Jenazah Syahbudin (50) salah seorang warga Lingkungan Temba RT.03 RW.01 Kelaurahan Raba Dompu Barat Kecamatan Rasana,e Timur Kota Bima ditemukan warga di kediamannya
Jenazah Syahbudin (50) salah seorang warga Lingkungan Temba RT.03 RW.01 Kelaurahan Raba Dompu Barat Kecamatan Rasana,e Timur Kota Bima ditemukan warga di kediamannya. Jenazah pria paruh bayah itu baru ditemukan setelah tiga hari meninggal dunia.
M. Isnaini saat ditemui wartawan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) usai mayat tersebut ditemukan Selasa (9/9) mengungkapkan, korban diketahui sejak Sabtu (6/9) malam lalu tidak keluar dari rumahnya. Hingga pagi sekitar pukul 08.30 Wita, oleh dua orang teman sekampungnya yakni Iwan Darmawan (35), Dedi (24) mendatangi rumah korban.”Setelah kami bertiga sampai dirumah korban, kamipun mengetuk pintu rumah korban bagian depannya.Tapi, rumahnya dalam keadaan terkunci,” ujarnya.
Karena dipanggil berkali-kali tidak dijawab, ia dan kedua temannya mendobrak pintu belakang rumah korban. Setelah masuk, mereka melihat kondisi korban dalam keadaan kaku tak bernyawa. ”Kondisi tubuh korban biru membengkak dan mengeluarkan lendir di mulutnya,” tuturnya.
Diakuinya, sebelum mendobrak pintu belakang rumah korban, mereka mencium bau tidak sedap disekitar rumah korban. Setelah pintu rumah bagian belakang didobrak, ketiganya-pun melihat korban telah meninggal diatas tempat tidur kamar tamu.”Bau yang menyengat itu, menambah kecurigaan kami. Karenanya, kami langsung mendobrak pintu rumah korban,” tandasnya.
Setelah melihat dan mengetahui korban telah meninggal dunia lanjutnya, iapun langsung menginformasikan kepada tetangga dan warga sekitar serta mengabarkan berita duka itu pada istri dan anak korban di Jakarta. Sementara diketahuinya, korban yang biasa dipanggil om Budi itu tinggal sendiri dirumah, karena istri dan anaknya serta keluarga besarnya tingga di Jakarta.”Korban hanya tinggal seorang diri,” pungkasnya.
Katanya, pada Sabtu sore lalu ia dan korban sempat mancing bersama-sama. namun seperti biasanya, setiap malam mereka bermain kartu bersama rekan lainnya. Tetapi malam itu, Om Budi tidak hadir.”Saat itu kami belum ada rasa curiga,” akunya.
Lurah Rabadompu Barat Muhammad Arif, SE mengaku, korban diduga telah tewas sejak tiga hari yang lalu. Mengingat tidak ada keluarga baik istri dan anaknya, korban akan segera dikuburkan di pemakaman Rabadompu Barat. ”Korban akan dimakamkan segera hari ini (Selasa, red).”katanya.
Sementara itu Kapolsek Rasane Timur Ipda. Hanafi mengatakan, pihaknya tengah mengidentifikasi penyebab kematian korban. Namun, pihaknya telah menerima informasi dari keluarga yang enggan jenazah korban diotopsi,” terangnya.(KS-05)
M. Isnaini saat ditemui wartawan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) usai mayat tersebut ditemukan Selasa (9/9) mengungkapkan, korban diketahui sejak Sabtu (6/9) malam lalu tidak keluar dari rumahnya. Hingga pagi sekitar pukul 08.30 Wita, oleh dua orang teman sekampungnya yakni Iwan Darmawan (35), Dedi (24) mendatangi rumah korban.”Setelah kami bertiga sampai dirumah korban, kamipun mengetuk pintu rumah korban bagian depannya.Tapi, rumahnya dalam keadaan terkunci,” ujarnya.
Karena dipanggil berkali-kali tidak dijawab, ia dan kedua temannya mendobrak pintu belakang rumah korban. Setelah masuk, mereka melihat kondisi korban dalam keadaan kaku tak bernyawa. ”Kondisi tubuh korban biru membengkak dan mengeluarkan lendir di mulutnya,” tuturnya.
Diakuinya, sebelum mendobrak pintu belakang rumah korban, mereka mencium bau tidak sedap disekitar rumah korban. Setelah pintu rumah bagian belakang didobrak, ketiganya-pun melihat korban telah meninggal diatas tempat tidur kamar tamu.”Bau yang menyengat itu, menambah kecurigaan kami. Karenanya, kami langsung mendobrak pintu rumah korban,” tandasnya.
Setelah melihat dan mengetahui korban telah meninggal dunia lanjutnya, iapun langsung menginformasikan kepada tetangga dan warga sekitar serta mengabarkan berita duka itu pada istri dan anak korban di Jakarta. Sementara diketahuinya, korban yang biasa dipanggil om Budi itu tinggal sendiri dirumah, karena istri dan anaknya serta keluarga besarnya tingga di Jakarta.”Korban hanya tinggal seorang diri,” pungkasnya.
Katanya, pada Sabtu sore lalu ia dan korban sempat mancing bersama-sama. namun seperti biasanya, setiap malam mereka bermain kartu bersama rekan lainnya. Tetapi malam itu, Om Budi tidak hadir.”Saat itu kami belum ada rasa curiga,” akunya.
Lurah Rabadompu Barat Muhammad Arif, SE mengaku, korban diduga telah tewas sejak tiga hari yang lalu. Mengingat tidak ada keluarga baik istri dan anaknya, korban akan segera dikuburkan di pemakaman Rabadompu Barat. ”Korban akan dimakamkan segera hari ini (Selasa, red).”katanya.
Sementara itu Kapolsek Rasane Timur Ipda. Hanafi mengatakan, pihaknya tengah mengidentifikasi penyebab kematian korban. Namun, pihaknya telah menerima informasi dari keluarga yang enggan jenazah korban diotopsi,” terangnya.(KS-05)
COMMENTS