Diduga akibat arus pendek lisyrik, ruko milik H. Abdul Haris (37) warga lingkungan Bonto R. 15 Rw. 08 Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota Kota Bima ludes terbakar.
Diduga akibat arus pendek lisyrik, ruko milik H. Abdul Haris (37) warga lingkungan Bonto R. 15 Rw. 08 Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota Kota Bima ludes terbakar. Peristiwa tersebut, terjadi pada hari Selasa (25/11) sekitar pikul 09.00 Wita.
Menurut H. Abdul Haris pemilik ruko yang terbakar itu, saat kejadian ia tengah duduk di depan ruko miliknya. Tiba-tiba, terdengar suara ledakan berasal dari dalam ruko."Letusannya sangat keras, sehingga membuat saya kaget,"ujarnya.
Setelah meledak lanjutnya, api langsung menyala hingga mermbat kesemua alat-alat yang dijual. Yang ada dalam ruko itu adalah alat mesin untuk kebutuhan nelayan termasuk oli, tiner, solar. "Yang ada dalam toko barang-barang mudah terbakar," jelasnya.
Dalam hitungan menit saja, api yang berasal dari letusan itu membesar dan melahap semua isi toko. "Kuat dugaan saya, kebakaran terjadi akibat arus pendek listrik," duganya.
Untung saja saat itu katanya, para warga serta tetangga yang mendengar letusan itu maupun melihat api menyebar langsung berdatangan."Setelah beberapa waktu warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, baru tiga unit mobil pemadam kebakaran tiba,"ungkapnya.
Dalam peristiwa itu, tidak ada korban jiwa. Namun, ia mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah."Saya rugi Rp. 200 Juta ni,"sebutnya.
Kapolsek Asakota, IPTU. Ebyan mengaku, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran tersebut. "Kami sedang menyelidikinya," katanya singkat.(KS-05)
Menurut H. Abdul Haris pemilik ruko yang terbakar itu, saat kejadian ia tengah duduk di depan ruko miliknya. Tiba-tiba, terdengar suara ledakan berasal dari dalam ruko."Letusannya sangat keras, sehingga membuat saya kaget,"ujarnya.
Setelah meledak lanjutnya, api langsung menyala hingga mermbat kesemua alat-alat yang dijual. Yang ada dalam ruko itu adalah alat mesin untuk kebutuhan nelayan termasuk oli, tiner, solar. "Yang ada dalam toko barang-barang mudah terbakar," jelasnya.
Dalam hitungan menit saja, api yang berasal dari letusan itu membesar dan melahap semua isi toko. "Kuat dugaan saya, kebakaran terjadi akibat arus pendek listrik," duganya.
Untung saja saat itu katanya, para warga serta tetangga yang mendengar letusan itu maupun melihat api menyebar langsung berdatangan."Setelah beberapa waktu warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, baru tiga unit mobil pemadam kebakaran tiba,"ungkapnya.
Dalam peristiwa itu, tidak ada korban jiwa. Namun, ia mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah."Saya rugi Rp. 200 Juta ni,"sebutnya.
Kapolsek Asakota, IPTU. Ebyan mengaku, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran tersebut. "Kami sedang menyelidikinya," katanya singkat.(KS-05)
COMMENTS