Skuad STKIP Bima mengklarifikasi kembali tudingan terhadap panitia pelaksana Sepakbola Pemuda Sape Cup yang dimuat koran ini pada edisi sebelumnya.
Skuad STKIP Bima mengklarifikasi kembali tudingan terhadap panitia pelaksana Sepakbola Pemuda Sape Cup yang dimuat koran ini pada edisi sebelumnya. Pihak kesebelasan STKIP mengaku terjadi kesalahpahaman informasi dengan panitia soal hadiah yang diterima tersebut.
Awalnya, STKIP yang berhasil meraih juara I dijanjikan hadiah utama berupa uang Rp.11 Juta plus bonus Bupati Bima, Drs, H.Syafrudin, HM. Nur, M.Pd Rp.2 Juta. Sehingga, total yang mesti diterima kesebelasan itu yakni Rp.13 Juta. Namun, tuduhan kebohongan panitia itu disebabkan karena miskomunikasi saja. Hal itu disampaikan Puket III STKIP Bima, Herman, M.Pd yang juga pembina tim sepakbola setempat, kepada Koran Stabilitas Minggu (18/01).
Kata Herman, persoalan itu murni kesalapahaman dan miskomunikasi saja. Artinya, tidak ada unsur apalagi kesengajaan panitia untuk tidak memberikan bonus itu pada kesebelasan yang menjuarai laga bergengsi tersebut. “Intinya, miskomunikasi saja, jadi tidak ada niat apalagi sampai sengaja melakukan hal itu,” ujarnya.
Sebagai bukti ketidak sengajaan panitia dalam hal itu lanjutnya, sisa uang yang belum diserahkan sebagai bonus untuk club juara I akan segera diberikan. Hal itu tercapai setelah pihaknya melakukan klarifikasi dengan panitia belum lama ini.”Mereka berjanji akan memberikan sisa bonus itu. Tapi saya perlu luruskan dan tegaskan kembali, persoalan itu terjadi lantaran miskomunikasi saja,” tegasnya.
Pada ajang kejuaraan sepak bola itu, Skuad STKIP berhasil meraih juara I setelah menundukan lawanya 3:0 lewat drama adu pinalti. Karenanya, kesebelasan yang juga pernah menjuarai sepak bola di Kecamatan Bolo itu berhasil membawa pulang Piasa Sape dan sejumlah uang, termasuk bonus dari Bupati Bima. (KS-09)
Awalnya, STKIP yang berhasil meraih juara I dijanjikan hadiah utama berupa uang Rp.11 Juta plus bonus Bupati Bima, Drs, H.Syafrudin, HM. Nur, M.Pd Rp.2 Juta. Sehingga, total yang mesti diterima kesebelasan itu yakni Rp.13 Juta. Namun, tuduhan kebohongan panitia itu disebabkan karena miskomunikasi saja. Hal itu disampaikan Puket III STKIP Bima, Herman, M.Pd yang juga pembina tim sepakbola setempat, kepada Koran Stabilitas Minggu (18/01).
Kata Herman, persoalan itu murni kesalapahaman dan miskomunikasi saja. Artinya, tidak ada unsur apalagi kesengajaan panitia untuk tidak memberikan bonus itu pada kesebelasan yang menjuarai laga bergengsi tersebut. “Intinya, miskomunikasi saja, jadi tidak ada niat apalagi sampai sengaja melakukan hal itu,” ujarnya.
Sebagai bukti ketidak sengajaan panitia dalam hal itu lanjutnya, sisa uang yang belum diserahkan sebagai bonus untuk club juara I akan segera diberikan. Hal itu tercapai setelah pihaknya melakukan klarifikasi dengan panitia belum lama ini.”Mereka berjanji akan memberikan sisa bonus itu. Tapi saya perlu luruskan dan tegaskan kembali, persoalan itu terjadi lantaran miskomunikasi saja,” tegasnya.
Pada ajang kejuaraan sepak bola itu, Skuad STKIP berhasil meraih juara I setelah menundukan lawanya 3:0 lewat drama adu pinalti. Karenanya, kesebelasan yang juga pernah menjuarai sepak bola di Kecamatan Bolo itu berhasil membawa pulang Piasa Sape dan sejumlah uang, termasuk bonus dari Bupati Bima. (KS-09)
COMMENTS