Berkat keterampilanya dalam membuat permata cincin dan kalung dari batu, Lurah Karijawa Kabupaten Dompu, Sujono S.Sos, sukses meraih predikat sebagai pembuat batu akik
Berkat keterampilanya dalam membuat permata cincin dan kalung dari batu, Lurah Karijawa Kabupaten Dompu, Sujono S.Sos, sukses meraih predikat sebagai pembuat batu akik. Profesi sampingan itu sudah ditekuninya lebih kurang empat Tahun."Saya berlajar membuat batu cincin dan kalung mulai Tahun 2004, tapi waktu itu saya belum jadi lurah karijawa Dompu," ujarnya.
Dalam satu bulan dirinya mampu memproduksi 30 sampai 50 biji batu cincin dan kalung. Hanya saja hasil keterampilan itu tidak dijual, melainkan hanya dijadikan barang koleksi dan cendramata saja. Katanya, alat-alat untuk membuat itu antara lain, Gerinda Potong, Palu, Betel, Mesin Gerinda Asah Listrik dan Amplas. Sementara, Bahanya antara lain, Batu Aki yang didapatkan di sungai dan gunung, batu Naga Sui, Batu Akik Klumuk dan batu-batu akik bergambar lain. Caranya, pertama-tama batu dipilih dan dipotong dengan menggunakan gerinda potong listrik. Setelah itu, batu-batu diasa dengan gerinda asa listrik untuk membentuk batu itu sesuai dengan seni dan keinginan masing-masing. “Barulah batu cincin itu diasah dengan amplas kasar dan halus serta difinisin dengan mengasah dipermukaan bambu hingga mengkilat," jelasnya
Ditanya, apakah produksi batu ini pernah dipasarkan atau dipromosikan? Hasil keterampilan itu pernah ia promosi lewat kegiatan sanggar batu cincin dan kalung. Hanya saja, pada saat itu masyarakat lebih banyak belum memahami tentang batu cincin dan kalung tersebut." Batu cincin dan kalung yang saya produksi ini hanya untuk kosumsi lokal saya," ujarnya.
Ia berharap Pemerintah dan Masyarakat Dompu, agar bisa memahami dan menghargai hasil kerajinan itu sebagai kreativitas dan aset daerah." Semoga apa yang saya produksi ini, bisa dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat Dompu dan Pemerintah setempat. Sehingga, ini bisa menjadi hasil dari karya seni (kerajinan batu akik)," Harapnya.(KS-10)
Dalam satu bulan dirinya mampu memproduksi 30 sampai 50 biji batu cincin dan kalung. Hanya saja hasil keterampilan itu tidak dijual, melainkan hanya dijadikan barang koleksi dan cendramata saja. Katanya, alat-alat untuk membuat itu antara lain, Gerinda Potong, Palu, Betel, Mesin Gerinda Asah Listrik dan Amplas. Sementara, Bahanya antara lain, Batu Aki yang didapatkan di sungai dan gunung, batu Naga Sui, Batu Akik Klumuk dan batu-batu akik bergambar lain. Caranya, pertama-tama batu dipilih dan dipotong dengan menggunakan gerinda potong listrik. Setelah itu, batu-batu diasa dengan gerinda asa listrik untuk membentuk batu itu sesuai dengan seni dan keinginan masing-masing. “Barulah batu cincin itu diasah dengan amplas kasar dan halus serta difinisin dengan mengasah dipermukaan bambu hingga mengkilat," jelasnya
Ditanya, apakah produksi batu ini pernah dipasarkan atau dipromosikan? Hasil keterampilan itu pernah ia promosi lewat kegiatan sanggar batu cincin dan kalung. Hanya saja, pada saat itu masyarakat lebih banyak belum memahami tentang batu cincin dan kalung tersebut." Batu cincin dan kalung yang saya produksi ini hanya untuk kosumsi lokal saya," ujarnya.
Ia berharap Pemerintah dan Masyarakat Dompu, agar bisa memahami dan menghargai hasil kerajinan itu sebagai kreativitas dan aset daerah." Semoga apa yang saya produksi ini, bisa dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat Dompu dan Pemerintah setempat. Sehingga, ini bisa menjadi hasil dari karya seni (kerajinan batu akik)," Harapnya.(KS-10)
COMMENTS