Kepedulian dan jiwa sosial Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam kehidupan bermasyarakat bukan rahasia umum lagi
Kepedulian dan jiwa sosial Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam kehidupan bermasyarakat bukan rahasia umum lagi. Tetapi, sudah menjadi budaya turun temurun bahkan sudah melekat dalam jiwa Aparat Keamanan berbaju loreng tersebut. Buktinya, sejumlah anggota TNI terlihat antusias membantu masyarakat yang sedang melaksanakan kegiatan gotong royong.
Salah satunya, kegiatan gotong royong masyarakat Sarae Kecamatan Rasana,e Barat Kota Bima pada pekerjaan cor lantai Masjid Al-Falak di lingkungan setempat Sabtu (11/10) kemarin. Namun pada moment pekerjaan sarana ibadah umat Islam itu, bukan hanya Anggota TNI, tetapi juga terlihat sejumlah anggota Sat Pol PP Kota Bima.
Salah seorang anggota TNI kepada Koran Stabilitas, mengaku keterlibatan TNI dalam setiap kegiatan gotong royong sudah biasa dilakukan. Artinya, bukan hanya gotong royong pekerjaan sarana ibadah, tapi segala macam kegiatan yang bersifat umum. “Kami sudah biasa dengan hal-hal semacam ini, sebelumnya juga kami ikut membantu masyarakat yang mengerjakan Masjid di lingkungan Tanjung, “katanya.
Diakuinya, melibatkan diri dalam kegiatan social kemasyakatan bukan karena dipanggil, melainkan terpanggil. Maksudnya, memang benar-benar sudah berangkat dari hati masing-masing anggota TNI. Beda konteks dengan dipanggil, karena menurutnya kalau dipanggil ada semacam keterpaksaan. “Mungkin karena sudah terbiasa dengan hal semacam itu, terkadang kami (Personil TNI) mencari tahu dimana saja lokasi gotong royong,” ujarnya.
Salah satu warga, Kurniati kepada Koran ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI dan Sat Pol PP. Kedepanya, ia berharap keikutsertaan dua institusi tersebut tidak hanya kali ini, tapi terus ditumbuh kembangkan pada kegiatan sosial kemasyarakatan lainya. “Terus kembangkan, agar menjadi contoh bagi yang lainya,” pintanya. (KS-09)
Salah satunya, kegiatan gotong royong masyarakat Sarae Kecamatan Rasana,e Barat Kota Bima pada pekerjaan cor lantai Masjid Al-Falak di lingkungan setempat Sabtu (11/10) kemarin. Namun pada moment pekerjaan sarana ibadah umat Islam itu, bukan hanya Anggota TNI, tetapi juga terlihat sejumlah anggota Sat Pol PP Kota Bima.
Salah seorang anggota TNI kepada Koran Stabilitas, mengaku keterlibatan TNI dalam setiap kegiatan gotong royong sudah biasa dilakukan. Artinya, bukan hanya gotong royong pekerjaan sarana ibadah, tapi segala macam kegiatan yang bersifat umum. “Kami sudah biasa dengan hal-hal semacam ini, sebelumnya juga kami ikut membantu masyarakat yang mengerjakan Masjid di lingkungan Tanjung, “katanya.
Diakuinya, melibatkan diri dalam kegiatan social kemasyakatan bukan karena dipanggil, melainkan terpanggil. Maksudnya, memang benar-benar sudah berangkat dari hati masing-masing anggota TNI. Beda konteks dengan dipanggil, karena menurutnya kalau dipanggil ada semacam keterpaksaan. “Mungkin karena sudah terbiasa dengan hal semacam itu, terkadang kami (Personil TNI) mencari tahu dimana saja lokasi gotong royong,” ujarnya.
Salah satu warga, Kurniati kepada Koran ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI dan Sat Pol PP. Kedepanya, ia berharap keikutsertaan dua institusi tersebut tidak hanya kali ini, tapi terus ditumbuh kembangkan pada kegiatan sosial kemasyarakatan lainya. “Terus kembangkan, agar menjadi contoh bagi yang lainya,” pintanya. (KS-09)
COMMENTS