Menyusul keluhan warga soal kelangkaan dan mahal harga semen beberapa minggu terakhir, menjadi perhatian aparat Kepolisian.
Menyusul keluhan warga soal kelangkaan dan mahal harga semen beberapa minggu terakhir, menjadi perhatian aparat Kepolisian. Aparat pun menyelidiki, apakah kelangkaan tersebut diakibatkan oleh keterlambatan distribusi atau adanya dugaan penimbunan.
Aparat Kepolisian dari Sat Reskrim Polres Bima Kota diterjunkan untuk memeriksa satu persatu gudang milik distributor semen yang terletak di kawasan Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Dalam pengecekan tersebut, aparat mendapati gudang dalam keadaan kosong. Isi gudang hanya tumpukan sak semen yang sudah dalam kondisi rusak atau tidak bisa dipakai lagi.
Wakapolres Bima Kota Kompol. Yuyan Priatmaja, S. Ik mengatakan, hasil pengecekan gudang-gudang yang didatangi dalam kondisi kosong. Pengecekan ini apakah karena adanya indikasi penimbunan atau karena distribusi terlambat datang.”Dari hasil pengecekan, distribusi terlambat datang karena menggunakan jalur laut,”ujarnya saat ditemui di Kantornya Rabu (5/11).
Saat ditanya mengenai warga yang melihat masih adanya aktifitas pengangkutan ditengah kelangkaan, Yuyan mengatakan, stok tersebut kemungkinan karena masih ada DO sebelumnya. Karena memang, pihak distributor tidak menjual secara eceran. Namun yang jelas, untuk sementara berdasarkan hasil pengecekan ini pihaknya belum menemukan adanya indikasi penimbunan.”Kedepannya, kita akan terus melakukan pengecekan,”janjinya. (KS-05)
Aparat Kepolisian dari Sat Reskrim Polres Bima Kota diterjunkan untuk memeriksa satu persatu gudang milik distributor semen yang terletak di kawasan Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Dalam pengecekan tersebut, aparat mendapati gudang dalam keadaan kosong. Isi gudang hanya tumpukan sak semen yang sudah dalam kondisi rusak atau tidak bisa dipakai lagi.
Wakapolres Bima Kota Kompol. Yuyan Priatmaja, S. Ik mengatakan, hasil pengecekan gudang-gudang yang didatangi dalam kondisi kosong. Pengecekan ini apakah karena adanya indikasi penimbunan atau karena distribusi terlambat datang.”Dari hasil pengecekan, distribusi terlambat datang karena menggunakan jalur laut,”ujarnya saat ditemui di Kantornya Rabu (5/11).
Saat ditanya mengenai warga yang melihat masih adanya aktifitas pengangkutan ditengah kelangkaan, Yuyan mengatakan, stok tersebut kemungkinan karena masih ada DO sebelumnya. Karena memang, pihak distributor tidak menjual secara eceran. Namun yang jelas, untuk sementara berdasarkan hasil pengecekan ini pihaknya belum menemukan adanya indikasi penimbunan.”Kedepannya, kita akan terus melakukan pengecekan,”janjinya. (KS-05)
COMMENTS