Puluhan pejabat Lingkup Pemerintah Kabupaten Dompu bersama masyarakat Desa Seneo, Serakapi serta Desa Sori Sakolo dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dompu
Puluhan pejabat Lingkup Pemerintah Kabupaten Dompu bersama masyarakat Desa Seneo, Serakapi serta Desa Sori Sakolo dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dompu, Sabtu (22/11) menggelar rapat koordinasi di Aula Kantor PDAM setempat. Hal itu dilakukan, untuk membahasa persoalan pipa penyaluran air minum yang rusak dibeberapa desa tersebut.
Berdasarkan hasil rapat, pengawasan air minum di Kecamatan woja dan Dompu diserahkan langsung Kepala PDAM Dompu. Dalam waktu dekat PDAM akan melakukan sosialisasi untuk bersama-sama menjaga dan memelihara fasilitas pipa air minum di dua kecamatan tersebut. Apabila ada kejadian pengerusakan fasilitas air minum yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, maka akan diproses hukum.
Selain itu diharapkan untuk bisa membangun komunikasi yang harmonis dengan mengedepankan musyawarah dan mufakat dan tidak melakukan pemblokiran jalan atau tindakan destruktif lainnya ketika ada persoalan. Sementara, untuk pembuatan Bak Pembagi akan dibuat dan ditempatkan oleh team tehnik PDAM Dompu.
Direktur PDAM Dompu, Syamsul Huriah S.Sos, mengatakan, dalam rapat koordinasi tersebut pihaknya hanya diminta bantuan untuk menyediakan fasilitas untuk kebutuhan kegiatan tersebut. ”Sebenarnya rapat ini digelar di kantor kecamatan. Namun, karena mungkin ada beberapa kendala, sehingga kamipun diminta bantuan untuk membantu menyediakan fasilitas,” ujarnya.
Syamsul mengaku, puluhan warga di tiga desa tersebut meminta PDAM untuk bisa membantu memanfaatkan sumber air di wilayah Desa Seneo dan lainnya. Tujuannya agar warga Desa Seleko, BTN, Terminal Ginte dan sekitarnya bisa menikmati air tersebut secara menyeluruh. ”Kemarin akibat warga-warga membuka sendiri saluran air tersebut, sehingga membuat warga Saleko dan lainya tidak bisa menikmati air itu dan dasar itulah melalui rapat tadi warga meminta kami untuk mencarikan jalan keluar dan solusi, guna membantu mereka agar air tersebut bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat Dompu,” jelasnya.
Rakor juga menghasilkan kesepakatan bersama dengan warga yang dituangkan secara tertulis dalam surat pernyataan yang ditanda tangani. ”Saya sangat setuju dengan kesepakatan itu, karena 90 Porsen warga-warga yang ada di beberapa wilayah tersebut, menginginkan sumber air itu dikelola langsung PDAM Dompu. Sehingga, pelayanan penyaluran air bersih bisa mereka nikmati dengan mudah,” tuturnya.
Untuk itu lanjut Syamsul, sesuai target PDAM Tahun 2019 Seratus Persen air bersih, diharapkan kepada pihak-pihak terkait untuk tetap bekerja sama, guna menunjang kemajuan dan peningkatan terhadap pelayanan dan penyaluran air bersih tersebut. ”Sebenarnya target itu terlalu besar, akan tetapi, kami akan tetap dan terus berusaha untuk bekerja keras, agar bisa mencapai target tersebut. Namun, sebelum itu saya tetap meminta kerja sama dan dukungannya kepada pihak-pihak terkait agar sesuatu yang kita targetkan mampu untuk kita gapai dan raih,” harapnya. (KS-10)
Berdasarkan hasil rapat, pengawasan air minum di Kecamatan woja dan Dompu diserahkan langsung Kepala PDAM Dompu. Dalam waktu dekat PDAM akan melakukan sosialisasi untuk bersama-sama menjaga dan memelihara fasilitas pipa air minum di dua kecamatan tersebut. Apabila ada kejadian pengerusakan fasilitas air minum yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, maka akan diproses hukum.
Selain itu diharapkan untuk bisa membangun komunikasi yang harmonis dengan mengedepankan musyawarah dan mufakat dan tidak melakukan pemblokiran jalan atau tindakan destruktif lainnya ketika ada persoalan. Sementara, untuk pembuatan Bak Pembagi akan dibuat dan ditempatkan oleh team tehnik PDAM Dompu.
Direktur PDAM Dompu, Syamsul Huriah S.Sos, mengatakan, dalam rapat koordinasi tersebut pihaknya hanya diminta bantuan untuk menyediakan fasilitas untuk kebutuhan kegiatan tersebut. ”Sebenarnya rapat ini digelar di kantor kecamatan. Namun, karena mungkin ada beberapa kendala, sehingga kamipun diminta bantuan untuk membantu menyediakan fasilitas,” ujarnya.
Syamsul mengaku, puluhan warga di tiga desa tersebut meminta PDAM untuk bisa membantu memanfaatkan sumber air di wilayah Desa Seneo dan lainnya. Tujuannya agar warga Desa Seleko, BTN, Terminal Ginte dan sekitarnya bisa menikmati air tersebut secara menyeluruh. ”Kemarin akibat warga-warga membuka sendiri saluran air tersebut, sehingga membuat warga Saleko dan lainya tidak bisa menikmati air itu dan dasar itulah melalui rapat tadi warga meminta kami untuk mencarikan jalan keluar dan solusi, guna membantu mereka agar air tersebut bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat Dompu,” jelasnya.
Rakor juga menghasilkan kesepakatan bersama dengan warga yang dituangkan secara tertulis dalam surat pernyataan yang ditanda tangani. ”Saya sangat setuju dengan kesepakatan itu, karena 90 Porsen warga-warga yang ada di beberapa wilayah tersebut, menginginkan sumber air itu dikelola langsung PDAM Dompu. Sehingga, pelayanan penyaluran air bersih bisa mereka nikmati dengan mudah,” tuturnya.
Untuk itu lanjut Syamsul, sesuai target PDAM Tahun 2019 Seratus Persen air bersih, diharapkan kepada pihak-pihak terkait untuk tetap bekerja sama, guna menunjang kemajuan dan peningkatan terhadap pelayanan dan penyaluran air bersih tersebut. ”Sebenarnya target itu terlalu besar, akan tetapi, kami akan tetap dan terus berusaha untuk bekerja keras, agar bisa mencapai target tersebut. Namun, sebelum itu saya tetap meminta kerja sama dan dukungannya kepada pihak-pihak terkait agar sesuatu yang kita targetkan mampu untuk kita gapai dan raih,” harapnya. (KS-10)
COMMENTS