Forum Kerjasama Pondok Pesantren (FKSPP) Kabupaten Bima meminta Bupati Bima bisa memperhatikan sekolah swasta.
Forum Kerjasama Pondok Pesantren (FKSPP) Kabupaten Bima meminta Bupati Bima bisa memperhatikan sekolah swasta. Pasalnya, selama ini sekolah swasta terkesan dianaktirikan dan kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah. Hal itu tercermin dengan tidak adanya alokasi bantuan anggaran untuk sekolah swasta melalui Anggaran Pembelajaan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bima.
Hal itu disampaikan Ketua FKSPP Kabupaten Bima, Syamsuddin AHZ dalam keterangan persnya, kemarin. Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-ikhlas ini mengaku, masih banyak sekolah swasta yang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. Salah satunya sekolah yang ia pimpin sekarang ini. Padahal menurutnya, sekolah swasta juga ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Legislatif dan Eksekutif harus sensitif melihat keadaan ini,” ujarnya.
Pemerintah kata dia, harus serius memperhatikan sekolah swasta di Bima agar mampu bersaing secara sehat dengan sekolah negeri dalam rangka membangun moral generasi di Kabupaten Bima. ”Setiap tahun kita mencetak banyak generasi dari sekolah swasta, ini menandakan sekolah swasta sama-sama memiliki niat luhur agar dapat membangun moral generasi,” terangnya.
Dikatakannya, jika pemerintah bisa mengalokasikan anggaran khusus kepada sekolah swata memalalui APBD, maka secara otomatis sekolah swasta juga bisa menjadi idola masyarakat. Sebab pemenuhan sarana dan prasarana bisa terwujud melalui bantuan tersebut. ”Secara kelembagaan, saya mengajak pemerintah untuk melihat masalah ini secara rasional, kita sudah berjuang membangun sekolah tapi tidak di apresiasi dengan baik,” lanjutnya.
Walaupun demikian, pihaknya tidak berkecil hati, meski selama ini sekolah swasta hanya mengandalkan anggaran untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar dari APBN maupun bantuan dari pihak swasta. Hanya saja, Ia mengharapkan adanya apresiasi dari pemerintah maupun DPRD dengan keberadaan sekolah swasta yang ada di wilayah Kabupaten Bima. ”Kita butuh apresiasi dari pemerintah agar kami bisa memiliki semangat untuk membangun sekolah ini, dan kita akan sangat bersyukur jika sekolah swasta memiliki anggaran tersendiri melalui APBD,” harapnya. (KS-17)
Hal itu disampaikan Ketua FKSPP Kabupaten Bima, Syamsuddin AHZ dalam keterangan persnya, kemarin. Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-ikhlas ini mengaku, masih banyak sekolah swasta yang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. Salah satunya sekolah yang ia pimpin sekarang ini. Padahal menurutnya, sekolah swasta juga ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Legislatif dan Eksekutif harus sensitif melihat keadaan ini,” ujarnya.
Pemerintah kata dia, harus serius memperhatikan sekolah swasta di Bima agar mampu bersaing secara sehat dengan sekolah negeri dalam rangka membangun moral generasi di Kabupaten Bima. ”Setiap tahun kita mencetak banyak generasi dari sekolah swasta, ini menandakan sekolah swasta sama-sama memiliki niat luhur agar dapat membangun moral generasi,” terangnya.
Dikatakannya, jika pemerintah bisa mengalokasikan anggaran khusus kepada sekolah swata memalalui APBD, maka secara otomatis sekolah swasta juga bisa menjadi idola masyarakat. Sebab pemenuhan sarana dan prasarana bisa terwujud melalui bantuan tersebut. ”Secara kelembagaan, saya mengajak pemerintah untuk melihat masalah ini secara rasional, kita sudah berjuang membangun sekolah tapi tidak di apresiasi dengan baik,” lanjutnya.
Walaupun demikian, pihaknya tidak berkecil hati, meski selama ini sekolah swasta hanya mengandalkan anggaran untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar dari APBN maupun bantuan dari pihak swasta. Hanya saja, Ia mengharapkan adanya apresiasi dari pemerintah maupun DPRD dengan keberadaan sekolah swasta yang ada di wilayah Kabupaten Bima. ”Kita butuh apresiasi dari pemerintah agar kami bisa memiliki semangat untuk membangun sekolah ini, dan kita akan sangat bersyukur jika sekolah swasta memiliki anggaran tersendiri melalui APBD,” harapnya. (KS-17)
COMMENTS