Upaya memerangi sampah di Kota Bima terus digalakkan. Budaya cinta kebersihan itu tidak hanya sekedar slogan
Upaya memerangi sampah di Kota Bima terus digalakkan. Budaya cinta kebersihan itu tidak hanya sekedar slogan, tetapi dimulai dengan contoh nyata pemerintah dan seluruh unsur birokrasi Kota Bima. Seperti terlihat di Amahami pada Jum’at (29/8) pagi. Walikota Bima langsung memimpin pejabat dan pegawai dari seluruh SKPD untuk bergotong royong membersihkan sampah.
Semua pegawai nampak berjejer sepanjang Amahami membawa kantong plastik dan sabit memungut setiap sampah yang dilalui. Tak hanya di pelataran pinggir jalan, sampah yang berada dipinggir laut ikut dibersihkan juga. Di kawasan tersebut memang sudah tak terlihat lagi lapak PKL karena beberapa hari lalu telah dibongkar.
“Gotong royong ini sebenarnya tak ada kaitannya dengan FKN, hanya kebetulan saja. Kita memang menggalakkan kepada semua masyarakat terutama pegawai untuk memerangi sampah,” jelas Walikota Bima, HM Qurais H Abidin.
Dia berharap, budaya cinta kebersihan bisa dipelihara oleh masyarakat agar Kota Bima terlihat indah dan jauh dari kesan kumuh. Apalagi, Kota Bima kebetulan menjadi pusat terselenggaranya momen FKN dan akan membawa banyak tamu penting dari berbagai daerah serta luar negeri.
“Lawata dan Amahami ini kan pintu masuk Kota Bima, jadi tidak boleh terlihat kumuh. Makanya kemarin kita bongkar PKL dan pindahkan mereka karena semakin lama semakin menjamur,” ujarnya. (KS-13)
Semua pegawai nampak berjejer sepanjang Amahami membawa kantong plastik dan sabit memungut setiap sampah yang dilalui. Tak hanya di pelataran pinggir jalan, sampah yang berada dipinggir laut ikut dibersihkan juga. Di kawasan tersebut memang sudah tak terlihat lagi lapak PKL karena beberapa hari lalu telah dibongkar.
“Gotong royong ini sebenarnya tak ada kaitannya dengan FKN, hanya kebetulan saja. Kita memang menggalakkan kepada semua masyarakat terutama pegawai untuk memerangi sampah,” jelas Walikota Bima, HM Qurais H Abidin.
Dia berharap, budaya cinta kebersihan bisa dipelihara oleh masyarakat agar Kota Bima terlihat indah dan jauh dari kesan kumuh. Apalagi, Kota Bima kebetulan menjadi pusat terselenggaranya momen FKN dan akan membawa banyak tamu penting dari berbagai daerah serta luar negeri.
“Lawata dan Amahami ini kan pintu masuk Kota Bima, jadi tidak boleh terlihat kumuh. Makanya kemarin kita bongkar PKL dan pindahkan mereka karena semakin lama semakin menjamur,” ujarnya. (KS-13)
COMMENTS