Kasus dugaan penculikan terhadap anak dibawah umur tak hanya terjadi diwilayah Kota dan Kabupaten Bima, melainkan juga terjadi di Kabupaten Dompu.
Kasus dugaan penculikan terhadap anak dibawah umur tak hanya terjadi diwilayah Kota dan Kabupaten Bima, melainkan juga terjadi di Kabupaten Dompu. Kali ini, dugaan penculikan menimpa Siti Jahratun (14) warga lingkungan Bali Bunga Kelurahan Kandai II Kabupaten Dompu. Diduga, gadis yang masih duduk dibangku kelas 3 SMP itu diculik oleh salah seorang tukang ojek
Sebab, yang pertama kali mengantar gadis itu adalah tukang ojek. Hanya saja tidak diketahui jelas, apakah gadis itu langsung diantar kesekolah ataukah tidak. Upaya untuk mencari tahu keberadaan anak gadisnya terus dilakukan, hanya saja usaha itu praktis tak membuahkan hasil. “Kami terus melakukan pencarian, seperti memasang foto anak hilang disejumlah sudut kota. Tapi tidak membuahkan hasil,” kata Hanafi ayah kandung korban pada sejumlah wartawan.
Awalnya lanjut Hanafi, korban sempat meminta untuk diantar kesekolah, tapi permintaan tidak dikabulkan mengingat dirinya sedang eberada di Bima. Karenanya, korban diminta untuk naik ojek. “Saat itu saya sedang di Bima, makanya saya menyuruhnya untuk naik ojek,” akunya.
Ditanya, sebelum Siti Jahratun Nufus, dikabarkan menghilang, pakaian apa yang dipakai dan seperti apa cirri-ciri dari anak perempuan tersebut. Hanafi mengaku, pada saat itu anaknya mengenakan seragam sekolah putih biru SMP 1 Woja Dompu, lengkap dengan jilbab, tas dan dasi. ”Ciri-ciri anak saya, rambutnya pendek, berkulit putih, Kurus tinggi dan mempunyai tai lalat sebelah dagu kanan,” jelasnya.
Selain berusaha mencari tahu keberadaanya buah hatinya, keluarga korban juga melaporkan persoalan itu pada aparat penegak hukum Polres Kabupaten Dompu. Laporan itu diperkuat menyusul adanya informasi yang ia terima soal keberadaanya anaknya yang dibawa oleh orang tak dikenal menggunakan mobil. ”Isi sms orang itu, ke hp saya, dia bilang sempat melihat dan merekam dengan menggunakan video HP saat anak saya dibawa dengan menggunakan mobil. Bahkan, Nomor Polisi (Nopol) diketahui. Tapi, belum diketahui siapa yang mengirim SmS itu dan berjanji akan bertemu denganya sepulang dari Sumbawa, informasi ini sudah saya laporkan ke Polisi,” terangnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Herman, pada beberapa wartawan di halaman Kantor Polres Dompu, membenarkan telah menerima laporan pengaduan kehilangan Siti Jahratun Nufus, buah hati pasangan dari Hanafi dan Sofia, warga lingkungan Bali Bunga Kelurahan kandai II Dompu. ”Kami sudah menerima laporan secara resmi atas kehilangan gadis tersebut. Untuk sementara, kami akan terus berusaha untuk mendalami kasus ini,” janjinya.
Sebagai bentuk keseriusan, pihaknya akan mengerahkan sejumlah anggota Polisi untuk melakukan pencarian. Bahkan, akan menyebar poster bergambar anak itu disejumlah sudut kota.” Intinya, kami akan tetap berusaha sesuai dengan tugas dan fungsi kami, seperti apa perkembangan dan hasinya, kita tunggu saja. Do,akan semoga anak itu bisa ditemukan kembali,” harapnya. (KS-10)
Sebab, yang pertama kali mengantar gadis itu adalah tukang ojek. Hanya saja tidak diketahui jelas, apakah gadis itu langsung diantar kesekolah ataukah tidak. Upaya untuk mencari tahu keberadaan anak gadisnya terus dilakukan, hanya saja usaha itu praktis tak membuahkan hasil. “Kami terus melakukan pencarian, seperti memasang foto anak hilang disejumlah sudut kota. Tapi tidak membuahkan hasil,” kata Hanafi ayah kandung korban pada sejumlah wartawan.
Awalnya lanjut Hanafi, korban sempat meminta untuk diantar kesekolah, tapi permintaan tidak dikabulkan mengingat dirinya sedang eberada di Bima. Karenanya, korban diminta untuk naik ojek. “Saat itu saya sedang di Bima, makanya saya menyuruhnya untuk naik ojek,” akunya.
Ditanya, sebelum Siti Jahratun Nufus, dikabarkan menghilang, pakaian apa yang dipakai dan seperti apa cirri-ciri dari anak perempuan tersebut. Hanafi mengaku, pada saat itu anaknya mengenakan seragam sekolah putih biru SMP 1 Woja Dompu, lengkap dengan jilbab, tas dan dasi. ”Ciri-ciri anak saya, rambutnya pendek, berkulit putih, Kurus tinggi dan mempunyai tai lalat sebelah dagu kanan,” jelasnya.
Selain berusaha mencari tahu keberadaanya buah hatinya, keluarga korban juga melaporkan persoalan itu pada aparat penegak hukum Polres Kabupaten Dompu. Laporan itu diperkuat menyusul adanya informasi yang ia terima soal keberadaanya anaknya yang dibawa oleh orang tak dikenal menggunakan mobil. ”Isi sms orang itu, ke hp saya, dia bilang sempat melihat dan merekam dengan menggunakan video HP saat anak saya dibawa dengan menggunakan mobil. Bahkan, Nomor Polisi (Nopol) diketahui. Tapi, belum diketahui siapa yang mengirim SmS itu dan berjanji akan bertemu denganya sepulang dari Sumbawa, informasi ini sudah saya laporkan ke Polisi,” terangnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Herman, pada beberapa wartawan di halaman Kantor Polres Dompu, membenarkan telah menerima laporan pengaduan kehilangan Siti Jahratun Nufus, buah hati pasangan dari Hanafi dan Sofia, warga lingkungan Bali Bunga Kelurahan kandai II Dompu. ”Kami sudah menerima laporan secara resmi atas kehilangan gadis tersebut. Untuk sementara, kami akan terus berusaha untuk mendalami kasus ini,” janjinya.
Sebagai bentuk keseriusan, pihaknya akan mengerahkan sejumlah anggota Polisi untuk melakukan pencarian. Bahkan, akan menyebar poster bergambar anak itu disejumlah sudut kota.” Intinya, kami akan tetap berusaha sesuai dengan tugas dan fungsi kami, seperti apa perkembangan dan hasinya, kita tunggu saja. Do,akan semoga anak itu bisa ditemukan kembali,” harapnya. (KS-10)
COMMENTS