Ia mengalami luka pada sejumlah bagian tubuh setelah mendapatkan tendangan maut dari oknum Anggota Patroli Motor (Patmor) Polres Bima Kota yang diketahui berinisial J.
Rahmad Cahyadin (14) warga Asrama Kodim 1608 Bima, yang masih duduk di bangku SMP I Kota Bima, terpaksa harus dilarikan ke RSUD Bima, Sabtu (12/12) kemarin. Ia mengalami luka pada sejumlah bagian tubuh setelah mendapatkan tendangan maut dari oknum Anggota Patroli Motor (Patmor) Polres Bima Kota yang diketahui berinisial J.
Oknum Anggota Patroli Bermotor (Patmor) Polres Bima Kota berinisial J ini pun, nyaris dihakimi ratusan warga Kelurahan Rabangodu Selatan Kota Bima. Beruntung, setelah oknum, cepat melarikan diri dari kejaran massa yang kesal akibat ulahnya yang tidak manusiawi itu.
"Setelah menendang korban hingga jatuh, Polisi itu langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor Astrea warna hitam. Untung Polisi itu cepat lari, kalu tidak dia sudah dihajar massa yang kesal. Bahkan, Polisi itu sempat dikejar oleh ratusan warga," ungkap salah satu warga di lokasi kejadian.
Korban yang ditemui wartawan di IGD RSUD Bima Sabtu (13/12) siang mengaku, aksi brutal oknum Anggota Patmor itu, bermula ketika dirinya dari arah Timur menuju Barat jalan protokol. Saat itu, ia bertujuan ingin mengantar temannya yang tinggal di Kelurahan Penato'i. "Setelah saya sampai di depan Kantor Polres Bima Kota, dari arah belakang saya dipanggi-panggil," ceritanya.
Karena dipanggil dengan muka sangar lanjutnya, ia pun terus saja lari hingga mengambil arah menuju Kuburan Suhada di Kelurahan Rabangodu Utara. "Polisi itu terus saja mengejar saya. Saat sampai di Kelurahan Rabangodu Selatan, saya langsung ditendang sebanyak tiga kali, hingga saya jatuh tersungkur bersama motor yang saya kendarai,"bebernya.
Usai menendang pada punggung bagian kanan dengan menggunakan sepatu bot, Polisi itu langsung melarikan diri tanpa menghiraukan dirinya. "Akibat jatuh, saya juga menabrak mobil Avansa yang diparkir di pinggir jalan hingga ban mobilpun pecah," ungkapnya.
Setelah itu, warga yang melihatnya langsung membawa ke RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif. "Bahkan sebelum Polisi itu menendang saya, saya dicacimaki dengan menggunakan bahasa kasar dan diancam mau menembak dengan senjata yang saat itu melingkar di tubuhnya," tuturnya.
Salah seorang Perawat IGD RSUD Bima mengatakan, korban mengalami lecet bengkak pada pinggang bagian kanan, lecet pada bagian kaki kiri dan pergelangan tangan kanannya telah bergeser. "Tangannya telah kami perban agar tidak tambah parah," katanya.
Kasi Propam Polres Bima Kota, IPDA Luthfi Hidayat mengaku, pihaknya telah mengetahui masalah itu. Namun, saat ini belum bisa memastikan siapa oknum anggota tersebut. "Saya sudah perintahkan anggota untuk turun ke lapangan dan mencari tahu soal kasus itu. Kalau benar, saya tindak anggota itu," katanya singkat. (KS-13)
Siswa korban penganiayan Polisi |
"Setelah menendang korban hingga jatuh, Polisi itu langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor Astrea warna hitam. Untung Polisi itu cepat lari, kalu tidak dia sudah dihajar massa yang kesal. Bahkan, Polisi itu sempat dikejar oleh ratusan warga," ungkap salah satu warga di lokasi kejadian.
Korban yang ditemui wartawan di IGD RSUD Bima Sabtu (13/12) siang mengaku, aksi brutal oknum Anggota Patmor itu, bermula ketika dirinya dari arah Timur menuju Barat jalan protokol. Saat itu, ia bertujuan ingin mengantar temannya yang tinggal di Kelurahan Penato'i. "Setelah saya sampai di depan Kantor Polres Bima Kota, dari arah belakang saya dipanggi-panggil," ceritanya.
Karena dipanggil dengan muka sangar lanjutnya, ia pun terus saja lari hingga mengambil arah menuju Kuburan Suhada di Kelurahan Rabangodu Utara. "Polisi itu terus saja mengejar saya. Saat sampai di Kelurahan Rabangodu Selatan, saya langsung ditendang sebanyak tiga kali, hingga saya jatuh tersungkur bersama motor yang saya kendarai,"bebernya.
Usai menendang pada punggung bagian kanan dengan menggunakan sepatu bot, Polisi itu langsung melarikan diri tanpa menghiraukan dirinya. "Akibat jatuh, saya juga menabrak mobil Avansa yang diparkir di pinggir jalan hingga ban mobilpun pecah," ungkapnya.
Setelah itu, warga yang melihatnya langsung membawa ke RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif. "Bahkan sebelum Polisi itu menendang saya, saya dicacimaki dengan menggunakan bahasa kasar dan diancam mau menembak dengan senjata yang saat itu melingkar di tubuhnya," tuturnya.
Salah seorang Perawat IGD RSUD Bima mengatakan, korban mengalami lecet bengkak pada pinggang bagian kanan, lecet pada bagian kaki kiri dan pergelangan tangan kanannya telah bergeser. "Tangannya telah kami perban agar tidak tambah parah," katanya.
Kasi Propam Polres Bima Kota, IPDA Luthfi Hidayat mengaku, pihaknya telah mengetahui masalah itu. Namun, saat ini belum bisa memastikan siapa oknum anggota tersebut. "Saya sudah perintahkan anggota untuk turun ke lapangan dan mencari tahu soal kasus itu. Kalau benar, saya tindak anggota itu," katanya singkat. (KS-13)
COMMENTS