, ada beberapa Desa lain juga yang mengajukan proposal dalam kaitan itu. Tetapi, yang terakomodir di Kecamatan Bolo untuk mendapat bantuan itu hanya tiga Desa dimaksud. “Tiga Desa itu sudah memenuhi criteria dan perlu mendapat bantuan. Karena, kondisi masyarakat yang mencari nafkah sebagai nelayan d an petani tambak sangat memprihatinkan, “ujarnya.
Meski demikian lanjutnya, namun bukan berarti para nelayan dan petani tambak yang belum mendapat bantuan itu diabaikan. Katanya, bantuan untuk nelayan yang belum mendapat bantuan tetap akan diperjuangkan. Hanya saja, dalam hal itu dibutuhkan kesabaran. “Kami akan berusaha sekaligus memperjuangkan bantuan untuk semua nelayan dan petani tambak di Kabupaten Bima, “janjinya.
Sementara, K-Upt DKP Bolo dan Madapangga Haerunnisa S.Pi menitip harapan kepada para nelayan dan petani tambak, agar menggunakan bantuan itu sesuai aturan yang telah ditentukan. Sebab, tujuan utama bantuan itu adalah untuk mengsejahterakan kehidupan perekonomian masyarakat tersebut. “Manfaatkan bantuan sebaik-baiknya demi kesejahteraan para nelayan dan petani tambak sendiri. Terakhir, jangan lupa mensyukuri nikmat dan rezeki yang diberikan sang maha pencipta,“ harapnya. (KS-11)
Meski, bantuan itu terealisasi berdasarkan proposal yang diajukan oleh masyarakat tani tambak nelayan tahun lalu. Akan tetapi, tidak terlepas berkat perjuangan Pemkab Bima melalui DKP. Sebab, upaya itu dilakukan dengan metode jemput bola. “Semua itu dilakukan demi dan untuk membantu para nelayan dan petani tambak, “kata Ir. Hj. Nurma kepada Koran ini Kamis (21/08) kemarin.
Sebenarnya lanjut Hj. Nurma, ada beberapa Desa lain juga yang mengajukan proposal dalam kaitan itu. Tetapi, yang terakomodir di Kecamatan Bolo untuk mendapat bantuan itu hanya tiga Desa dimaksud. “Tiga Desa itu sudah memenuhi criteria dan perlu mendapat bantuan. Karena, kondisi masyarakat yang mencari nafkah sebagai nelayan d an petani tambak sangat memprihatinkan, “ujarnya.
Meski demikian lanjutnya, namun bukan berarti para nelayan dan petani tambak yang belum mendapat bantuan itu diabaikan. Katanya, bantuan untuk nelayan yang belum mendapat bantuan tetap akan diperjuangkan. Hanya saja, dalam hal itu dibutuhkan kesabaran. “Kami akan berusaha sekaligus memperjuangkan bantuan untuk semua nelayan dan petani tambak di Kabupaten Bima, “janjinya.
Sementara, K-Upt DKP Bolo dan Madapangga Haerunnisa S.Pi menitip harapan kepada para nelayan dan petani tambak, agar menggunakan bantuan itu sesuai aturan yang telah ditentukan. Sebab, tujuan utama bantuan itu adalah untuk mengsejahterakan kehidupan perekonomian masyarakat tersebut. “Manfaatkan bantuan sebaik-baiknya demi kesejahteraan para nelayan dan petani tambak sendiri. Terakhir, jangan lupa mensyukuri nikmat dan rezeki yang diberikan sang maha pencipta,“ harapnya. (KS-11)
COMMENTS