Belum usai penderitaan dari musibah banjir, SDN 18 Kota Bima yang berlokasi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur kembali mendapat musibah
Belum usai penderitaan dari musibah banjir, SDN 18 Kota Bima yang berlokasi di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur kembali mendapat musibah. Sekolah yang berlokasi diujung timur Kota Bima itu dijebol maling, Kamis (29/1) lalu. Akibat kejadian itu, sekolah mengalami kerugian hingga Rp. 4 Juta. Pihak sekolahpun merasa seakan ditimpa tangga karena bertubi-tubi dilanda musibah.
Salah seorang guru setempat, Syamsudin, S.Pd SD mengatakan, dari pengakuan penjaga sekolah Idris (50), Kamis malam sekitar pukul 21.00 wita sedang sholat di masjid sekitar. Namun saat Idris memasuki ruangan perpustakaan sekitar pukul 24.00 wita, baru mengetahui kondisi ruangan berantakan. Ia pun baru menyadari, ada pencuri yang masuk ke sekolah.
Pelaku kata dia, diduga masuk setelah mencungkil jendela belakang. Atas kejadian itu satu unit televisi merek Sharp ukuran 21 Inci dan satu unit pompa air merek Shimizu di ruang gudang. Pelaku dicurigai merupakan oknum warga sekitar dan dinilai masih tergolong pencuri baru. Pasalnya, dalam ruang perpustakaan ada satu unit komputer lengkap yang nilainya hingga Rp. 7 jutaan dan masih banyak alat-alat musik yang bernilai, tapi tidak diambilnya.
Ia menduga, pelaku sebelumnya mengambil mesin pompa air dan selanjutnya memasuki ruang perpustakaan. Namun anehnya, satu unit kompor merek Hock terlihat tergeletak di luar jendela perpustkaan sekolah. Kemungkinan kompor itu hendak dibawa tetapi disimpan lagi oleh pencuri. “Dicurigai pelaku masuk dari pintu belakang sekolah dan sebelumnya mengintai terlebih dahulu penjaga sekolah (Idris, red) keluar dari sekolah baru si pelaku melancarkan aksinya,” ujar dia.
Kejadian itu katanya, dilaporkan, Jum’at pagi ke Polsek Rasanae Timur, Lurah Dodo dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima. Ia berharap pelaku dapat ditangkap dalam waktu yang singkat. Sebab sangat merugikan sekolah, apalagi sekolah sedang sibuk dengan sampah dan lumpur akibat banjir. (KS-04)
Salah seorang guru setempat, Syamsudin, S.Pd SD mengatakan, dari pengakuan penjaga sekolah Idris (50), Kamis malam sekitar pukul 21.00 wita sedang sholat di masjid sekitar. Namun saat Idris memasuki ruangan perpustakaan sekitar pukul 24.00 wita, baru mengetahui kondisi ruangan berantakan. Ia pun baru menyadari, ada pencuri yang masuk ke sekolah.
Pelaku kata dia, diduga masuk setelah mencungkil jendela belakang. Atas kejadian itu satu unit televisi merek Sharp ukuran 21 Inci dan satu unit pompa air merek Shimizu di ruang gudang. Pelaku dicurigai merupakan oknum warga sekitar dan dinilai masih tergolong pencuri baru. Pasalnya, dalam ruang perpustakaan ada satu unit komputer lengkap yang nilainya hingga Rp. 7 jutaan dan masih banyak alat-alat musik yang bernilai, tapi tidak diambilnya.
Ia menduga, pelaku sebelumnya mengambil mesin pompa air dan selanjutnya memasuki ruang perpustakaan. Namun anehnya, satu unit kompor merek Hock terlihat tergeletak di luar jendela perpustkaan sekolah. Kemungkinan kompor itu hendak dibawa tetapi disimpan lagi oleh pencuri. “Dicurigai pelaku masuk dari pintu belakang sekolah dan sebelumnya mengintai terlebih dahulu penjaga sekolah (Idris, red) keluar dari sekolah baru si pelaku melancarkan aksinya,” ujar dia.
Kejadian itu katanya, dilaporkan, Jum’at pagi ke Polsek Rasanae Timur, Lurah Dodo dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima. Ia berharap pelaku dapat ditangkap dalam waktu yang singkat. Sebab sangat merugikan sekolah, apalagi sekolah sedang sibuk dengan sampah dan lumpur akibat banjir. (KS-04)
COMMENTS