Mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Propinsi NTB yang bekerjasama dengan Pemerintah Australia mengucurkan anggaran perbaikan jalan.
Walaupun saat ini Jalan Lintas Bajo-Kilo hanya disertu, tapi masyarakat Desa Sai dan Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima khususnya, mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Propinsi NTB yang bekerjasama dengan Pemerintah Australia mengucurkan anggaran perbaikan jalan.
Warga Desa Sampungu, H. Kariano mengaku, merasa senang dengan perbaikan jalan yang dilakukan Pemerintah saat ini. Walaupun jalan belum diaspal, tapi dengan disertu saja masyarakat sudah bisa menikmatinya. Sebab akses jalan saat ini, sangat mempermudah masyarakat yang menggunakannya. "Kalau dibandingkan dengan jalan sebelumnya, kami sangat merasa kesulitan ketika melintasinya. Tapi sekarang, kendala itu sudah tidak lagi kami rasakan," ujarnya Sabtu (31/1) di kediamannya.
Apalagi lanjutnya, dulu saat musim hujan tiba, masyarakat Desa Sampungu tidak bisa datang ke Kota Bima untuk berbagai keperluan. Sebab, kondisi jalan sangat licin tak bisa dilalui, transportasi lautpun juga tidak bisa dilalui akibat gelombang besar. "Sekarang, jalan tidak licin lagi. Sehingga, masyarakat tidak lagi khawatir untuk melaluinya,” sambungnya.
Sebagai masyarakat yang dari dulu menginginkan jalan mulus, ia yang mewakili masyarakat Desa Sampungu mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Pemerintah Propinsi NTB maupun Pemerintah Ostralia yang telah mengalokasikan anggaran untuk jalan itu. "Semoga selanjutnya, Pemerintah langsung melakukan pengaspalan untuk jalan lintas Bajo-Kilo ini," harapnya.
Empat bulan kedepannya, masyarakat akan disibukkan dengan berbagai muatan hasil tani. Tentu, dengan jalan yang sekarang ini bisa dikatakan sudah mulus, para tengkulak ataupun truk pengangkut bisa dua kali hingga tiga kali perharinya, pergi mengangkut hasil tani di Desa Sampungu. Hal tersebut diyakininya, karena saat ini masyarakat terus menggunakan jalur darat untuk datang ke Kota Bima membeli keperluan taninya."Tidak hanya saya, semua masyarakat merasa senang dengan mulusnya jalan ini,"ungkapnya.
Dengan mulusnya jalan yang akan dilalui seperti sekarang ini, dipastikannya akan berdampak pada kenaikan harga hasil pertanian warga di Desa Sampung. Seperti bawang merah, cabai, maupun padi. Selama ini, anjloknya harga bawang merah kerap disebabkan pengaruh jalan yang susah dilalui untuk pengangkutan bawang merah. "Kita semua nantinya akan merasakan itu, jadi mari sama-sama kita mendukung pemerintah untuk terus bekerja dalam mensejahterakan rakyatnya," ajaknya.
Najamudin warga Desa Sai juga mengaku, senang dengan apa yang telah dilakukan Pemerintah saat ini. Selama yang ia pantau katanya, masyarakat yang ada baik di Desa Sampungu mapun yang ada di Desa Sai sendiri, jarang sekali menggunakan kendaraan roda empat untuk pergi ke Kota Bima. Tapi sekarang, masyarakat lebih banyak menggunakan jalan darat daripada menggunakan transportasi laut seperti naik motor bot."Apalagi jalan sudah diaspal, belum diaspal saja masyarakat lebih memilih kenggunakan jalur darat,"tuturnya.
Ia berharap, pekerjaan jalan ini akan berlanjut hingga pengaspalan. Sebab, masyarakat Kecamatan Soromandi saat ini. Sangat membutuhkan jalan diaspal hingga selesai. Pemerintah tidak perlu ragu, memberikan kesejahteraan jalan untuk masyarakat yang ada khususnya warga pesisir Kecamatan Soromandi. Hasil tani seperti bawang merah di Desa Sai dan Sampungu, sangat membantu PAD Pemerintah Kabupaten Bima maupun Pemerintah Propinsi NTB kedepannya."Belum lagi, hasil pertanian lainnya maupun peternakan,"sebutnya.
Sebagai masyarakat biasa, hanya bisa berharap dan menunggu saja apa yang akan diberikan oleh Pemerintah. Kalau Pemerintah menghendaki jalan ini langsung diaspal, dengan senang hati masyarakat akan secara bersama-sama menjaga keutuhannya. "Sekali lagi, kami mengucapkan terimakasih banyak ke Pemerintah," ungkapnya.
GS. Sirajuddin Akbar, ST MT mengaku, pekerjaan pengepan badan jalan dilakukan sepanjang 47 Km mulai dari Liku Desa Lasi Kecamatan Kilo hingga Dusun Wonto Desa Sai Kecamatan Soromandi. Jalan yang telah dikerjakan sekarang ini, ada 37 KM yang dimulai pada bulan 11 2014 lalu. "Target selesai pekerjaan ini 120 hari. Jadi tinggal sekitar satu bulan lagi pekerjaan jalan ini akan selesai. Tapi yang kita lihat, sesuai dengan semangat kerja tidak dapat 120 hari sesuai dengan yang ditargerkan oleh konsultan," ujarnya.
Pihak yang mengerjakan pengepan badan jalan ini lanjutnya, adalah PT. AJP (Aneka Jasa Pembangunan) yang berkantor di Surabaya dengan anggaran pekerjaan Rp. 11 Miliyar. "Alhamdulillah, selama pekerjaan dilakukan kami tidak mendapatkan kendala. Sebab, masyarakat juga sangat membutuhkan jalan yang mulus," jelasnya.
Untuk pekerjaan di tengah desa katanya, sebenarnya tidak ada volume pembayaran untuk sertu pilihan. Tapi karena tanggungjawab moral, pihaknyapun lakukan timbunan menggunakan sertu pilihan sepanjang tiga KM. "Anggaran Rp. 11 Miliyar itu, tidak hanya digunakan untuk pengepan badan jalan. Tapi, sebagian angaran masuk untuk pekerjaan lain seperti pasangan mortal, sandaran, realing, pemiliharaan jembatan dan lain-lain termasuk pengaspalan pemeliharaan," jelasnya kembali.
Proyek pemiliharaan ini, merupakan kerjasama antara Pemerintah Propinsi NTB dan Pemerintah Ostralia."Kami pun berharap, pekerjaan jalan ini akan dilanjutkan dengan pengaspalan,"harapnya. (KS-05)
 |
| Ilustrasi Perbaikan Jalan |
Apalagi lanjutnya, dulu saat musim hujan tiba, masyarakat Desa Sampungu tidak bisa datang ke Kota Bima untuk berbagai keperluan. Sebab, kondisi jalan sangat licin tak bisa dilalui, transportasi lautpun juga tidak bisa dilalui akibat gelombang besar. "Sekarang, jalan tidak licin lagi. Sehingga, masyarakat tidak lagi khawatir untuk melaluinya,” sambungnya.
Sebagai masyarakat yang dari dulu menginginkan jalan mulus, ia yang mewakili masyarakat Desa Sampungu mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Pemerintah Propinsi NTB maupun Pemerintah Ostralia yang telah mengalokasikan anggaran untuk jalan itu. "Semoga selanjutnya, Pemerintah langsung melakukan pengaspalan untuk jalan lintas Bajo-Kilo ini," harapnya.
Empat bulan kedepannya, masyarakat akan disibukkan dengan berbagai muatan hasil tani. Tentu, dengan jalan yang sekarang ini bisa dikatakan sudah mulus, para tengkulak ataupun truk pengangkut bisa dua kali hingga tiga kali perharinya, pergi mengangkut hasil tani di Desa Sampungu. Hal tersebut diyakininya, karena saat ini masyarakat terus menggunakan jalur darat untuk datang ke Kota Bima membeli keperluan taninya."Tidak hanya saya, semua masyarakat merasa senang dengan mulusnya jalan ini,"ungkapnya.
Dengan mulusnya jalan yang akan dilalui seperti sekarang ini, dipastikannya akan berdampak pada kenaikan harga hasil pertanian warga di Desa Sampung. Seperti bawang merah, cabai, maupun padi. Selama ini, anjloknya harga bawang merah kerap disebabkan pengaruh jalan yang susah dilalui untuk pengangkutan bawang merah. "Kita semua nantinya akan merasakan itu, jadi mari sama-sama kita mendukung pemerintah untuk terus bekerja dalam mensejahterakan rakyatnya," ajaknya.
Najamudin warga Desa Sai juga mengaku, senang dengan apa yang telah dilakukan Pemerintah saat ini. Selama yang ia pantau katanya, masyarakat yang ada baik di Desa Sampungu mapun yang ada di Desa Sai sendiri, jarang sekali menggunakan kendaraan roda empat untuk pergi ke Kota Bima. Tapi sekarang, masyarakat lebih banyak menggunakan jalan darat daripada menggunakan transportasi laut seperti naik motor bot."Apalagi jalan sudah diaspal, belum diaspal saja masyarakat lebih memilih kenggunakan jalur darat,"tuturnya.
Ia berharap, pekerjaan jalan ini akan berlanjut hingga pengaspalan. Sebab, masyarakat Kecamatan Soromandi saat ini. Sangat membutuhkan jalan diaspal hingga selesai. Pemerintah tidak perlu ragu, memberikan kesejahteraan jalan untuk masyarakat yang ada khususnya warga pesisir Kecamatan Soromandi. Hasil tani seperti bawang merah di Desa Sai dan Sampungu, sangat membantu PAD Pemerintah Kabupaten Bima maupun Pemerintah Propinsi NTB kedepannya."Belum lagi, hasil pertanian lainnya maupun peternakan,"sebutnya.
Sebagai masyarakat biasa, hanya bisa berharap dan menunggu saja apa yang akan diberikan oleh Pemerintah. Kalau Pemerintah menghendaki jalan ini langsung diaspal, dengan senang hati masyarakat akan secara bersama-sama menjaga keutuhannya. "Sekali lagi, kami mengucapkan terimakasih banyak ke Pemerintah," ungkapnya.
GS. Sirajuddin Akbar, ST MT mengaku, pekerjaan pengepan badan jalan dilakukan sepanjang 47 Km mulai dari Liku Desa Lasi Kecamatan Kilo hingga Dusun Wonto Desa Sai Kecamatan Soromandi. Jalan yang telah dikerjakan sekarang ini, ada 37 KM yang dimulai pada bulan 11 2014 lalu. "Target selesai pekerjaan ini 120 hari. Jadi tinggal sekitar satu bulan lagi pekerjaan jalan ini akan selesai. Tapi yang kita lihat, sesuai dengan semangat kerja tidak dapat 120 hari sesuai dengan yang ditargerkan oleh konsultan," ujarnya.
Pihak yang mengerjakan pengepan badan jalan ini lanjutnya, adalah PT. AJP (Aneka Jasa Pembangunan) yang berkantor di Surabaya dengan anggaran pekerjaan Rp. 11 Miliyar. "Alhamdulillah, selama pekerjaan dilakukan kami tidak mendapatkan kendala. Sebab, masyarakat juga sangat membutuhkan jalan yang mulus," jelasnya.
Untuk pekerjaan di tengah desa katanya, sebenarnya tidak ada volume pembayaran untuk sertu pilihan. Tapi karena tanggungjawab moral, pihaknyapun lakukan timbunan menggunakan sertu pilihan sepanjang tiga KM. "Anggaran Rp. 11 Miliyar itu, tidak hanya digunakan untuk pengepan badan jalan. Tapi, sebagian angaran masuk untuk pekerjaan lain seperti pasangan mortal, sandaran, realing, pemiliharaan jembatan dan lain-lain termasuk pengaspalan pemeliharaan," jelasnya kembali.
Proyek pemiliharaan ini, merupakan kerjasama antara Pemerintah Propinsi NTB dan Pemerintah Ostralia."Kami pun berharap, pekerjaan jalan ini akan dilanjutkan dengan pengaspalan,"harapnya. (KS-05)
COMMENTS