SDN 35 Kota Bima mulai melakukan pembongkaran atap sebagai tanda dimulainya pekerjaan rehab ringan sebanyak empat paket di enam ruang kelas sejak Kamis (18/9) kemarin.
SDN 35 Kota Bima mulai melakukan pembongkaran atap sebagai tanda dimulainya pekerjaan rehab ringan sebanyak empat paket di enam ruang kelas sejak Kamis (18/9) kemarin. Sekolah setempat mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp. 180 Juta dari Pemerntah Pusat. Dana itu akan dikerjakan secara swakelola dan rencananya pekerjaan akan diselesaikan hingga akhir Desember 2014 ini.
Kepala SDN 35 Kota Bima, Sulastri, S.Pd SD mengatakan, rehab ringan pada bagian atas (genteng dan plafon) dilakukan pada ruang kelas satu hingga enam itu. Untuk sementara siswa disiasati belajar pagi dan sore karena adanya pekerjaan tersebut. Begitupun guru sebagai tenaga pengajar harus datang mengajar hingga sore hari.
Pasalnya, akibat proyek pembongkaran atap tersebut, hanya ruang perpustakaan dan ruang TK Serumpun saja yang bisa digunakan. “Saat ini kami membagi dua sif, pagi hari untuk kelas II, III dan VI sedangkan disore hari kelas IV dan kelas V,” ujarnya saat di SDN yang berlokasi di Kelurahan Nungga Kecamatan Rasanae Timur itu, Sabtu (27/9).
Lanjut mantan guru SDN 66 Kobi ini, dana yang bersumber dari DAK 2014 itu dikerjakan secara swakelola bekerjasama dengan komite sekolah. Ketua pembangunan rehab ringgan ini yakni Syamsudin H. Fatahullah. “InsyaAllah kedua pihak ini akan bekerja dengan maksimal dan tidak ada neko-neko. Tentunya juga akan bekerja seperti RAB yang tertuang. Seperti menggunakan kayu standar pada bagian pelafon dan genteng multi roof,” tambah kasek baru yang dilantik (8/8) lalu yang mengantikan posisi kasek sebelumnya H. Ismail H. Ishaka ini. (KS – 04)
Kepala SDN 35 Kota Bima, Sulastri, S.Pd SD mengatakan, rehab ringan pada bagian atas (genteng dan plafon) dilakukan pada ruang kelas satu hingga enam itu. Untuk sementara siswa disiasati belajar pagi dan sore karena adanya pekerjaan tersebut. Begitupun guru sebagai tenaga pengajar harus datang mengajar hingga sore hari.
Pasalnya, akibat proyek pembongkaran atap tersebut, hanya ruang perpustakaan dan ruang TK Serumpun saja yang bisa digunakan. “Saat ini kami membagi dua sif, pagi hari untuk kelas II, III dan VI sedangkan disore hari kelas IV dan kelas V,” ujarnya saat di SDN yang berlokasi di Kelurahan Nungga Kecamatan Rasanae Timur itu, Sabtu (27/9).
Lanjut mantan guru SDN 66 Kobi ini, dana yang bersumber dari DAK 2014 itu dikerjakan secara swakelola bekerjasama dengan komite sekolah. Ketua pembangunan rehab ringgan ini yakni Syamsudin H. Fatahullah. “InsyaAllah kedua pihak ini akan bekerja dengan maksimal dan tidak ada neko-neko. Tentunya juga akan bekerja seperti RAB yang tertuang. Seperti menggunakan kayu standar pada bagian pelafon dan genteng multi roof,” tambah kasek baru yang dilantik (8/8) lalu yang mengantikan posisi kasek sebelumnya H. Ismail H. Ishaka ini. (KS – 04)
COMMENTS