Aparat TNI Kodim Dompu bersama Anggota Kepolisian Sektor Kota, Kamis (4/12) menggelar aksi rajia pembersihan preman yang berkeliaran di pasar (pertokoan) Dompu.
Aparat TNI Kodim Dompu bersama Anggota Kepolisian Sektor Kota, Kamis (4/12) menggelar aksi rajia pembersihan preman yang berkeliaran di pasar (pertokoan) Dompu. Hal itu dilakukan, untuk menindak lanjuti informasi para pedagang yang selama resah dengan keberadaan preman. Pedagang mengaku para preman kerap melakukan keributan, keonaran dan aksi pemalakan kepada pedagang yang berjualan di lokasi tersebut.
Anggota Intel Kodim, Dompu Nurdin, pada koran ini mengatakan, operasi itu merupakan tindak lanjut keluhan para pedagang dan pembeli yang selama ini mengaku terganggu dengan keberadaan para preman. ”Menurut informasi dari para pedagang, para preman-preman ini kerap kali melakukan aksi pemalakan dengan menakuti menggunakan senjata rakitan dan benda tajam lainnya. Bahkan, para preman juga sering kali bermabuk-mabukan di areal ini. Sehingga, para pedagag dan pembeli pada takut dan resah dengan keberadaan mereka,” ungkapnya.
Karenanya, bersama sejumlah Anggota Kepolisian dan pihak lainya melakukan aksi pembersihan terhadap keberadaan preman-preman tersebut. ”Ini kami lakukan selain untuk menindak lanjuti informasi dan keluhan dari sejumlah pedagang dan pembeli. Tapi juga sebagai bentuk untuk memberikan rasa aman di lokasi pasar di wilayah Dompu ini,” ujarnya.
Diharapkannya, kepada seluruh pedagang agar tidak menuruti dan mengindahkan permintaan para preman. Sebab, apabila diindahkan mereka akan semakin berlah dan terus melakukan pemalakan serta membuat onar. ”Saya harap, apabila masih ada preman yang berani berbuat onar dan menagih uang kepada para pedagang, tolong langsung informasikan kepada kami, supaya kami bias turun langsung ke lapangan,” harapnya.
Salah satu pedagang, Ibu Ida membenarkan adanya aksi pemalakan yang kerap dilakukan sejumlah preman di lokasi pasar tersebut. ”Selama ini Saya dan sejumlah pedagang lain sering kali dipalak dan ditakuti oleh para preman yang ada di pasar ini. Bahkan, para pedagang yang berasal dari Padang kerap kali ditakuti dengan menggunakan senjata tajam dan dimintai uang oleh mereka,” ungkapnya.
Diharapkannya pihak aparat Kepolisian bisa bertindak tegas dalam mengusut tuntas para preman tersebut. ”Jujur selama ada para preman ini, kami merasa resah dan terganggu. Bahkan, para pembeli yang ingin membeli dagangan kami tidak berani masuk ke toko kami, lantaran takut dengan mereka yang sering kali mabuk-mabuk disini,” tandasnya. (KS-10)
Anggota Intel Kodim, Dompu Nurdin, pada koran ini mengatakan, operasi itu merupakan tindak lanjut keluhan para pedagang dan pembeli yang selama ini mengaku terganggu dengan keberadaan para preman. ”Menurut informasi dari para pedagang, para preman-preman ini kerap kali melakukan aksi pemalakan dengan menakuti menggunakan senjata rakitan dan benda tajam lainnya. Bahkan, para preman juga sering kali bermabuk-mabukan di areal ini. Sehingga, para pedagag dan pembeli pada takut dan resah dengan keberadaan mereka,” ungkapnya.
Karenanya, bersama sejumlah Anggota Kepolisian dan pihak lainya melakukan aksi pembersihan terhadap keberadaan preman-preman tersebut. ”Ini kami lakukan selain untuk menindak lanjuti informasi dan keluhan dari sejumlah pedagang dan pembeli. Tapi juga sebagai bentuk untuk memberikan rasa aman di lokasi pasar di wilayah Dompu ini,” ujarnya.
Diharapkannya, kepada seluruh pedagang agar tidak menuruti dan mengindahkan permintaan para preman. Sebab, apabila diindahkan mereka akan semakin berlah dan terus melakukan pemalakan serta membuat onar. ”Saya harap, apabila masih ada preman yang berani berbuat onar dan menagih uang kepada para pedagang, tolong langsung informasikan kepada kami, supaya kami bias turun langsung ke lapangan,” harapnya.
Salah satu pedagang, Ibu Ida membenarkan adanya aksi pemalakan yang kerap dilakukan sejumlah preman di lokasi pasar tersebut. ”Selama ini Saya dan sejumlah pedagang lain sering kali dipalak dan ditakuti oleh para preman yang ada di pasar ini. Bahkan, para pedagang yang berasal dari Padang kerap kali ditakuti dengan menggunakan senjata tajam dan dimintai uang oleh mereka,” ungkapnya.
Diharapkannya pihak aparat Kepolisian bisa bertindak tegas dalam mengusut tuntas para preman tersebut. ”Jujur selama ada para preman ini, kami merasa resah dan terganggu. Bahkan, para pembeli yang ingin membeli dagangan kami tidak berani masuk ke toko kami, lantaran takut dengan mereka yang sering kali mabuk-mabuk disini,” tandasnya. (KS-10)
COMMENTS