Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Prof. Dr. Farouk Muhammad Sabtu (26/7) lalu, menggelar pertemuan dengan sejumlah perwakilan masyarakat Bima di Kantor PGRI Bima
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Prof. Dr. Farouk Muhammad Sabtu (26/7) lalu, menggelar pertemuan dengan sejumlah perwakilan masyarakat Bima di Kantor PGRI Bima. Pada pertemuan singkat itu, Farouk menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Bima yang telah mempercayakan dirinya kembali menjadi anggota DPD RI.
“Alhamdulillah saya bisa kembali duduk menjadi anggota DPD RI dan mendapat kepercayaan lagi dari masyarakat Bima. Untuk itu, saya akan terus berjuang sekuat tenaga saya agar Bima lebih baik kedepannya,”janjinya.
Saat itu, ia juga mengungkapkan rasa kekecewaannya. Sebab, pada Pemilu April Tahun 2014 lalu ia hanya mendapat urutan ketiga. Padahal, sebelumnya ia menduduki peringkat pertama perolehan suara terbanyak di NTB, yakni sebanyak 200.000 suara.”Pemilu April kemarin perolehan suara saya turun ke urutan ke tiga, padahal target saya di pulau Sumbawa sebanyak 60 persen suara,”sebutnya.
Malah di pulau lombok katanya, suara yang ia peroleh tidak perubahan. Putra asli Bima itu mengakui, turunnya suara hingga ke peringkat ketiga karena kurangnya sosialisasi.”Kita kemarin terlalu pede. Padahal sebenarnya, masih banyak yang belum tahu tentang saya,”tuturnya.
Ia menambahkan, kekecewaan itu terobati. Karena dirinya menang karena lillahi taala, tanpa uang dan ia melakukannya dengan cara yang benar serta demokratis.”Kemenangan ini, tidak lepas dari perjuangan masyarakat yang ada. Sekali lagi, saya sangat berterimakasih kepada masyarakat yang telah mempercayai saya,”katanya.(KS-05)
“Alhamdulillah saya bisa kembali duduk menjadi anggota DPD RI dan mendapat kepercayaan lagi dari masyarakat Bima. Untuk itu, saya akan terus berjuang sekuat tenaga saya agar Bima lebih baik kedepannya,”janjinya.
Saat itu, ia juga mengungkapkan rasa kekecewaannya. Sebab, pada Pemilu April Tahun 2014 lalu ia hanya mendapat urutan ketiga. Padahal, sebelumnya ia menduduki peringkat pertama perolehan suara terbanyak di NTB, yakni sebanyak 200.000 suara.”Pemilu April kemarin perolehan suara saya turun ke urutan ke tiga, padahal target saya di pulau Sumbawa sebanyak 60 persen suara,”sebutnya.
Malah di pulau lombok katanya, suara yang ia peroleh tidak perubahan. Putra asli Bima itu mengakui, turunnya suara hingga ke peringkat ketiga karena kurangnya sosialisasi.”Kita kemarin terlalu pede. Padahal sebenarnya, masih banyak yang belum tahu tentang saya,”tuturnya.
Ia menambahkan, kekecewaan itu terobati. Karena dirinya menang karena lillahi taala, tanpa uang dan ia melakukannya dengan cara yang benar serta demokratis.”Kemenangan ini, tidak lepas dari perjuangan masyarakat yang ada. Sekali lagi, saya sangat berterimakasih kepada masyarakat yang telah mempercayai saya,”katanya.(KS-05)
COMMENTS