Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima Drs.Azhari menggelar pertemuan dengan sebuah organisasi perawat, yakni Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Bima
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima Drs.Azhari menggelar pertemuan dengan sebuah organisasi perawat, yakni Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Bima, di Aula SMK 3 Kota Bima Kamis (20/11). Pertemuan tersebut merupakan pertemuan perdana antara anggota PPNI dan Kepala Dinas. Selain untuk menjalin silaturahmi, ada beberapa poin penting yang disampaikan kepala Dinas.
Kepada Koran ini, Azhari menjelaskan, bahwa saat ini perawat yang tergabung dalam PPNI Kota Bima sebanyak 309 orang, diantaranya 178 perawat yang sudah PNS, 45 Sukarela, 4 Honorer dan 82 orang tersebar di puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Bima. “Penyerapan tenaga perawat di Kota Bima masih sedikit, disbanding produk yang dihasilkan setiap tahun, dari beberapa kampus yang ada di Kota Bima,” terangnya.
Dalam pertemuan itu Azhari berharap kepada anggota PPNI agar tetap mendaftarkan diri dalam organisasi tersebut, dan bagi yang belum untuk segera mendaftar. Sebab, jika sudah masuk menjadi anggota PPNI, maka akan terlindungi hak-haknya sebagai perawat.
Selain itu, PPNI akan dijadikan sebagai salah satu syarat bagi perawat untuk kenaikan pangkat. Maksudnya, perawat PNS yang ingin mengajukan kenaikan pangkat, harus mendapatkan rekomendasi dari PPNI. Pada kesempatan itu, Azhari berharap agar kedepan PPNI harus tunjukan jadi diri dan nilai tawar di masyarakat, dan harus bisa menjadi ujung tombak, terutama untuk para perawat.
Selain poin – poin itu, Azhari juga mengajak seluruh anggota PPNI Kota Bima untuk selalu bersikap dan berprilaku bersih karena kebersihan itu adalah rohnya perawat. Kemudian perawat harus mampu menguasai pengelolaan keuangan, tertib administrasi, ego sector di bidang masing-masing, Disipiln, asset dank lining service. “Ketujuh poin tersebut harus dimiliki oleh setiap perawat,” harapnya. (KS-02)
Kepada Koran ini, Azhari menjelaskan, bahwa saat ini perawat yang tergabung dalam PPNI Kota Bima sebanyak 309 orang, diantaranya 178 perawat yang sudah PNS, 45 Sukarela, 4 Honorer dan 82 orang tersebar di puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Bima. “Penyerapan tenaga perawat di Kota Bima masih sedikit, disbanding produk yang dihasilkan setiap tahun, dari beberapa kampus yang ada di Kota Bima,” terangnya.
Dalam pertemuan itu Azhari berharap kepada anggota PPNI agar tetap mendaftarkan diri dalam organisasi tersebut, dan bagi yang belum untuk segera mendaftar. Sebab, jika sudah masuk menjadi anggota PPNI, maka akan terlindungi hak-haknya sebagai perawat.
Selain itu, PPNI akan dijadikan sebagai salah satu syarat bagi perawat untuk kenaikan pangkat. Maksudnya, perawat PNS yang ingin mengajukan kenaikan pangkat, harus mendapatkan rekomendasi dari PPNI. Pada kesempatan itu, Azhari berharap agar kedepan PPNI harus tunjukan jadi diri dan nilai tawar di masyarakat, dan harus bisa menjadi ujung tombak, terutama untuk para perawat.
Selain poin – poin itu, Azhari juga mengajak seluruh anggota PPNI Kota Bima untuk selalu bersikap dan berprilaku bersih karena kebersihan itu adalah rohnya perawat. Kemudian perawat harus mampu menguasai pengelolaan keuangan, tertib administrasi, ego sector di bidang masing-masing, Disipiln, asset dank lining service. “Ketujuh poin tersebut harus dimiliki oleh setiap perawat,” harapnya. (KS-02)
COMMENTS