Salah seorang Kader Partai Nasdem Kabupaten Bima, Agus membantah mencatut nama Bupati Bima, Drs, H.Syafrudin, HM.Nur,M.Pd untuk meminta sejumlah uang kepada korban.
Salah seorang Kader Partai Nasdem Kabupaten Bima, Agus membantah mencatut nama Bupati Bima, Drs, H.Syafrudin, HM.Nur,M.Pd untuk meminta sejumlah uang kepada korban. Sebab, yang dilakukan bukan meminta uang untuk lobi jabatan, tetapi hanya masuk disetiap Instansi untuk lobi paket proyek.
“Kalau untuk lobi proyek disetiap Instansi memang benar, tapi kalau meminta uang kepada korban untuk lobi jabatan tidak pernah saya lakukan. Artinya, informasi itu sama sekali tidak sesuai dengan fakta sesungguhnya,” tegas Agus kepada Koran Stabilitas, Jum’at (10/10) kemarin.
Ia mengaku, lobi proyek pada setiap instansi atas rekomendasi Bupati bukan sekedar membawa nama tanpa sepengetahuan orang nomor satu di Kabupaten Bima tersebut. Maksudnya, sebelum lobi paket pada instansi, jauh sebelumnya sudah melakukan komunikasi. “Saya lobi proyek atas rekomendasi Bupati, bukan asal bawa-bawa nama saja. Itupun, saya dan Bupati sebelumnya sudah melakukan komunikasi,” akunya.
Pada kesempatan itu, Agus juga mengaku memiliki banyak uang sehingga praktek semacam itu tidak mungkin dilakukan. Apalagi, sampai membawa nama Bupati demi memuluskan dan meyakinkan para korban agar uang yang diminta dapat dipenuhi. “Saya punya banyak uang, buat apa saya minta uang pada orang lain. Intinya, praktek tak terpuji itu tidak pernah saya lakukan, karena saya sadar tidak memiliki kemampuan untuk lobi-lobi Jabatan,” terangnya.
Atas persoalan itu, Agus mencurigai ada kecemburuan sosial baik pada internal Partai Nasdem maupun di luar Partai. Hal itu bisa saja terjadi, mengingat dirinya sukses mendapat kepercayaan untuk mengerjakan beberapa paket proyek. “Saya curiga ada permainan dibalik persoalan ini, sehingga saya diserang dengan menyebarkan isu-isu tidak jelas seperti ini,” pungkasnya. (KS-09)
“Kalau untuk lobi proyek disetiap Instansi memang benar, tapi kalau meminta uang kepada korban untuk lobi jabatan tidak pernah saya lakukan. Artinya, informasi itu sama sekali tidak sesuai dengan fakta sesungguhnya,” tegas Agus kepada Koran Stabilitas, Jum’at (10/10) kemarin.
Ia mengaku, lobi proyek pada setiap instansi atas rekomendasi Bupati bukan sekedar membawa nama tanpa sepengetahuan orang nomor satu di Kabupaten Bima tersebut. Maksudnya, sebelum lobi paket pada instansi, jauh sebelumnya sudah melakukan komunikasi. “Saya lobi proyek atas rekomendasi Bupati, bukan asal bawa-bawa nama saja. Itupun, saya dan Bupati sebelumnya sudah melakukan komunikasi,” akunya.
Pada kesempatan itu, Agus juga mengaku memiliki banyak uang sehingga praktek semacam itu tidak mungkin dilakukan. Apalagi, sampai membawa nama Bupati demi memuluskan dan meyakinkan para korban agar uang yang diminta dapat dipenuhi. “Saya punya banyak uang, buat apa saya minta uang pada orang lain. Intinya, praktek tak terpuji itu tidak pernah saya lakukan, karena saya sadar tidak memiliki kemampuan untuk lobi-lobi Jabatan,” terangnya.
Atas persoalan itu, Agus mencurigai ada kecemburuan sosial baik pada internal Partai Nasdem maupun di luar Partai. Hal itu bisa saja terjadi, mengingat dirinya sukses mendapat kepercayaan untuk mengerjakan beberapa paket proyek. “Saya curiga ada permainan dibalik persoalan ini, sehingga saya diserang dengan menyebarkan isu-isu tidak jelas seperti ini,” pungkasnya. (KS-09)
COMMENTS