Bentuk perhatian itu dibuktikan dengan mencanangkan gerakan penghijauan hutan secara serentak yang dimulai sejak masuk musim hujan Tahun 2014 ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bima memberikan perhatian serius terhadap kondisi alam di Kota Bima demi kelangsungan hidup generasi kedepannya. Bentuk perhatian itu dibuktikan dengan mencanangkan gerakan penghijauan hutan secara serentak yang dimulai sejak masuk musim hujan Tahun 2014 ini. Puncak kegiatan itu dilaksanakan pada Selasa (23/12) pagi di kawasan Gunung Danataraha Kota Bima.
Agenda kegiatan tersebut diinisiasi langsung oleh Walikota Bima, HM Qurais H Abidin melibatkan seluruh komponen masyarakat. Mulai dari pelajar, mahasiswa, organisasi kepemudaan, organisasi kemasyarakatan, LSM, organisasi sosial, semua SKPD, BUMN, organisasi perempuan, PKK dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Bima.
Penghijauan tahun ini nampak berbeda dari sebelumnya karena Walikota Bima mengagendakan penanaman pohon dilakukan secara berkelanjutan hingga musim hujan berakhir.
Dalam arahannya, HM Qurais H Abidin mengatakan, gerakan penghijauan kali ini dirangkaikan dengan peringatan hari konservasi alam nasional dan gerakan perempuan menanam. Karenanya, Pemerintah Kota Bima melibatkan banyak perempuan seperti dari GOW dan PKK untuk mengalakkan program menanam dengan mengajak serta semua perempuan di Kota Bima.
Diakuinya, gerakan penghijauan hutan sangatlah penting dan bermanfaat untuk generasi kita puluhan tahun bahkan ratusan tahun yang akan datang. Hutan yang sehat dan ditumbuhi pepohonan rindang akan menjaga tersedianya sumber mata air, menjaga tidak terjadinya longsor, memperindah alam dan memastikan sumber oksigen yang sehat bagi manusia.
Isyarat alam beberapa kali telah diperlihatkan oleh Tuhan kata dia, lantaran manusia tidak menjaga dan memelihara hutan. Seperti di musibah tanah longsor di Banjarnegara yang belum lama ini terjadi telah menyebabkan ratusan manusia kehilangan nyawa.
Di Kota Bima sambungnya, beberapa wilayah mulai tak terlihat lagi pepohonan yang rindang seperti dulu. Hal itu disebabkan karena hampir semua masyarakat yang memiliki lahan tegalan menanam tanaman semusim dan menebang pohon sehingga hutan menjadi gundul. Selain itu dipengaruhi penggunakan berbagai zat kimia dan obat-obatan sehingga kesuburan tanah berkurang.
“Wajar saja Kota Bima panasnya luar biasa meski musim hujan. Untuk itu, melalui gerakan menanam pohon ini setidaknya kita dapat mengurangi potensi musibah longsor itu terjadi serta menjamin ketersediaan oksigen untuk anak dan cucu kita kedepan,” tutur Qurais.
Namun diingatkannya kepada masyarakat, agar bibit pohon tidak saja ditanam tetapi harus dijaga, dirawat dan memastikannya tumbuh besar. Sebab belajar dari pengalaman sebelumnya, banyak bibit pohon ditanam termasuk di Gunung Danataraha seluas 3 hektar tak ada yang tumbuh karena tak dirawat.
“Jangan hari ini ditanam, tahun depan baru datang lagi melihatnya. Karena berapa puluh miliar pohon yang ditanam selama ini secara nasional tetapi jarang yang tumbuh karena tidak dijaga dan dirawat. Minimal 50 persen dari yang kita tanam ini tumbuh besar, itu sudah sangat luar biasa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Kota Bima, Ir. Abdurrahman Iba mengatakan, sebelum puncak penanaman pohon di Danataraha pihaknya telah membagikan sedikitnya 8 ribu bibit pohon lebih awal kepada BUMN untuk ditanam. Sementara untuk 10 titik lokasi hutan yang dianggap gundul juga disebarkan sebanyak 300 ribu bibit melalui kelurahan. Termasuk di Hutan Ncai Kapenta juga diberikan bibit 25 ribu pohon melalui Kelompok Tani Kapenta.
“Total bibit pohon yang kita siapkan sebanyak 430 ribu bibit, bantuan dari kementerian. Kita akan terus menggalakan penanaman ini hingga musim hujan berakhir melibatkan semua pihak,” tandasnya. (KS-13)
Agenda kegiatan tersebut diinisiasi langsung oleh Walikota Bima, HM Qurais H Abidin melibatkan seluruh komponen masyarakat. Mulai dari pelajar, mahasiswa, organisasi kepemudaan, organisasi kemasyarakatan, LSM, organisasi sosial, semua SKPD, BUMN, organisasi perempuan, PKK dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Bima.
Penghijauan tahun ini nampak berbeda dari sebelumnya karena Walikota Bima mengagendakan penanaman pohon dilakukan secara berkelanjutan hingga musim hujan berakhir.
Dalam arahannya, HM Qurais H Abidin mengatakan, gerakan penghijauan kali ini dirangkaikan dengan peringatan hari konservasi alam nasional dan gerakan perempuan menanam. Karenanya, Pemerintah Kota Bima melibatkan banyak perempuan seperti dari GOW dan PKK untuk mengalakkan program menanam dengan mengajak serta semua perempuan di Kota Bima.
Diakuinya, gerakan penghijauan hutan sangatlah penting dan bermanfaat untuk generasi kita puluhan tahun bahkan ratusan tahun yang akan datang. Hutan yang sehat dan ditumbuhi pepohonan rindang akan menjaga tersedianya sumber mata air, menjaga tidak terjadinya longsor, memperindah alam dan memastikan sumber oksigen yang sehat bagi manusia.
Isyarat alam beberapa kali telah diperlihatkan oleh Tuhan kata dia, lantaran manusia tidak menjaga dan memelihara hutan. Seperti di musibah tanah longsor di Banjarnegara yang belum lama ini terjadi telah menyebabkan ratusan manusia kehilangan nyawa.
Di Kota Bima sambungnya, beberapa wilayah mulai tak terlihat lagi pepohonan yang rindang seperti dulu. Hal itu disebabkan karena hampir semua masyarakat yang memiliki lahan tegalan menanam tanaman semusim dan menebang pohon sehingga hutan menjadi gundul. Selain itu dipengaruhi penggunakan berbagai zat kimia dan obat-obatan sehingga kesuburan tanah berkurang.
“Wajar saja Kota Bima panasnya luar biasa meski musim hujan. Untuk itu, melalui gerakan menanam pohon ini setidaknya kita dapat mengurangi potensi musibah longsor itu terjadi serta menjamin ketersediaan oksigen untuk anak dan cucu kita kedepan,” tutur Qurais.
Namun diingatkannya kepada masyarakat, agar bibit pohon tidak saja ditanam tetapi harus dijaga, dirawat dan memastikannya tumbuh besar. Sebab belajar dari pengalaman sebelumnya, banyak bibit pohon ditanam termasuk di Gunung Danataraha seluas 3 hektar tak ada yang tumbuh karena tak dirawat.
“Jangan hari ini ditanam, tahun depan baru datang lagi melihatnya. Karena berapa puluh miliar pohon yang ditanam selama ini secara nasional tetapi jarang yang tumbuh karena tidak dijaga dan dirawat. Minimal 50 persen dari yang kita tanam ini tumbuh besar, itu sudah sangat luar biasa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Kota Bima, Ir. Abdurrahman Iba mengatakan, sebelum puncak penanaman pohon di Danataraha pihaknya telah membagikan sedikitnya 8 ribu bibit pohon lebih awal kepada BUMN untuk ditanam. Sementara untuk 10 titik lokasi hutan yang dianggap gundul juga disebarkan sebanyak 300 ribu bibit melalui kelurahan. Termasuk di Hutan Ncai Kapenta juga diberikan bibit 25 ribu pohon melalui Kelompok Tani Kapenta.
“Total bibit pohon yang kita siapkan sebanyak 430 ribu bibit, bantuan dari kementerian. Kita akan terus menggalakan penanaman ini hingga musim hujan berakhir melibatkan semua pihak,” tandasnya. (KS-13)
COMMENTS